AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal)
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis
<p>Jurnal ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi hasil-hasil penelitian dibidang pertanian, khususnya teknik pertanian (agroteknologi) dan agribisnis. Jurnal diterbitkan secara online (E-Jurnal) dengan terbit 6 edisi selama setahun. Jurnal ini juga sebagai media publikasi hasil-hasil penelitian dari ringkasan skripsi mahasiswa strata satu dan dari berbagai hasil penelitian lainnya yang belum pernah dipublikasi pada berkala yang lain sebelumnya.</p>Fakultas Pertanian, Universitas Tadulakoen-USAGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal)2338-3011EKSPLORASI CENDAWAN PADA BUAH KAKAO BEKAS SERANGAN Helopeltis sp. (Hemiptera: Miridae) PADA PERKEBUNAN KAKAO DI KECAMATAN TAPANGO KABUPATEN POLEWALI MANDAR
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2377
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa jenis cendawan yang berasosiasi pada buah kakao akibat serangan hama<em> Helopeltis</em> sp. pada perkebunan kakao rakyat untuk dikembangkan sebagai agens hayati hama <em>Helopeltis</em> sp. Peneltian ini dilakukan di dua tempat yaitu Desa Tapango, Kab.Polewali Mandar dan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, Universitas Tadulako. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April 2023. Sampel buah yang terserang <em>Helopeltis</em> sp. disterilkan dan diisolasi kedalam media <em>Potato Dextrose Agar</em> (PDA), isolat yang sudah berumur 7-14 hari kemudian diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis berdasarkan karakter morfologinya, dan dilanjutkan uji patogenisitas dengan menggunakan metode postulat Koch pengenceran 10<sup>-6</sup>. Hasil penelitiannya ditemukan 2 jenis cendawan entomopatogen yang berasosiasi yaitu cendawan <em>Aspergillus flavus </em>dan <em>Verticillium</em> sp. Hasil uji postulat Koch menunjukkan bahwa <em>Aspergillus flavus</em> dan <em>Verticillium</em> sp. dapat menginfeksi serangga uji dan rata-rata infeksi terjadi pada hari keempat.</p>Muhammad Alfian TriAgung NirwanFlora PasaruZulkifly Zulkifly
##submission.copyrightStatement##
2024-12-032024-12-031261357136510.22487/agrotekbis.v12i6.2377PENGARUH KOMBINASI PUPUK BIO ORGANIK DENGAN BERBAGAI JENIS PESTISIDA TERHADAP DINAMIKA TUMBUH DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium cepa. L. Var. Aggregatum) VARIETAS LEMBAH PALU
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2378
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi pupuk bio organik dan berbagai jenis pestisida yang memberikan pengaruh paling baik terhadap dinamika tumbuh dan hasil bawang merah (<em>Allium cepa. L. </em>Var. Aggregatum) varietas Lembah Palu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bulupountu Jaya Trans SP II Kabupaten Sigi. Penelitian berlangsung selama 3 Bulan dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan satu faktor, diulang sebanyak empat kali. Perlakuan yang dicobakan yaitu ekstrak sereh Wangi dengan berbagai jenis pestisida organik, yang terdiri atas 6 perlakuan yaitu P0 = Kontrol (Tanpa Perlakuan), WT = Ekstrak Sereh Wangi + Trichoderma, WBT = Ekstrak Sereh Wangi + Bio-Organik + Trichoderma, WBM=Ekstrak Sereh Wangi + Bio-Organik + Ekstrak Daun Mimba, BMT = Bio-Organik + Ekstrak Daun Mimba + Trichoderma dan MWT = Ekstrak Daun Mimba + Ekstrak Sereh Wangi + Trichoderma, dimana setiap perlakuan diulang empat kali, sehingga secara keseluruhan terdapat 24 unit percobaan, setiap unit percobaan terdapat 5 tanaman untuk variabel pengamatan dinamika tumbuh dan 10 tanaman untuk variabel pengamatan hasil. Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi pupuk bio organik dan berbagai jenis pestisida yang memberikan pengaruh terbaik terhadap terhadap dinamika tumbuh dan hasil bawang merah yaitu perlakuan WBM = Ekstrak Sereh Wangi + Bio-Organik + Ekstrak Daun Mimba hampir pada semua parameter pengamatan terkecuali bobot segar akar dan bobot kering akar.</p>Fikram FikramBahrudin Bahrudin
##submission.copyrightStatement##
2024-12-032024-12-031261366137610.22487/agrotekbis.v12i6.2378MUTU BENIH BAWANG MERAH (Allium wakegi Araki) PADA PERLAKUAN EKSTRAK RUMPUT LAUT DAN LAMA PENYIMPANAN
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2390
