APLIKASI EKSTRAK BAWANG MERAH UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium cepa L. Var. Aggregatum.) VARIETAS LEMBAH PALU
Article History
Submited : August 9, 2022
Published : August 1, 2022
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi bawang merah melalui teknik budidaya adalah dengan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT). Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh pupuknya, sementara arah dan kualitas dari pertumbuhan dan perkembangan sangat ditentukan oleh zat pengatur tumbuh. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Bolupontu Jaya, Desa Sidera, Kabupaten Sigi mulai pada bulan April sampai dengan September 2019. Pada penelitian ini digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yaitu: dengan perlakuan penggunaan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) alami dari Ekstrak Bawang Merah (E), terdiri atas 4 (empat) level perlakuan: (E0=) tanpa ekstrak bawang merah; (E1)= ekstrak bawang merah 15 ml/L air; (E2)= ekstrak bawang merah 30 ml/L air dan (E3)= 45 ml/L. Hasil penelitan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa berbagai aplikasi ekstrak bawang berpengaruh nyata terhadap 45 HST, pada pengamatan berat segar akar pemberian aplikasi ekstrak bawang merah berpengaruh sangat nyata pada umur 30 HST dan 40 HST, pada pengamatan berat segar daun pemberian ekstrak bawang merah berpengaruh sangat nyata pada umur 20 HST, dan pada berat kering daun pemberian ekstrak bawang merah berpengaruh nyata pada umur 20 HST, dan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat kering akar, luas permukaan daun, jumlah umbi per rumpun, berat umbi per rumpun, diameter umbi dan hasil umbi segar per hektar.
Dewi, M. 2012, Untung Segunung Bertanam Aneka Bawang. Yongyakarta: Pustaka Baru Press.
Diana, S. 2014, RESPON PERTUMBUHAN SETEK ANGGUR (Vitis vinifera L.) TERHADAP PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium cepa L.). KLOROFIL. IX - 2 : 50 – 53.
Ete, A. dan N. Alam, 2009. Karakteristik Mutu Bawang Goreng Palu Sebelum Penyimpanan. Agroland Vol 16 (4) :273-280.
Pandean,A,A, 2015. Profil usaha industri pengolahan bawang goreng “garuda jaya” cv. Duta agro lestari di kelurahan birobuli kecamatan palu selatan kota palu Vol 16 (4) :253-270.
Hendaryono dan Wijiani. 1994. Kultur jaringan (Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Media) Kanisisus, Yogyakarta.
Husein, E., Saraswati, R. 2014, Rhizobakteri pemacu tumbuh tanaman. Pupuk organik dan pupuk hayati, 191-209.
Jayanti D,W, Durya, Bintoro,A. 2019, Pengaruh Pemberian Ekstrak Tauge Dan Bawang Merah Pada Pertumbuhan Bibit Gaharu (Aquilaria malaccensis) Jurnal Belantara [JBL] Vol. 2, No.(70-75).
Jumin, H.B., 2002. Agronomi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kusumo, S. 1990. Zat Pengatur Tumbuh. Yasaguna. Jakarta.
Marfirani, M. 2014. Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi umbi bawang merah dan rootone-F terhadap pertumbuhan stek melati “Rato Ebu”. Lentera Bio 3 (1) : 73-76.
Salisbury, F.B dan Ross C W. 1995. Fisiologis Tumbuhan I. Itb. Bandung.
Sasmitamihardja, D dan Siregar, A. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Siskawati, E., R. Linda., dan Mukarlina. 2013. Pertumbuhan stek batang jarak pagar (Jatrophacurcas L.) dengan perendaman larutan bawang merah (Allium cepa L.) dan IBA (Indole Butyric Acid). Jurnal Protobiont2 (3): 167 – 170.
Siswanto, U. N. D. Sekta, dan A. Romeida 2013. Penggunaan Auksin dan Sitokinin Alami Pada Pertumbuhan Bibit Lada Panjang(Piper retrofractum vahL.).JurnalTumbuhan Obat IndonesiaVol. 3No. (2):128-132.
Siswanto. .2004. Penggunaan Auksin dan Sitokinin Alami PadaPertumbuhan Bibit Lada Panjang( Piper retro fractum vahL.).Jurnal Tumbuhan Obat IndonesiaVol. 3No. (2):128-132.
Zein, A. 2015. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Jakarta: Prenada Media Group.