Uji Ketahanan Beberapa Klon Kakao (Theobromae cacao L.) Terhadap Penyakit Busuk Buah (Phytophthorah palmivora butl)

Kakao adalah salah satu komoditas perkebunan yang diprioritaskan di Sulawesi Tengah. Namun, kendala utama yang dihadapi dalam budidaya tanaman kakao adalah organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Salah satu OPT yang paling sering ditemui adalah busuk buah hitam yang disebabkan oleh jamur Phytophtorah palmivora. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan beberapa klon kakao terhadap perkembangan P. palmivora. Sampel buah kakao dari enam klon berbeda diambil dari perkebunan rakyat di desa Uenuni, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, dan dibawa ke Laboratorium Pabrik Fitopatologi di mana ketahanan mereka terhadap penyakit busuk buah hitam diuji menggunakan metode Detached Pod. Keenam klon yang digunakan termasuk Lokal II (Criolo), M01, Lokal III (Mulia), CRD 60, Lokal I (Forestero), dan Lokal IV (Hibrida). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor P. palmivora. Jamur diinokulasi ke buah-buahan dari enam klon kakao. Unit percobaan terdiri dari tiga potong kakao untuk setiap klon yang diuji dan direplikasi tiga kali. Pengamatan dilakukan pada ukuran area bintik-bintik pada permukaan buah dan hari semakin meningkat selama tujuh hari. Setelah tujuh hari, area spot terbesar 350,79 cm2 ditemukan di klon Lokal III (Mulia) dengan laju peningkatan ukuran spot tercepat rata-rata 58,11 cm2 per hari dan dengan ketebalan kulit luar 0,63 cm dan ketebalan kulit 0,43 cm kulit bagian dalam menunjukkan bahwa klon ini sangat rentan terhadap serangan P. palmivora. Area titik terendah yang ditemukan dalam klon CRD 60 adalah 12,86 cm2 dengan tingkat peningkatan ukuran spot rata-rata 1,91 cm2 per hari, dan dengan ketebalan kulit luar 1,03 cm dan dengan kulit bagian dalam 0,77 cm menunjukkan bahwa klon ini milik kelompok yang tahan terhadap serangan P. palmivora.