<p> Rumput laut mengandung ZPT seperti auksin, sitokinin dan giberelin yang mampu mendorong pembelahan sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh konsentrasi ekstrak rumput laut lato dan lama penyimpanan yang dapat mempertahankan kualitas benih bawang merah varietas lembah palu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan maret sampai mei 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama perendaman dengan zat pengatur tumbuh dari ekstrak rumput laut lato dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 10%, 20% dan 30%. Faktor kedua lama Penyimpanan yang terdiri dari penyimpanan 30 hari, penyimpanan 40 hari dan penyimpanan 50 hari. Dengan demikian terdapat 9 perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 unit percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Umur simpan 40 hari memberikan hasil yang lebih baik terhadap variable amatan tinggi tanaman yaitu 7 HST dan 14 HST. Pemberian konsentrasi Ekstrak rumput laut lato 30% memberikan hasil yang lebih baik terhadap tinggi tanaman pada 7 HST dengan rata-rata tinggi tanaman 143,73 cm dan 14 HST dengan rata – rata tinggi tanaman 278,55 cm.</p>Maemunah MaemunahFarnita OktavianaNuraeni NuraeniZaenuddin ZaenuddinRamal Yusuf
##submission.copyrightStatement##
2024-12-042024-12-041261377138410.22487/agrotekbis.v12i6.2390PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Var Rubrum)
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2392
<p>Jahe merah (<em>Zingiber officinale var. Rubrum</em>) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai ramuan rempah-rempah, campuran makanan, minuman, kosmetik dan parfum. Produksi jahe di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu pada Tahun 2012 sekitar 114.537.65 ton meningkat menjadi 32.888.249 ton pada Tahun 2016. Salah satu usaha yang dapat dilakukan peningkatan produktivitas tanaman jahe secara intensifikasi adalah dengan penggunaan mulsa dan pemupukan yang berimbang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang dan mulsa pelastik hitam perak terhadap pertumbuhan tanaman jahe merah. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Simagaya, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Maret sampai Juni 2021. Penelitian didesain menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang kambing yang terdiri dari tiga taraf yaitu P0 = tanpa menggunakan pupuk, P1 = pupuk kandang kambing 10 ton/ha (1,8 kg/petak), P2 = pupuk kandang kambing 15 ton/ha (2,7 kg/petak), P3= pupuk kandang kambing 20 ton/ha (3,6 kg/petak). Faktor kedua adalah penggunaan mulsa yang terdiri dari dua aras yaitu M<sub>0 </sub>= tanpa mulsa (kontrol), M<sub>1</sub> = mulsa pelastik hitam perak. Dengan demikian maka kombinasi dari dua faktor maka diperoleh 8 unit dan diulang 4 kali sehingga diperoleh 32 unit percobaan. Setiap unit percobaan diamati 6 sampel tanaman, dengan demikan jumlah tanaman keseluruhan adalah 192 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kandang kambing 20 ton/ha (3,6 kg/petak) dengan mulsa plastik hitam perak memberikan pertumbuhan tanaman jahe merah yang lebih baik. </p>Faisal FaisalYohanis Tambing
##submission.copyrightStatement##
2024-12-042024-12-041261385139810.22487/agrotekbis.v12i6.2392EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN BABADOTAN (Ageratum conizoides L.) UNTUK PENGENDALIAN HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera frugiperda J. E. Smith) PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2379
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun babadotan terhadap intensitas serangan dan populasi Hama Ulat Grayak serta pengaruhnya terhadap produksi Jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Agustus sampai Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Perlakuan tersebut adalah P0 = (kontrol), P1 = kosentrasi 2,5%, P2 = kosentrasi 5%, P3 = kosentrasi 7,5%, dan P4 = kosentrasi 10%. Pengamatan meliputi intensitas serangan dan populasi <em>Spodoptera frugiperda</em> serta produksi Jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan dosis 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan dan populasi <em>Spodoptera frugiperda</em> serta produksi Jagung. Perlakuan P4 (kosentrasi 10%) memberikan hasil intensitas serangan dan populasi yang terendah yakni intensitas serangan sebesar 4,29% dan populasi sebesar 0,88 ekor sehingga memberikan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan lainya. Hasil produksi Jagung yang tertinggi juga diperoleh dari perlakuan P4 sebesar 6,69 ton/ha berbeda nyata dengan semua perlakuan.</p>Putri Angriani GafarBurhanuddin Nasir
##submission.copyrightStatement##
2024-12-092024-12-0912610.22487/agrotekbis.v12i6.2379EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis quenensis Jacq.) PADA PLASMA PIONOTO I DESA JATIMULYA KECAMATAN TILOAN KABUPATEN BUOL
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2393
