VIABILITAS EMPAT AKSESI MANGGIS LOKAL SULAWESI TENGAH BERBEDA GENOTIPE TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN CEKAMAN KEKERINGAN

Article History

Submited : June 25, 2021
Published : August 27, 2020

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan komoditas ekspor hortikultura penting Indonesia, namun laju pertumbuhannya lambat disebabkan sistem perakarannya minim sehingga masa juvenilnya panjang dan  Sulawesi Tengah yang didominasi lahan kering merupakan salah satu daerah yang pembudidayaannya belum optimal. Hasil penelitian sebelumnya telah ditemukan empat aksesi manggis berbeda genotipe yaitu aksesi Timbong08, Pamona03, Labean02 dan Berdikari11 yang berpotensi dijadikan sumber benih bermutu. Penelitian ini bertujuan mengkaji viabilitas terhadap pemberian IBA (Indol Butirat Acid) dan terhadap cekamankekeringan. Metode penelitian masing-masing menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor, untuk percobaan pemberian IBA: aksesi manggis (Timbong08, Pamona03, Labean02 dan Berdikari11) sebagai faktor pertama dan konsentrasi IBA: 0, 200, 250 dan 300 ppm sebagai faktor ke dua, untuk percobaan cekaman kekeringan: empat aksesi manggissebagai faktor pertama dan pemberian air: 100%, 85% dan 70% sebagai faktor ke dua, masing-masing percobaan diulang tiga kali, aplikasi IBA diberikan pada sebanyak 5 ml/ bibit, bibit manggis yang digunakan pada dua percobaan ini berumur 7 minggu setelah berkecambah (seedling) data dianalisis dengan analisis ragam dan uji BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas bibit aksesi manggis Timbong08 dan Berdikari11 memberikan viabilitas terbaik pada pemberian IBA 250 sampai 300 ppm pada peubahamatanpertambahan tinggi bibit, diameter batang dan jumlah daun, hasil yang sama diperoleh pada percobaan viabilitas cekaman kekeringan yaitu aksesi Berdikari11 menunjukkan viabilitas yang tinggi pada 70% dan 85% pemberian air tidak berbeda dengan kapasitas lapang pada peubahamatan pertambahan tinggi tanaman,diameter batang, luas segitiga stmina, kandungan air relatif daun dan kandungan prolin pada daun.

Adelina, E., Nuraeni, Tambing 2017. Pengembangan benih manggis (Garcinia mangostana L.) unggul Sulawesi Tengah untuk mendukung pengadaan bibit bermutu. (Laporan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi 2017) DRPM –DIKTI. 74 hal.

Agronomi, Hortikultura dan Pertanian 2014, Pengelolaan kebun induk dan pembibitan sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Minamas Research.

Bramasto Y, Evayusvita R, Megawati, Nina M. 2015. Respon pertumbuhan bibit bambang lanang (Michelia champaca L.) terhadap cekaman. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 12(3): 211-221.

Handayani, Maisura dan Rizki, 2018. Pengaruh letak posisi eksplan dan sitokinin pada perkecambahan biji manggis (Garcinia mangostana L.).

Lubis RR, Trisda K, Zuyasna. 2018. Invigorasi benih tomat kadaluarsa dengan ekstrak bawang merah pada berbagai konsentrasi dan lama perendaman. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 3(4): 175-184.

Murningsih T, Kusumadewi SY, Charles YB, IGB Adwita A. 2015. Respons tanaman jagung varietas lokal NTT umur sangat genjah (pena tunu' ana') terhadap cekaman kekeringan. Berita Biologi 14(1): 49-55.

Nurmalasari IR. 2018. Kandungan asam amino prolin dua varietas padi hitam pada kondisi cekaman kekeringan. Gontor AGROTECH Science Journal 4(1): 29-43.

Nurul, W, 2018. Pengaruh pemberian berbagai tingkat konsentrasi BA dan jenis pupuk terhadap pertumbuhan seedling manggis (Garcinia mangostana L.).

Puspitaningtyas I, S. Anwar, Karno. 2018. Perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit jarak pagar (Jatropa curcas Linn.) dengan invigorasi menggunakan zat pengatur tumbuh pada periode simpan yang berbeda. Journal Agro Complex 2(2): 148-154.

Sucahyono D. 2013. Invigorasi benih kedelai. Buletin Palawija 25: 18-25.

Sujinah, Ali J. 2016. Mekanisme repons tanaman padi terhadap cekaman kekeringan dan varietas toleran. Iptek Tanaman Pangan 11(1): 1-7.

Wattimena, G.A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh. Lembaga Sumberdaya Informasi. Institut Pertanian Bogor.
Adelina, E., Nuraeni, N., Tambing, Y., Magfira, M., & Krisna, R. Y. (2020). VIABILITAS EMPAT AKSESI MANGGIS LOKAL SULAWESI TENGAH BERBEDA GENOTIPE TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN CEKAMAN KEKERINGAN. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 8(4), 865 -. Retrieved from http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/809
Fulltext