STRATEGI PEMASARAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PASUNDAN DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU
I Wayan Ari Yudiana, Alimudin Laapo, Karlina Muhsin Tondi
Pemasaran merupakan elemen krusial dalam pengembangan usaha, termasuk pada industri
rumah tangga seperti Keripik Pisang Pasundan di Kota Palu. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
strategi pemasaran yang dijalankan oleh industri tersebut serta mengidentifikasi faktor-faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilannya. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui analisis SWOT. Data diperoleh dari observasi,
wawancara, dan kuesioner dari sembilan responden internal dan eksternal yang dipilih secara
purposive. Hasil analisis menunjukkan bahwa industri Pasundan berada pada kuadran I (Strength–
Opportunities) dengan skor IFAS 2,74 dan EFAS 3,14, yang merekomendasikan strategi pertumbuhan
agresif (S–O). Strategi yang disarankan mencakup peningkatan volume produksi, pemanfaatan modal
pribadi untuk pengembangan teknologi dan sumber daya manusia, serta perluasan jaringan konsumen
melalui media sosial. Implementasi strategi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan efektivitas
pemasaran dan daya saing produk di pasar lokal maupun regional.
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI JAGUNG DI DESA BALIARA KECAMATAN PARIGI BARAT KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Klara Mentari, Wildani Pingkan S. Hamzens, Nurmedika Nurmedika
Petani jagung di Desa Baliara menghadapi tantangan dalam pemasaran dan peningkatan
pendapatan. Penelitian ini mengkaji peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator dan edukator dalam
meningkatkan kesejahteraan petani jagung di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi
Moutong, yang dilaksanakan dari Oktober hingga Desember 2024 dengan sampel 40 petani. Data
dikumpulkan dari sumber primer dan sekunder, serta dianalisis menggunakan uji validitas dan analisis
deskriptif kualitatif dengan skala Likert. Hasil menunjukkan bahwa peran penyuluh sebagai fasilitator
mencapai skor 85% dan sebagai edukator 81%, keduanya dikategorikan sangat berperan. Dampak
peran penyuluh terhadap pendapatan petani memperoleh skor 78%, menunjukkan kontribusi
signifikan dalam peningkatan kesejahteraan petani.
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG DI DESA ROMPO KECAMATAN LORE TENGAH KABUPATEN POSO
Nadira B, Dewi Nur Asih, Dian Safitri
Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki peran penting sebagai sumber
pangan. Sebagai sumber karbohidrat utama kedua setelah beras, jagung juga dimanfaatkan sebagai
bahan baku untuk berbagai industri, seperti pakan ternak dan produksi etanol. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi tingkat pendapatan yang dihasilkan dari usahatani jagung di Desa Rompo,
Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, serta untuk mengevaluasi rasio R/C pada usahatani
tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rompo, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso,
dengan 50 responden yang dipilih secara purposif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Data
dikumpulkan dari sumber primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis
pendapatan dan kelayakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang diperoleh
petani jagung responden adalah Rp24.313.486 per 1,29 hektar atau Rp18.878.669 per hektar, dengan
nilai rasio R/C sebesar 4,12. Ini menunjukkan bahwa usahatani jagung di Desa Rompo, Kecamatan
Lore Tengah, Kabupaten Poso, layak untuk dilanjutkan.
ANALISIS PEMASARAN CABAI RAWIT DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Nur Isnaini, Rustam Abd Rauf, Siti Yuliaty Chansa Arfah
Riset ini dimaksudkan untuk memahami : 1) jalur distribusi, 2) keuntungan distribusi, 3) bagian
pendapatan petani dan 4) keefektifan dalam distribusi cabai rawit Desa Buranga Kecamatan
Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. Responden petani pada riset ditentukan melalui metode
sensus, yaitu dengan melibatkan seluruh populasi yang meliputi 28 orang pihak, 1 distributor
pengepul, 2 pedagang eceran, serta 2 pihak konsumen. Adapun capaian riset memperlihatkan adanya
2 jalur distribusi pada Desa Buranga Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. Desa
Buranga memiliki margin pemasaran cabai rawit di jalur distibutor pertama mencapai 5.000 per
kilogram, sementara di jalur distribusi kedua sebanyak 7.000 per kilogram. Persentase biaya diterima
untuk hasil pemasaran cabai rawit jalur pertama adalah 90,00%, adapun untuk distribusi kedua
sebanyak 83,33%. Tingkat keefektifan distribusi cabai rawit untuk Desa Buranga tercatat sebesar
0,63% untuk saluran pertama dan 1,51% untuk saluran kedua.