<p>Evaluasi lahan merupakan proses pendugaan potensi lahan untuk bermacam alternatif penggunaan lahan. Ini merupakan cara yang biasa digunakan dalam perencanaan penggunaan lahan. Survey tanah adalah satu cara atau metoda untuk mengevaluasi lahan guna mendapat data langsung dari lapangan. Kegiatan survey terdiri dari kegiatan lapangan, membuat analisis data, interpretasi data terhadap tujuan dan membuat laporan survey. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan tanaman kelapa sawit (<em>Elaeis quenensis</em> Jacq). Di wilayah Plasma Pionoto I Desa Jatimulya Kecamatan Tiloan Kabupaten Buol. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS (Global Positioning System), klinometer, alat tulis menulis, kertas plastik, bor tanah, karet pengikat, kertas label, pisau/cutter, meteran dan kamera, dan alat-alat laboratorium untuk menganalisis sampel tanah. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel tanah tidak utuh dan beberapa zat kimia lainnya yang digunakan untuk menganalisis sampel tanah. Penelitian ini menggunakan metode survei untuk mendapatkan karakteristik lahan. Lokasi pengamatan ditetapkan berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terhadap tingkat pengelolaan yang sama untuk areal yang sudah di tanami tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengambilan contoh tanah di lapangan yang dilanjutkan dengan analisis di laboratorium. Kegiatan penelitian meliputi 4 (empat) tahap yaitu : Persiapan, Kegiatan lapangan, Analisis Laboratorium dan Pengolahan data, pembuatan peta dan penyusunan laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan Aktual untuk tanaman kelapa sawit (<em>Elaeis quenensis</em> Jacq) di daerah penelitian yaitu Kelas S2 (cukup sesuai) pada SPL I, II, IV dan V dengan total luas lahan 444,5 ha, serta S3 (sesuai marginal) pada SPL III dengan luas lahan 97,4 ha. Sedangkan kelas kesesuaian lahan Potensial yaitu kelas S2 (cukup sesuai) pada semua SPL dengan total luas lahan 541,9 ha. </p>Sukirman A. U. NdalaSalapu Pagiu
##submission.copyrightStatement##
2024-12-042024-12-041261399140710.22487/agrotekbis.v12i6.2393ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH VARIETAS LEMBAH PALU DI KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2381
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pendapatan usahatani bawang merah varietas Lembah Palu di Kecamatan Palu Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari sampai Februari 2021 di Kecamatan Palu Utara Kota Palu. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (<em>Purposive Sampling</em>). Populasi penelitian ini adalah seluruh petani yang mengusahakan kegiatan usahatani bawang merah varietas Lembah Palu yang ada di Kecamatan Palu Utara. Responden dalam penelitian ini adalah sebenyak 31 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik <em>Nonprobality</em> yaitu sample jenuh atau sering disebut <em>total sampling</em>. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan. Hasil analisis bahwa rata-rata pendapatan yang diterima usahatani bawang merah varietas Lembah Palu per satu kali panen di Kecamatan Palu Utara Kota Palu sebesar Rp. 30.926.224 dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 43.849.032 dikurangi dengan rata-rata total biaya sebesar Rp.12.922.808. Hal ini berarti penerimaan petani dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi usahatani bawang merah varietas Lembah Palu.</p>Sarina SarinaSulaeman Sulaeman
##submission.copyrightStatement##
2024-12-092024-12-0912610.22487/agrotekbis.v12i6.2381PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR PADA BERBAGAI KOSENTRASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brasicca juncaea L. )
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2388
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019 hingga Januari 2020. bertempat di Green house, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) , Satu faktor perlakuan yang terdiri atas tujuh taraf yaitu, tanpa POC , pemberian POC 0,1 %, pemberian POC 0,2 %, pemberian POC 0,3 % , pemberian POC 0,4 %, pemberian POC 0,5 % dan pemberian POC 0,6 %. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 21 unit percobaan. Setiap unit percobaan menggunakan 2 polybag, dengan demikian total yang digunakan sebanyak 42 polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kosentrasi POC 0,1 % telah nyata meningkatkan pertumbuhan tanaman.</p>Nurjanah NurjanahUsman Made
##submission.copyrightStatement##
2024-12-122024-12-1212610.22487/agrotekbis.v12i6.2388RESPON ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) DAN TINGKAT KEMATANGAN BUAH KAKAO TERHADAP MUTU FISIOLOGIS BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.)
