Pengaruh Waktu Penyambungan Terhadap Tingkat Keberhasilan Pertautan Sambung Pucuk Pada Tanaman Nangka (Artocarpus heteropyllus Lamk)

Article History

Submited : June 29, 2020
Published : June 28, 2019

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentasi keberhasilan pertautan sambung pucuk yang lebih baik pada batang bawah dan entris, bibit tanaman nangka dengan waktu perlakuan grafting yang berbeda (sesuai perlakuan). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan waktu grafting (sambung pucuk) terdiri dari lima keadaan (W) yaitu : W1(pukul 06.00 – 08.00 WITA), W2 (pukul 09.00 – 11.00 WITA), W3 (pukul 12.00 – 14.00 WITA), W4 (pukul 15.00 – 17.00 WITA), W5 (pukul 17.00 – 18.00 WITA). Setiap perlakuan diulang tiga kali dan setiap unit percobaan digunakan 10 bibit, dan terdapat jumlah bibit keseluruhan 150 bibit. Pada penyambungan nangka mengungkapkan bahwa pada siang hari jam 12.00-14.00 (W3), dimana saat laju transpirasi terjadi, kandungan getah pada nangka yang tinggi dan juga cekaman suhu udara/radiasi matahari pada siang hari malah membuat pertautan sambungan lebih baik. Hasil penelitian ini bertolak belakang dari penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa laju transpirasi dan getah pada nangka yang tinggi, serta cekaman suhu matahari akan menghambat pertautan sambungan, akan tetapi itu tidak terjadi pada penelitian ini justru sebaliknya.

Ahsan, M., Tambing, Y., & Latarang, B. (2019). Pengaruh Waktu Penyambungan Terhadap Tingkat Keberhasilan Pertautan Sambung Pucuk Pada Tanaman Nangka (Artocarpus heteropyllus Lamk). AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 7(3), 330- 337. Retrieved from http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/435
Fulltext