SERAPAN HARA K PADA TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) TERHADAP PEMBERIAN BOKASI PADA ENTISOLS SIDERA

Article History

Submited : Juni 27, 2023
Published : Juni 7, 2023

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengaruh pemberian Bokasi dengan dosis yang tepat terhadap serapan hara kalium pada tanaman cabai merah besar serta mengurangi penggunaan pupuk anorganik akibat pemberian bokasi pada Entisols sidera. Hasil penelitian ini diharapkan dapat  memberikan informasi dalam memanfaatkan limbah TKKS untuk dijadikan pupuk Bokasi serta pengaplikasian pada dosis yang tepat, khususnya dalam meningkatkan Serapan Hara Kalium pada Tanaman Cabai Merah Besar di Entisols Sidera. Penelitian ini di laksanakan pada bulan September 2019 sampai bulan Januari 2020 di Screen House Ilmu Tanah Fakultas Pertanian dan untuk analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Palu, Sulawesi Tengah. Lokasi pengambilan sampel tanah di Desa Sidera, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, dan untuk pengambilan sampel Bokasi di PT.Letawa Desa Makmur Jaya, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan dengan perlakuan Bokashi TKKS, adapun perlakuannya adalah sebagai berikut : p0= Tanpa Perlakuan (Kontrol) yang masing-masing menggunakan 8 kg tanah, p1 = 5 Ton/ha, p2 = 10 Ton/ha, p3 = 15 Ton/ha, p4 = 20 Ton/ha dan p5 = 25 Ton/ha. Perlakuan tersebut di ulang 3 kali sehingga terdapat 6 x 3 = 18 satuan percobaan dengan pengamatan sampai pada masa vegetatif maksimum. Variabel amatan dianalisis dengan uji F dan jika uji F tersebut menunjukan adanya pengaruh, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian dosis Bokasi TKKS berpengaruh Nyata terhadap K- Tersedia, kosentrasi K dalam Jaringan Tanaman, Bobot kering tanaman dan Serapan K. yakni dengan nilai tertinggi yang berpengaruh sangat nyata terdapat pada p5(65g/8kg Tanah) dengan nilai K-Tersedia Tanah (2,98mg), Kosentrasi Kjaringan (2,39%), Bobot Kering Tanaman (25,67gram), dan Serapan (615mg100-1).

Buckman dan Brady. 2002. The Nature and Properties of Soil. 31th ed. Prentice-Hall, Upper Saddle River, New York. p.511.1579-4377.

Benidiktus, S. 2010. Budidaya tanaman cabe. Diakses Pada 7 Maret 2020.

Darmosarkoro dan S. Rahutomo. 2003. Tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan pembenahtanah. P.167-179 DalamDarmasarkoro,E. S. Sutartadan Winarna (Eds.). Lahan dan Pemupukan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.

Hanafiah, 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Hardjowigeno, S. 2001. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. J. Agrotan Vol.4(1):57-73. Edisi Maret 2020

Kurniawan R, Lahay RR, Silitonga S, Hanum C. 2014. Tanggap pertumbuhan dan produksi jagung manis pada pemberian mikroganisme bermanfaat dan Kompos TKKS.

Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia. Krakteristik Klasifikasi dan peman faatannya. PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.

Murcitro, B. G. Hermawan. B. dan Anggraeni, D. (2005) pengaruh jenis tanaman penutup dan pengolahan tanah terhadap sifat fisik tanah pada lahan alang-alang. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. Bogor, Vol 5(2):18-27.

Murbandono. 2014. Komp os dan Cara Pembuatannya: Budidaya Tanaman Hortikultura. manado DEDKASI, 2019,21.1

Taufik, I. 2010. Pengaruh Pemberian Bokasi TKKS Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Aluvial. Faperta Universitas Tanjungpura.

Widowati. 2007. Serapan Nitrogen, Pospor, dan Kalium Bokasi oleh tanaman Jagung. Buana Sains. 12(1),83-90.

Wahyudi, I 2009. Manfaat Bahan Organik Terhadap Peninkatan Ketersediaan Unsur Hara dan penurunan Toksitas Aluminium di Ultisol. Diserti Program Doktor. Universitas Brawijaya, Malang. Vol.9(10): 1-10.

Wahyudi, 2011. Serapan K Tanaman Jagung (Zea mays L.) Akibat Pemberian Pupuk Hijau Lamtoro pada Ultisol Wanga. Agroland Fakultas Pertanian. Vol. 5(2): 18-19