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2414
<p>The research aims to obtain the type of growth regulator that provides the best physiological quality for cacao seeds. To obtain a level of maturity that provides the best physiological quality of cacao seeds. carried out at the Seed Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Tadulako University. The research period started from February to March 2024. This research was structured using a Randomized Block Design consisting of two factors. The first factor consisted of 3 levels of treatment, namely Control (without ZPT), Young Coconut Water and ZPT Cytokinin benzyl adenine, with 3 levels Treatment: Control (without ZPT), young coconut water 50%, PGR Cytoconine benzyl adenine 30%, The second factor is the maturity level of cacao seeds consisting of 3 levels namely, yellow in the groove of the fruit, yellow in the groove and back of the fruit, yellow in all parts of the fruit. The research results showed that the interaction of growth regulators and the level of maturity of the cacao fruit had an effect on the speed of germination. The use of growth regulators in the form of cytokinin 30% benzyl adenine improves the physiological quality of cocoa seeds. The level of maturity of cocoa pods has a positive impact on the physiological quality of cacao seeds</p>Aprianto BolongMahfudz MahfudzMaemunah MaemunahAbd. RaufSyamsiar Syamsiar
##submission.copyrightStatement##
2024-12-132024-12-131261408141510.22487/agrotekbis.v12i6.2414PENGARUH EKSTRAK DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) TERHADAP POPULASI KUTU DAUN (Aphis gossypii Glover) (HOMOPTERA : APHIDIDAE) PADA TANAMAN CABAI RAWIT
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2415
<p>Tanaman cabai merupakan salah satu komoditas tanaman primadona hortikultura yang diminati oleh kebanyakan petani di Indonsesia, dikarenakan memiliki nilai ekonomis yang menguntungkan dan mempunyai citarasa khas khususnya disetiap hidangan atau masakan. Seiring berjalannya waktu, produksi cabai mengalami fluktuasi di pasaran, hal ini dikarenakan adanya serangan hama pada tanaman cabai rawit. Salah satu hama utama yang menyerang yaitu kutu daun (<em>Aphis gossypii </em>Glover) yang menyebabkan potensi kehilangan hasil produksi cabai sebesar 35% hingga 90%. <em>A. gossypii</em> merupakan serangga dari ordo <em>Homoptera</em>, family <em>Aphididae. </em>Serangga ini menghisap cairan dari tanaman inangnya. Maka dari itu diperlukan adanya tindakan pengendalian hama tanaman budidaya yang salah satunya pemanfaatan pestisida nabati berbahan daun gamal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun gamal yang lebih efektif dari berbagai konsentrasi yang berbeda terhadap tingkat populasi dan intensitas serangan <em>Aphis gossypii </em>Glover pada tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah, dimulai pada bulan Maret-Juli 2024. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 5 Perlakuan Ekstrak Daun Gamal yaitu 0% (kontrol), 5%, 10%, 20%, dan 40% yang diulang sebanyak 4 kali, sehingga diperoleh 20 unit percobaan, dimana masing-masing unit terdiri dari dua tanaman sampel uji. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil pengamatan setelah pengaplikasian ekstrak daun gamal (EDG) terhadap tingkat kepadatan populasi <em>A. gossypii </em>menunjukkan perlakuan P4 (40%) berbeda sangat nyata dibandingkan tanpa perlakuan EDG (kontrol) yang mampu menurunkan populasi <em>A. gossypii </em>hingga 6,00 ekor dari awal investasi 20 ekor/tan. Pengamatan intensitas serangan perlakuan P4 menunjukkan berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya yang menunjukkan pesentase serangan terendah. Hal ini dikarenakan adanya zat senyawa metabolit sekunder (alkoloid, flavonoid, terpenoid, saponin, dan tanin) yang bersifat toksik terhadap serangga dalam ekstrak daun gamal yang diaplikasikan ketanaman yang terserang <em>A. gossypii</em>, sehingga dapat menyebabkan kemampuan makan serangga (<em>antifeedant</em>) menurun dan kerusakan sistem saraf serangga.</p>Abdul WahidMoh Hibban ToanaWahyu Hidayat
##submission.copyrightStatement##
2024-12-132024-12-131261416142510.22487/agrotekbis.v12i6.2415PEMBERIAN KONSENTRASI BIOURIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.)
