Analisis Pendapatan Usaha Kopra Di Desa Lompio Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala
Article History
Submited : June 29, 2020
Published : June 25, 2020
Usaha kopra di Indonesia di dominasi oleh perkebunan tanaman kelapa rakyat yang bercirikan luas kepemilikan lahan usahatani yang rata-rata 0,5 ha per keluarga petani. Pola kepemilikan lahan yang sempit ini akan menjadi lebih sempit akibat fregmentasi lahan yang akhirnya berdampak pada penurunan luas lahan usahatani kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan usaha kopra di Desa Lompio Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Lompio merupakan daerah penghasil kopra di Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala. Penelitian dilaksanakan selama ± 2 bulan yakni dari bulan Januari hingga Februari 2018. Responden dalam penelitian ini adalah petani kelapa yang mengusahakan kopra di Desa Lompio. Penetapan responden dilakukan dengan menggunakan metode sampel acak sederhana, dimana dari 73 anggota populasi digunakan sampel 36 pengusaha kopra di Desa Lompio. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer. Rata-rata produksi kopra yang dihasilkan pengusaha kopra di Desa Lompio Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala selama satu kali produksi sebesar 1.165,50 kg dengan rata-rata penerimaan yang diperoleh pengusaha kopra sebesar Rp. 10.023.300 per 3 (tiga) bulan dalam satu kali produksi. Pendapatan rata-rata dalam usaha kopra sebesar Rp. 7.523.579,21 per musim panen. Pendapatan diperoleh dengan mengurangi total penerimaan dan total biaya yang digunakan selama proses produksi kelapa menjadi kopra.
BPS, 2010. Tenaga Kerja. Badan Pusat Statistik, Palu.
Kakisna O. S. 2013,. dkk. Keterlekatan Perilaku
Ekonomi dalam Hubungan Sosial: Kasus Jaringan Pemasaran Sopi Di Negeri Mesa Kecamatan Teon Nila Serua (Tns) Kabupaten Maluku Tengah. J . Agrilan Vol. 1 No. 4. Oktober 2013.
Luntungan. H.T., Effendi. D, Supriadi. H. dan Damanik, S. 2005. Laporan Kegiatan Peningkatan Pendapatan Petani Kelapa Di Riau. Jurnal Perspektif. Vol. 6 No. 2 / Desember 2007. Hal 94–104.
Masse, A., 2016. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Kopra di Desa Kasoloang Kecamatan Bambaira Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat. Skripsi Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu (Tidak dipublikasikan).
Misnawati, 2007. Analisis Pendapatan dan Pemasaran di Desa Tolongano Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Skripsi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu (Tidak dipublikasikan).
Neeke, H., 2015. Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah Kelapa Menjadi Kopra di Bolubung Kecamatan Bulagi Utara Kabupaten Banggai Kepulauan.Jurnal Agrotekbis Vol 3 (4) : 532-542.
Sandriani. N.K, 2013. Analisis Komparatif Usaha Kopra 1 Di Desa Puntari Makmur Kecamatan Witaponda. J . Agrotekbis. Vol. 2. No. 2. Hal. 199-204.
Patty. Z ,. 2010. Karakteristik Petani Kelapa dan Produksi Kopra Rakyat Di Kabupaten Halmahera Utara. J . Agroforestri. Vol 5 No. 4 Desember 2010. Hal. 335–344.
Rantjendo, D. R., 2017. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Kopra di Kelurahan Lembomawo Kecamatan Poso Kota Selatan Kabupaten Poso.Skripsi Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu (Tidak dipublikasikan).
Saragih, B., 2001. Kumpulan Pemikiran Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. PT. Loji Grafika Griya Sarana, Bogor.
Suryani, A., 2007. Analisis Tingkat Kemiskinan Produsen Kopra di Desa Tolongano Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Skripsi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu (Tidak dipublikasikan).
Yanti, D. 2015. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Kopra di Desa Malonas Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala.Skripsi Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu (Tidak dipublikasikan).