Beberapa Sifat Fisika Inceptisol Watutela Dalam Kaitannya Dengan Pemberian Bahan Organik Dan Suhu Pemanasan
Article History
Submited : June 23, 2020
Published : April 28, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan beberapa sifat fisika Inceptisols Watutela dalam kaitannya dengan pemberian bahan organik dan suhu pemanasan. Metode penelitian dilakukan melalui percobaan laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 Faktor. Faktor pertama adalah perlakuan pemberian bahan organik tanah yang berasal dari kotoran kambing sedangkan faktor kedua adalah perlakuan suhu pemanasan. Setiap perlakuan terdiri dari 3 Level dan diulang sebanyak 6 kali sehingga didapatkan 54 unit percobaan. Perlakuan-perlakuan pemberian bahan organik kotoran kambing meliputi : tanpa pemberian bahan organik atau Kontrol (A0), pemberian bahan organik dengan taraf 2,5 % dari berat tanah (A1) , dan pemberian bahan organik dengan taraf 5 % dari berat tanah yang digunakan dalam penelitian (A2). Taraf-taraf yang digunakan pada perlakuan suhu pemanasan meliputi pemanasan pada suhu kamar (P0), pemanasan dalam oven pada suhu 50°C (P1) dan pemanasan dalam oven pada suhu 70°C (P2). Pengolahan data penelitian untuk menentukan pengaruh diantara perlakuan dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan sidik ragam uji F, selanjutnya perlakuan yang memberikan pengaruh diuji lanjut dengan uji beda nyata jujur (BNJ). Variabel penelitian yang diamati terdiri dari : kadar air tanah jenuh, kadar air kapasitas lapang, bobot isi tanah, porositas tanah dan kemantapan agregat tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik Inceptisols Watutela pada analisis tanah awal menunjukkan tekstur lempung berpasir, kandungan C- organik 0,89% (tergolong rendah). Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan pemberian bahan organik kotoran kambing dan suhu pemanasan secara individu memberikan pengaruh sangat nyata terhadap semua variabel sifat fisika tanah yang diamati. Interaksi antara bahan organik dan suhu pemanasan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air tanah jenuh dan porositas tanah. Di lain pihak, interaksi antara pemberian bahan organik dan suhu pemanasan berpengaruh tidak nyata terhadap pengukuran kadar air kapasitas lapang, bobot isi tanah dan kemantapan agregat tanah.