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2399
<p>Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada dalam satu jenis dengan sawi putih/petsai dan sawi hijau/caisim. Pakcoy merupakan salah satu varietas dari tanaman sawi yang dimanfaatkan daunnya sebagai sayuran. Pakcoy berasal dari benua Asia yaitu dari Tiongkok dan Asia Timur.Tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi biourine sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 Taraf perlakuan yaitu K<sub>0</sub> = Kontrol, K<sub>1</sub> = Konsentrasi Biourie Sapi Sebanyak 20 ml/L Air %, K<sub>2</sub> =Konsentrasi Biourie Sapi Sebanyak 40 ml/L Air %, K<sub>3</sub> =Konsentrasi Biourie Sapi Sebanyak 60 ml/L Air %, K<sub>4</sub> = Konsentrasi Biourie Sapi Sebanyak 80 ml/L Air %, K<sub>5</sub> = Konsentrasi Biourie Sapi Sebanyak 100 ml/L Air % dan K<sub>6 </sub>= Konsentrasi Biourie Sapi Sebanyak 120 ml/L Air %.Pupukcair yang digunakan sebagai bahan perlakuan adalah urin sapi yang sudah difermentasikan, pemberian pertama ketanaman dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam ( HST ), selanjutnya diberikan pada umur 25 HST, dengan memperhatikan sesuai perlakuan konsentrasi masing – masing . Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap satuan percobaan terdiri dari 3 tanaman sehingga total tanaman 63 Polybag. Penelitian ini telah dilaksanakan di Screen house Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Waktu pelaksanaannya dimulai dari bulan Maret sampai April 2022. Data yang diperoleh dianalisis, menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan jika perlakuan menunjukan pengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 120 ml/L air. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi POC Biourin Sapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun, tinggi tanaman dan Berat Basah namun berpengaruh nyata terhadapvolume akar dan Luas daun dengan hasil tertinggi 15,89 dan 8,23.</p>Bayu Wahyu Putraramal Yusuf
##submission.copyrightStatement##
2024-12-042024-12-041261426143410.22487/agrotekbis.v12i6.2399RESPONS PERTUMBUHAN GULMA DAN HASIL TANAMAN PADI TERHADAP HERBISIDA PASCA TUMBUH PADA SISTEM TABELA
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2394
<p>Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang telah menjadi makanan pokok yang lebih dari setengah penduduk dunia. Untuk mempermudah penanaman dan mengurangi biyaya tanam petani bisa menggunakan sistem tabela. Rata-rata curahan tenaga kerja untuk tanaman padi tabela dan tapin masing-masing adalah 1,80 dan 25 hari kerja/ha, sedangkan sedangkan curahan tenaga kerja untuk menyiang padi tabela dan taping masing-masing 150 dan 450 jam kerja/ha. Kebijakan pemerintah mengenai disersivikasi dan semakin sempitnya lahan subur di Indonesia, akan memberikan peluang yang besar dalam pengambangan tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari Respon Pertumbuhan Gulma dan Hasil Tanaman Padi Terhadap Herbisida Pasca Tumbuh Pada Sistem Tabela. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan enam perlakuan yaitu: tanpa aplikasi herbisida (kontrol), Topshot 1500 ml/ha Ricestar extra 500 ml/ha, Cliper+basagran 600+1500ml/ha Cliper 800 ml/ha, Nomone 300 ml/ha. Dimana setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 24 unit percobaan. Perlakuan yang berpengaruh nyata diuji lanjut dengan uji beda nyata bujur (BJN) taraf 5%. Kematian biomas gulma dibandingkan dengan kontrol, hal ini ditujukan bahwa hasil kematian terbanyak pada 7,14 dan 28 HSA yaitu gulma spesis <em>Ludwigia oktovalvis, Loptochloa</em> <em>chinensis, Monochoria vaginalis, cyperus difformis,dan Cyperus iria. </em>Jumlah gulma dalam 1 , hal ini ditujukan gulma terendam yaitu <em>Echinocloa crus-gali, Lepichloa chinensis, Monochoria vaginalis dan Ciperus Difformis </em>pada perlakuan herbisida nomine pada dosis 300 ml/ha. Panen harus dilakukan bila bulir padi cukup di anggap