PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN YANG DI TANAM PADA BERBAGAI TINGKAT PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO

Article History

Submited : July 13, 2021
Published : April 30, 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil dari  bawang daun yang diberi naungan dengan tingkat pemangkasan yang berbeda. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2018 di Desa Kamarora B Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 1 faktor yaitu pemangkasan, dengan perlakuan tingkat pemangkasan yang terdiri dengan 6 taraf : P0 =  Tanpa pemangkasan, P1 =  50 cm pemangkasan, P2 = 100 cm pemangkasan, P3 = 150 cm pemangkasan, P4 = 200 cm pemangkasan, P5 = 250 cm pemangkasan. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 18 unit percobaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tingkat  pemangkasan  250 cm untuk semua pengamatan mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini juga menunjukan bahwa intensitas cahaya pada tingkat pemangkasan 250 cm sesuai dengan intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan hasil pada tanaman bawang daun.

Anni. I. A., Endang. S. dan Sry. H. 2013. Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Bawang Daun (Allium Fistulosum L.) Di Bandungan, Jawa Tengah Jurnal Biologi 2 (3): 31-400.

Ben-Haj-Salah, H., dan Tardieu, F. 1995. Temperature affects expansion rate of maize leaves without change spantial distribution of cell length : analysis of the coordination between cell division and cell expansion. Plant physiology. 109 (3) : 861-870

Chambers, R. E., 1978. Klimatologi Pertanian Dasar. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor . 23-34.

Guslim. 2007. Agroklimatologi. Medan, Indonesia. Buku Putih Penelitian, Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Ketahanan Pangan. Jakarata (ID): Kemenristek. 2005 - 2025

Haryanto, E., Suhartini, T., & Rahayu, E. (2007). Sawi dan selada. Jakarta: Penebar Swadaya.

Heddy, S. 2002. Ekofisiologi tanaman, suatu kajian kuantitatif pertumbuhan tanaman. Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.97.

Kurniawati, A, L.K Darusman & R. Y. Rachmawati. 2005. Pertumbuhan, produksi dan kandungan hijauan teriterpenoid dua jenis pegangan (Centella asiantica L.) sebagai bahan obat pada berbagai tingkat naungan. Bul. Agro 33 (3) : 62-67

Lakitan. B. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Universitas Sriwijaya.

Laude, S dan Yohanis, T .2010. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Daun (Allium FistulosumL) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang Ayam. Jurnal Agroland.17 (2):144-148.

Salisbury, F.B. Clean W Ross .1991 Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB. 335

Sitompul, S.M. dan B. Guritno. l995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.

Suhardiyanto, H. 2009. Teknologi rumah tanaman untuk iklim tropika basah. Bogor, IPB Press.

Wardiana, E. dan Herman, M. 2009. Pengaruh naungan dan media tanam terhadap pertumbuhan bibit kemiri sunan (Reutealis triperma (BLANCO)) Airy Shaw. Buletin RISTRI, 1(4), 197 – 205
Widiastuti, Tohari dan S. Endang. 2004. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Kadar Daminosida Terhadap Iklim Mikro dan Pertumbuhan Tanaman Krisan Dalam Pot. Jurnal Ilmu Pertanian 11 (2): 35-42.
Novila, N., Hadid, A., & Taro, D. (2021). PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN YANG DI TANAM PADA BERBAGAI TINGKAT PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 9(2), 429 - 435. Retrieved from http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/927
Fulltext