Pengaruh Buangan Limbah Cair Perkebunan Sawit Terhadap Indeks Pencemaran Sungai Pasangkayu di Kecamatan Pedanda, Kabupaten Pasangkayu

Article History

Submited : Juli 18, 2023
Published : Agustus 16, 2023

Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang sangat penting di Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten Pasangkayu. Sektor pertanian sangat didominasi oleh subsektor perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit.  Lokasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Pasangkayu dominan berada di sepanjang aliran Sungai Pasangkayu.  Tujuan penelitian ini adalah mengkaji status mutu air Sungai Pasangkayu dengan menggunakan metode indeks pencemaran, di Kecamatan Pedanda. Penelitian ini menganalisis nilai parameter pH, TSS, BOD, COD dan minyak lemak yang disampling dari Sungai Pasangkayu yang terpengaruh oleh limbah perkebunan kelapa sawit. Panjang segmen sungai yang disampling adalah 11,38 km yang dibagi menjadi 4 titik pantau/stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status mutu air Sungai Pasangkayu termasuk dalam kategori tercemar ringan hingga tercemar berat. Sungai Pasangkayu sudah tidak mampu lagi menerima tambahan beban cemaran karena telah melewati kriteria mutu air (untuk kelas II). Nilai indeks pencemaran tertinggi sebesar 11,44 diperoleh di Stasiun 3 akibat akumulasi pemanfaatan lahan yang beragam di sekitar titik sampling. Nilai indeks pencemaran terendah sebesar 4,42 yang merupakan daerah perkebunan sawit. Berdasarkan periode bulan, indeks pencemaran tertinggi  sebesar 10,26 di bulan September disebabkan karena kondisi pada saat pengambilan sampling terjadi hujan sehingga memungkinkan pencucian lahan perkebunan sawit  yang berakibat masuknya limbah cair ke badan air sungai. Pemantauan kualitas air dan pengawasan terhadap pemanfaatan lahan perlu dilakukan untuk mengetahui strategi pengelolaan dan pengendalian pencemaran yang tepat agar status mutu air Sungai Pasangkayu dapat dipertahankan sesuai peruntukannya.

Ahmad, A. et al. 2011. Penyisihan Kandungan Padatan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dengan Bioreaktor Hibrid Anaerob Bermedia Cangkang Sawit. Universitas Riau.

Asra, R. 2009. Makrozoobentos sebagai indikator biologi dari kualitas air di Sungai Kumpeh dan Danau Arang-Arang Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Vol. 2 No. 1 Hal 23-25. Universitas Jambi, Jambi.

Harahap I. dan Darmosarkoro. 1999. Pendugaan Kebutuhan Air Untuk Pertumbuhan Kelapa Sawit di Lapang dan Aplikasinya Dalam Pengembangan Sistem Irigasi. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 7(2) : 87 – 104.

Himawan D.S, Syafrudin GS. 2012. Studi Pengaruh Volumetric Loading Rate dan Upflow Velocity terhadap Penurunan Parameter BOD, COD, TSS, dan Nitrat dalam Limbah Cair Domestik Artificial Menggunakan Reaktor UASB. Jurnal Teknik Lingkungan 1: 1-12.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003. Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.

Manik, K.E.S. 2016. Edisi I. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Prenadamedia Group: Depok.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Rosyidah M., et al. 2016. Analisa Sifat Fisis Kualitas Air di Mata Air Sumber Asem Dusun Kalijeruk, Desa Siwuran, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Universitas Negeri Semarang.