masak 90% dengan ciri-ciri seluruh tanaman Nampak kuning, dari semua bagian tanaman hanya bulu-bulu sebelah atas yang masih hijau dengan isi gabah sudah mengeras, tetapi mudah pecah dengan kuku, stadia masak kuning terjadi 7 hari setelah stadia masak susu. Jumlah malai tiap rumpun pada saat panen ditunjukan pada yang terbanyak pada perlakuan herbisida nomine pada dosis300 ml/ha yaitu 13,45% dan jumlah gabah dari 20 malai yang terbanyak ditunjukan pada perlakuan herbisida nomine 300 ml/ha yaitu 96,50%. Berat 1000 butir, ditunjukan bahwa yang terbanyak pada perlakuan herbisida nomine 300 ml/ha dengan berat penimbangan 28,28 gram.</p>Abd. SyafaatIchwan madaunaNursalam Nursalam
##submission.copyrightStatement##
2024-12-172024-12-171261435144710.22487/agrotekbis.v12i6.2394PENGARUH TINGKAT KEDALAMAN TANAH BERGARAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG MERAH (Allium Ascolanicum L.)
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2389
<p>Bawang merah varietas lembah Palu (<em>Allium ascalonicum L.</em>) merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sudah lama diusahakan oleh petani di Sulawesi Tengah. Penelitian telah dilaksanakan di screen house Ilmu tanah dan laboratorium ilmu tanah untuk analisis tanah, Akademik Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Pada bulan April sampai Mei 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan ini dengan melapisi tanah nonsalin dengan tanah non salin, dengan lapisan tanah nonsalin yaitu 0/kontrol, 5,10, 15, 20, 25 cm dan masing-masing perlakuan di ulang 3 kali. Hasil sidik ragam yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Parameter yang diamati antara lain Tinggi tanaman, dan Jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan lapisan tanah non salin memberikan pengaruh sangat nyata terhadap semua parameter yang diamati. Lapisan tanah non salin 25cm adalah dosis lapisan tanah non salin yang sangat baik bagi pertumbuhan tanaman bawang merah lembah palu. Nila rata-rata setiap pengamatan yaitu pada pengamatan Tinggi tanaman dan Jumlah daun pada perlakuan B3, B4, dan B5 memberikan pengaruh berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.</p>Syahril Samsu Dg. NyombaYosep Soge Patadungan
##submission.copyrightStatement##
2024-12-172024-12-1712610.22487/agrotekbis.v12i6.2389ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI RAWIT DIDESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2400
<p>Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berapa besar pendapatan dan kelayakan usahatani cabai rawit di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara langsung dengan responden yang bersangkutan. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian ini dan berbagai literartur. Data sekunder di peroleh dari instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian ini dan berbagai literartur. Metode Analisis Data yang dipakai yaitu π = TR – TC dimana total penerimaan merupakan pendapatan yang diperoleh atas biaya yang benar-benar dikeluarkan, sedangkan total biaya merupakan pendapatan setelah dikurangi total biaya hasil penelitian menunjukan rata-rata pendapatan satu kali musim tanam petani cabai rawit di Desa Oloboju sebesar Rp. 7.566.910,00 dan hasil analisis menunjukkan Revenue of Cost Ratio (a). usahatani cabai rawit diperoleh sebesar 2,9 dengan demikian, usahatani cabai rawit di Desa Oloboju layak untuk diusahakan.</p>Na’mira Na’miraMade AntaraMade Krisna Laksmayani
##submission.copyrightStatement##
2024-12-172024-12-1712610.22487/agrotekbis.v12i6.2400PERTUMBUHAN STEK NILAM (Pogostemon Cablin Benth.) PADA BERBAGAI LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI AIR KELAPA
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2380
