RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA BERBAGAI KOMBINASI PUPUK NPK DENGAN POC URIN SAPI

Article History

Submited : September 18, 2023
Published : Oktober 23, 2023

Tujuan penelitian adalah untuk  mengetahui pengaruh   kombinasi  POC urin sapi dengan pupuk NPK (mutiara) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun, disamping itu perlakuan dengan cara mengkombinasikan kedua jenis pupuk tersebut  diharapkan dosis pupuk NPK lebih hemat oleh penggunaan POC urin sapi. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Adapun perlakuan kombinasi POC urin sapi dengan pupuk NPK adalah sebagai berikut : P0 = Tanpa perlakuan (kontrol),  P1 = 10 g NPK/tanaman (50%) + 20 ml POC urin sapi, P2 = 10 g NPK/tanaman (50%)+30 ml POC urin sapi, P3 = 10 g NPK/tanaman (50 %) + 40 ml POC urin sapi, P4 = 20 g NPK/tanaman (75 %) + 20 ml POC urin sapi, P5 = 20 g NPK/tanaman (75 %) + 30 ml POC urin sapi, P6 = 20 g NPK/tanaman (75 %) + 40 ml POC urin sapi, P7 = 30 g NPK/tanaman (100 %) + 20 ml POC urin sapi, P8 = 30 g NPK/tanaman (100 %) + 30 ml POC urin sapi, P9 = 30 g NPK/tanaman (100 %) + 40 ml POC urin sapi. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga  menghasilkan 30 unit percobaan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perlakuan berbagai kombinasi urin sapi dengan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur 8 MST, luas daun, panjang buah, lilit buah tetapi tidak berpengaruh nyata pada pengamatan bobot segar buah. Kombinasi pupuk NPK 20 gram (75%) + 40 ml POC urin sapi per tanaman (P6) merupakan perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Ini berarti bahwa dengan menggunakan POC urin sapi 40ml dapat menghemat dosis pupuk NPK hingga 75%.

Andriansyah, Y. Tambing, dan Ramli. 2020. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Berbagai Kombinasi Pupuk NPK dan Biourin Sapi. e-J. Agrotekbis 8 (2): 324 - 331. ISSN : 2338-3011.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2016. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Indonesia.

Baharuddin, R. 2016. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Terhadap Pengurangan Dosis NPK (16:16:16) Dengan Pemberian Pupuk Organik. Jurnal Dinamika Pertanian, Vol.22 (2): 15-24.

Gardner FP, Pearce, R.B, dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Herdiyanti, T. 2015. Tanggap 3 Varietas Padi Sawah Terhadap Pembenaman Jerami dan Pengurangan Dosis Pupuk NPK Pada Musim Tanam Ketujuh. Tesis. IPB. Bogor.
Muasyaroh, S., M. Baskara dan Y. Sugito. 2019. Pengaruh Dosis Biourin Sapi dan Pupuk N, P dan K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.). Jurnal Produksi Tanaman, Vol. 7 (11): 2144–2150. ISSN: 2527-8452.

Neliyati, 2012. Pertumbuhan Hasil Tanaman Mentimun pada Beberapa Dosis Kompos Sampah Kota. Jurnal Agronomi, 10(2), pp. 93-97.

Notohadiprawiro,T., Soekodarmodjo, S., dan E. Sukana. 2006. Pengelolaan Kesuburan Tanah dan Peningkatan Efisiensi Pemupukan. Ilmu Tanah UGM.

Parnata dan Ayub.S.2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya. Jakarta:
Agro Media Pustaka.

Setyanti, Y. H. 2013. Karakteristik
Fotosintetik dan Serapan Fosfor Hijauan Alfalfa Medicago sativa) pada Tinggi Pemotongan dan Pemupukan Nitrogen yang Berbeda. Animal Agriculture. Vol.2(1): 86-96.

Sumpena, U. 2002. Budidaya Mentimun Intensif. Penebar Swadaya. Jakarta.
Syarief, E. S. 1989. Fisika Kimia Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung.
Widiyawati, I., Sugiyanta, A. Junaedi, dan R. Widyastuti. 2014. Peran Bakteri Penambat Nitrogen untuk Mengurangi Dosis Pupuk Nitogen Anorganik Pada Padi Sawah. J Agron Indonesia, Vol.42(2): 96-102.
Wijaya, K. A. 2008. Nutrisi Tanaman. Prestasi Pustaka. Jakarta. 115 hlm.
Yuliarta, B., Santoso, M., dan Y.B. S. Heddy. 2014. Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada Krop (Lactuca sativa L.). Jurnal Produksi Tanaman, Vol. 1 (6): 522-531.