ANALISIS PROFITABILITAS PADA INDUSTRI TAHU DI KOTA PALU
Patrecia Alfareza, Made Antara, Karlina Muhsin Tondi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis profitabilitas Industri Tahu Vivi dan
mengidentifikasi nilai profitabilitas yang telah dicapai. Penelitian dilakukan pada bulan Juli hingga
September 2024 di Industri Tahu Vivi yang berlokasi di Kota Palu. Pengumpulan data dilakukan
melalui observasi langsung dan wawancara dengan pihak terkait. Pengambilan sampel dilaksanakan
dengan menggunakan purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi dan penggunaan modal dalam
menghasilkan laba dikategorikan cukup baik. Hal ini tercermin dari nilai persentase Return on
Investment (ROI) dan Return on Equity (ROE) yang positif, yang menunjukkan keuntungan masingmasing sebesar 1,57% dan 6,64% dari ivestasi dan modal sendiri
PERAN KELOMPOK TANI TUNAS JAYA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN USAHATANI TOMAT DI DESA KOTANAGAYA KECAMATAN BOLANO LAMBUNU KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Ahmad Satrianto, Erny Erny, I Gede Laksana Wibawa
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pendapatan petani tomat yang tergabung dalam
kelompok tani Tunas Jaya serta menganalisis peran kelompok tersebut dalam meningkatkan
pendapatan petani tomat di Desa Kotanagaya, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi
Moutong. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Desa Kotanagaya, Kecamatan Bolano Lambunu,
Kabupaten Parigi Moutong, selama periode Mei hingga Juli 2024. Penentuan responden pada
penelitian ini menggunakan proposive sampling yaitu dari total keseluruhan anggota kelompok yang
berjumlah 30 orang, dipilih berdasarkan kriteria petani yang menanam tomat dalam kurun waktu
setahun terakhir sehingga diperoleh 21 petani. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder
dengan analisis pendapatan usahatani tomat menggunakan rumus π = TR – TC. Hasil menunjukkan
rata-rata biaya sebesar Rp 31.503.111/ha dan penerimaan Rp 60.622.222/ha, sehingga pendapatan
rata-rata petani tomat anggota kelompok tani Tunas Jaya mencapai Rp 29.119.111/ha dan hasil
tanggapan peran kelompok tani sebagai kelas belajar, sebagai wahana kerjasama, dan sebagai unit
produksi berada dalam kategori tinggi.
DAMPAK KERUSAKAN SALURAN IRIGASI TERHADAP MOTIVASI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH VARIETAS LEMBAH PALU DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPTATEN SIGI
Ahmad Ahmad, Effendy Effendy, Muh Fahruddin Nurdin
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motivasi dan pendapatan petani bawang merah
varietas Lembah Palu di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, sebelum dan sesudah
perbaikan saluran irigasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2024, penelitian
ini dilakukan terhadap 20 responden yang ditentukan secara porposve sampling dengan kriteria petani
yang menanam bawang merah sebelum dan sesudah perbaikan irigasi. Analisis yang digunakan
adalah analisis deskriptif, pendapatan, dan komparatif menggunakan uji t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata biaya tetap per hektar sebelum perbaikan saluran irigasi sebesar
Rp2.664.900/MT/Ha, yang turun menjadi Rp1.165.813/MT/Ha setelah perbaikan. Rata-rata biaya
variabel juga berkurang dari Rp117.850.210/MT/Ha menjadi Rp101.893.409/MT/Ha setelah
perbaikan. Sementara itu, rata-rata penerimaan per hektar sebelum perbaikan sebesar
Rp161.725.806/MT/Ha, yang turun menjadi Rp152.213.636/MT/Ha setelah perbaikan, menghasilkan
pendapatan bersih yang meningkat dari Rp41.209.697/MT/Ha menjadi Rp49.154.415/MT/Ha.