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dari interaksi antara lama perendaman dan konsentrasi air kelapa; pengaruh dari lama perendaman atau pun konsentrasi air kelapa terhadap pertumbuhan stek nilam. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ongka Kabupaten Parigi Moutong dari bulan November-Desember 2019 Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan dua perlakuan, yaitu lama perendaman yang terdiri atas tiga: 4 jam, 6 jam dan 8 jam; dan konsentrasi air kelapa terdiri atas lima taraf: tanpa air kelapa, 25%, 50%, 75% dan 100% air kelapa; sehingga diperoleh 15 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 45 unit percobaan. Variabel yang diamati mencakup tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah dan luas daun serta panjang akar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis keragaman dan bila hasil analisis menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Jujur taraf 5% guna mengetahui perbedaan nilai rata-rata antar perlakuan yang dicobakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air kelapa dapat meningkatkan pertumbuhan stek nilam dengan lama perendaman 8 jam dan konsentrasi 100% yang ditunjukkan dengan pembentukan daun paling banyak serta cenderung diperoleh tanaman lebih tinggi, jumlah tunas lebih banyak, jumlah serta ukuran daun lebih banyak dan lebih luas dan ukuran akar lebih panjang. Perendaman stek nilam selama 8 jam meningkatkan pembentukan helai daun saat 5 MST dan cenderung didapatkan tanaman lebih tinggi, jumlah tunas dan daun lebih banyak, ukuran daun lebih luas serta akar lebih panjang. Penggunaan 100% air kelapa dalam penyetekkan nilam meningkatan pembentukan helai daun saat 4 MST hingga 6 MST dan cenderung diperoleh tanaman yang lebih tinggi, jumlah tunas lebih banyak, jumlah dan ukuran daun lebih banyak dan lebih luas serta akar lebih panjang.</p>Nur AisyahZainuddin Basri
##submission.copyrightStatement##
2024-12-092024-12-091261448145810.22487/agrotekbis.v12i6.2380EFEKTIVITAS MIKORIZA DAN TANAMAN PERANGKAP TERHADAP POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN HAMA PENGGOROK DAUN (Liriomyza Sp.) PADA BAWANG MERAH VARIETAS LEMBAH PALU
http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/2376
<p>Salah satu hama tanaman yang menyerang bawang merah lokal Palu adalah <em>Liriomyza</em> Sp. (Diptera: Agromyzidae). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas mikoriza dan tanaman perangkap terhadap populasi dan intensitas serangan pengorok daun (<em>Liriomyza</em> Sp.) pada bawang merah varoieatas lembah Palu. Penelitian ini dilaksanakan di UPT SP 1 Bulupountujaya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Metode Penelitian rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terpisah. Plot utama adalah tanaman perangkap; terdiri dari dengan menggunakan Tanaman perangkap (P<sub>1</sub>) dan tanpa tanaman perangkap (P<sub>0</sub>) sedangkan anak petak adalah dosis mikoriza yang terdiri dari 3 taraf, M0 = tanpa mikoriza, M<sub>1</sub> = 5 g, dan M<sup>2</sup> = 10 g. Variebel penelitian yaitu jumlah populasi <em>Liriomyza</em> Sp dan intensitas serangan <em>Liriomyza</em> Sp Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mikoriza tidak berpengaruh terhadap semua variabel yang diamati. Namun, tanaman perangkap memiliki efek yang signifikan dalam mengurangi intensitasi pengorok daun. Efek signifikan dari tanaman perangkap dicatat dari lima sampai delapan minggu setelah tanam. Hasil penelitian Tanpa Tanaman Perangkap (P<sub>0</sub>) lebih tinggi intensitas serangan di banding dengan yang menggunakan Tanaman Perangkap (P<sub>1</sub>). Rata-rata Intensitas serangan <em>Liriomyza</em> Sp tanpa menggunakan tanaman perangkap (P<sub>0</sub>) yaitu 5 MST 15,19 %, 6MST 19,58%, 7MST 18,95%, 8 MST 18,46% sedangkan penggunaan tanaman perangkap (P<sub>1</sub>) lebih rendah intensitas serangan <em>Liriomyza</em> Sp yaitu 5 MST 12,35%, 6 MST 15,99%, 7 MST 15,71%, 8 MST 13,07%.</p>Vicktor ErylShahabudin Saleh
##submission.copyrightStatement##
2024-12-092024-12-091261459146510.22487/agrotekbis.v12i6.2376