Analisis komparatif menggunakan uji t menunjukkan nilai t-hitung sebesar -1,062, lebih rendah dari
t-tabel 1,729 pada taraf signifikansi 5%, yang mengindikasikan tidak ada perbedaan signifikan antara
pendapatan usahatani sebelum dan sesudah perbaikan saluran irigasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model penerapan digital marketing dan
kendala apa saja terkait model penerapan digital marketing dalam membangun brand awareness
UMKM Linda di Kota Palu, yang dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2024. Penentuan
responden dilakukan secara purposive dengan responden sebanyak 5 orang.Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menyebutkan
bahwa model penerapan digital marketing yang dilakukan oleh UMKM Linda adalah model Sosial
Media Marketing melalui platform Facebook, Instagram dan Whatsapp Business dengan menerapkan
model AIDA yaitu (Attention, Interest,desire Action) dan konsep 4c (Customers,Cost, Convenience,
Communication) untuk memahami keinginan pelanggan. Kendala yang dihadapi ada dua yaitu
kendala umum seperti keterbatasan sumber daya manusia dan kurangnya pengetahuan tentang digital
marketing, kendala khusus terdapat pada platform media sosial Facebook, Instagram dan Whatsapp
Business. Brand awareness UMKM Linda berada pada tingkatan brand recognition.
ANALISIS KELAYAKAN TUMPANGSARI USAHATANI TANAMAN SELADA ROMAINE, LETTUCE HEAD DAN SELADA KERITING DI KOPERASI AGROMANDIRI DESA CIKOLE BANDUNG BARAT
Candra Nur Wahid, Alimudin Laapo, Wira Hatmi
Koperasi agromandiri merupakan salah satu lembaga yang bergerak dibidang pertanian dengan
fokus utama yaitu komoditi hortikultura. Permasalahan yang saat ini dihadapi yaitu terjadi penurunan
harga yang relatif besar pada bulan oktober hingga november 2024 sehingga berdampak pada
pendapatan yang diperoleh. Tujuan penelitian untuk mengetahui besaran pendapatan dan kelayakan
yang diperoleh Koperasi Agromandiri. Menggunakan jenis penelitian partisipatif atau participatory
research dengan metode Analisis pendapatan dan kelayakan. Berdasarkan hasil R/C Ratio usahatani
tumpangsari selada romaine, lettuce head, dan selada keriting layak diusahakan, dapat dilihat dari
nilai R/C rasio pada komoditi romaine sebesar 1,13, lettuce head sebesar 1,14, dan selada keriting
sebesar 2,15, dengan total R/C Ratio sebesar 1,21, hasil usahatani menunjukkan layak diusahakan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI HASIL TANGKAPAN IKAN PADA ALAT TANGKAP PUKAT CINCIN DI KELURAHAN BARU KECAMATAN BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI
Ira Ria Santi, Alimudin Laapo, Dian Safitri
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel modal kerja melaut, jarak
tempuh melaut, lama melaut, dan pengalaman melaut terhadap hasil tangkapan ikan di Kelurahan
Baru, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Baru, Kecamatan
Baolan, Kabupaten Tolitoli. Pemilihan responden dilakukan dengan metode sensus, yaitu dengan
mengambil seluruh nelayan aktif yang berjumlah 45 orang di Kelurahan Baru. Data yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Untuk menganalisis data, digunakan
analisis Chi Square dengan bantuan SPSS. Hasil analisis menujukkan bahwa modal kerja melaut
berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan dengan p-value = 0,000 < 0,05, jarak tempuh
melaut berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan dengan p-value = 0,000 ¸0,05, lama
melaut juga berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan dengan p-value = 0,384 0,005.
ANALISIS PEMASARAN CABAI RAWIT DI DESA TANDAIGI KECAMATAN SINIU KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Irmayanti Irmayanti, Hadayani Hada, Made Krina Laksmayani
Cabai rawit (Capsicum annum), komoditas hortikultura yang dibudidayakan secara luas
digunakan secara ekstensif sebagai bumbu dapur oleh sebagian besar masyarakat. Mengingat
permintaan yang tinggi untuk tanaman ini sangat penting bagi petani untuk meningkatkan tingkat
produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar. Studi ini mengidentifikasi dua saluran pemasaran
cabai yang berbeda di Desa Tandaigi. Saluran pertama adalah rantai berurutan yang melibatkan
petani, pengumpul, pengecer, dan konsumen, sementara saluran kedua adalah sistem triadik yang
lebih langsung yang terdiri dari petani, pengecer, dan konsumen. Margin pemasaran total untuk
saluran berurutan (Saluran 1) adalah Rp20.000, dibandingkan dengan Rp15.000 untuk saluran triadik
(Saluran 2). Petani lebih diuntungkan dalam model triadik, menerima 66% dari harga jual akhir,
sedangkan mereka hanya mendapatkan 60% dalam saluran berurutan. Analisis efisiensi menunjukkan
bahwa Saluran 2 lebih efisien, dengan nilai efisiensi 0,74%, dibandingkan dengan Saluran 1 yang
sebesar 0,87%. Temuan ini menunjukkan bahwa saluran triadik menawarkan keuntungan yang lebih
tinggi bagi petani dan efisiensi keseluruhan yang lebih baik dalam distribusi cabai.
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI
Aqnesya Puan Merdika, Wildani Pingkan S. Hamzens, Shintami R. Malik
Pertanian merupakan sektor dominan di Indonesia, padi sawah merupakan salah satu
komoditas tanaman pangan yang memiliki peranan penting dalam pengembangan sektor pertanian.
Komoditas ini menjadi tanaman utama yang dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena
menghasilkan makanan pokok mayoritas penduduk. Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu
wilayah utama penghasil padi sawah di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi daerah sangat dipengaruhi
oleh komoditas ini, khususnya melalui peningkatan produktivitas, mutu hasil pertanian, serta
pendapatan daerah, khususnya bagi petani. Kabupaten Sigi merupakan salah satu daerah yang
memberikan kontribusi besar terhadap produksi padi provinsi ini, yang memiliki lahan yang cukup
luas dalam menunjang pengembangan tanaman pangan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengetahui jumlah keuntungan yang diperoleh responden di Desa Sunju, Kecamatan Marawola,
Kabupaten Sigi, dan menilai kelayakan usaha budidaya padi yang mereka laksanakan. Metode
purposive digunakan pada penelitian ini dalam pengambilan sampel dengan jumlah responden 33
orang, menggunakan metode sensus atau sampel jenuh. Metode analisis yang digunakan diantaranya
analisis pendapatan (π = TR - TC) dan studi kelayakan usaha (R/C = TR/TC). Berdasarkan hasil
analisis pendapatan, petani memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp 2.090.156/0,54 hektar /tahun,
atau setara dengan Rp 3.870.659/hektar/musim tanam. Sementara itu, nilai rasio R/C didapatkan
sebesar 1,55 mengindikasikan bahwa pengeluaran sejumlah Rp.1.000.000 mampu memberikan
pendapatan sejumlah Rp.1.550.000. Sehingga, usahatani padi sawah di Desa Sunju dinyatakan layak
dijalankan.
ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH MENJADI KEBUN DURIAN MONTONG TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI PETANI DI DESA MAYAJAYA KECAMATAN PAMONA SELATAN KABUPATEN POSO
Wal Wal, Ali Akrab, Muh Fahruddin Nurdin
Alih fungsi lahan adalah proses mengubah fungsi lahan dari satu fungsi ke fungsi lain karena
meningkatnya kebutuhan lahan yang tidak sebanding dengan ketersediaannya. Fenomena ini semakin
umum, terutama di lingkungan pertanian. Ini terjadi di Desa Mayajaya di Kecamatan Pamona Selatan
Kabupaten Poso, dimana banyak petani mengubah sawah mereka menjadi kebun durian montong.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sosial ekonomi petani yang melakukan alih
fungsi lahan sawah menjadi kebun durian montong di Desa Mayajaya Kecamatan Pamona Selatan
Kabupaten Poso. Penelitian ini berlokasi di Desa Mayajaya Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten
Poso, dari Oktober hingga November 2024. Rumus Slovin digunakan untuk menghitung jumlah
responden 38 orang dari 263 petani padi sawah yang dipilih secara (Purposive Sampling). Metode
analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang dapat mengambarkan secara nyata
perubahan sosial ekonomi yang terjadi dikalangan petani. Hasil penelitian menunjukan bahwa Alih
fungsi lahan sawah menjadi kebun durian montong memberikan dampak positif bagi petani. Secara
ekonomi, durian montong menghasilkan keuntungan lebih besar dibandingkan padi sawah dengan
selisih Rp 64.294.374,18/Ha. pendapatan yang meningkatkan memberikan kesejahteraan keluarga
petani melalui akses pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan hidup. Secara sosial, meskipun pola
gotong royong menjadi kerja individu, interaksi antarwarga tetap terjalin. Perkebunan ini juga
menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan upah, dan mengurangi pengangguran. Di tingkat
desa, pendapatan pajak meningkat, mendukung pembangunan infrastruktur, serta memberikan
manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Tujuan dari studi ini adalah untuk memahami pilihan konsumen terkait pembelian jeruk Sunkist
impor (studi kasus di P. T. Bumi Nyiur Swalayan, Kota Palu). Penelitian dilakukan antara bulan Juli
2024 hingga September 2024. Sampel yang digunakan untuk menentukan responden berjumlah 30
orang yang membeli jeruk Sunkist. Cara analisis yang digunakan dalam studi ini adalah pengujian chi
kuadrat. Hasil dari studi ini dapat dirangkum sebagai berikut:1). Konsumen di BNS Pusat Kota Palu
lebih menyukai jeruk Sunkist yang memiliki rasa manis dan warna oranye cerah. 2). Faktor yang
paling diutamakan oleh pembeli ketika memilih jeruk Sunkist di BNS Pusat Kota Palu adalah rasa
dari jeruk Sunkist itu sendiri. 3). Dengan derajat bebas sebanyak 6, nilai chi kuadrat (tabel X₂) pada
tingkat signifikansi 5% adalah 12,592. Diketahui bahwa nilai chi kuadrat (X₂) sebesar 2,106 lebih
kecil dibandingkan dengan nilai di tabel chi kuadrat (tabel X₂). Sehubungan dengan itu, hipotesis
alternatif (h₁) diterima sementara hipotesis nol (hₒ) ditolak dalam penelitian ini.
ANALISIS PENDAPATAN DAN BREAK EVEN POINT (BEP) USAHA SELADA FIQA HYDROFARM DESA POTOYA KABUPATEN SIGI SETELAH BERMITRA DENGAN PT NINA AGRO JAYA
Mas Yanti Mursit Kahar, Effendy Effendy, Siti Yuliaty Chansa Arfah
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pendapatan dan Break Even Point (BEP) Usaha
Selada Fiqa Hydrofarm Desa Potoya Kabupaten Sigi yang Bermitra dengan PT Nina Agro Jaya.
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purpossive) dengan pertimbangan bahwa di
lokasi tersebut merupakan tempat operasional usahatani hidroponik. Pengambilan sampel dilakukan
secara sengaja (Purposive Sampling), untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan analisis data
yaitu analisis deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Usaha Fiqa Hydrofarm
memperoleh pendapatan pada bulan Juli-Agustus Tahun 2022 sebesar Rp.1.182.251 sedangkan untuk
pendapatan pada Bulan Juli-Agustus Tahun 2023 setelah bermitra dengan PT Nina Agro Jaya yaitu
sebasar Rp.2.529.751. Sehingga dapat di lihat bahwa usaha Fiqa Hydrofarm memperoleh peningkatan
pendapatan setelah bermitra dengan PT Nina Agro Jaya adalah sebesar Rp.1.221.500 per dua kali
produksi .Titik impas atau BEP Volume yang diperoleh Fiqa Hydrofarm Sebelum bermitra dengan PT
Nina Agro Jaya pada Bulan Juli-Agustus Tahun 2022 yaitu 19 Kg dengan BEP Harga sebesar
Rp.14.517 dan pada Bulan Agustus Tahun 2022 BEP Volume Fiqa Hydrofarm yaitu 83 Kg dengan
BEP Harga sebesar RP.14.243. Sedangakan Setelah bermitra dengan PT Nina Agro Jaya BEP
Volume Fiqa Hydrofarm pada Bulan Juli-Agustus Tahun 2023 yaitu 42 Kg dengan BEP Harga
sebesar Rp.9.926. Artinya setelah bermitra dengan PT nina Agro Jaya usaha Fiqa Hydrofarm
mengalami keuntungan dan baik untuk dijalankan karena Fiqa Hydrofarm telah memproduksi dan
menjual dengan harga lebih dari hasil BEP yang di peroleh.