Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Asal Biji True Shallot Seed (TSS) pada Berbagai Dosis NPK

Article History

Submited : Agustus 24, 2022
Published : November 25, 2022

Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji dosis NPK pada pertumbuhan dan hasil bawang  merah asal biji TSS. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 hingga bulan Februari 2021, di Boneoge, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok  satu faktor perlakuan yang digunakan adalah dosis NPK mutiara (16:16:16) yang terdiri atas enam  level : 1.Tanpa NPK, 2. dosis NPK 200 kg/ha, 3. dosis pupuk 250 kg/ha, 4. dosis pupuk 300 kg/ha, 5. dosis pupuk 350 kg/ha, dan 6. dosis pupuk 400 kg/ha. Perlakuan ini diulang sebanyak empat kali menghasilkan 24 unit percobaan dan setiap unit percobaan terdiri atas tiga tanaman, sehingga diperoleh 72 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis NPK 400 kg/ha menghasilkan tinggi tanaman pada umur 50 hari setelah tanam (HST) yaitu sebesar 24,69 cm dan 60 HST sebesar 34,17 cm, jumlah daun pada umur 50 HST sebesar 11,08, pada 60  HST sebesar 12,58 dan 70 HST sebesar 14,83 dan jumlah umbi tanaman terbanyak saat panen yaitu sebesar 2,67, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur  70 dan 80 HST, jumlah daun 80 HST, berat segar tanaman dan diameter  umbi tanaman bawang merah asal biji. Peningkatan dosis NPK berbanding linear dengan pertumbuhan dan hasil bawang merah asal biji.

Akhtar, M.E; K. Bashir, M. Z. Khan and K.M. Khokhar. 2002. Effect of Potash Application on Yield of Different Varieties of Onion (Allium ascalonicum. L). Asian Journal of Plant Sciences, Vol. 1 (4): 324-3251.

BPS. Statistics Indonesia. 2020. Statistika Indonesia 2020. Badan Statistik Sulawesi Tengah.

Basuki, R.S., 2009. Analisa kelayakan teknis dan ekonomis teknologi budidaya bawang merah dengan biji botani dan benih umbi tradisional. J. Hort. Vol. 19(2): 21-27.

Damanik, MMB; Hasibuan, B.E; Fauzi Sarifuddin; Hanum, H. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Usu Press. Medan 122 hal.

Hasibuan, B.E. 2006. Pupuk dan Pemupukan. Usu-Press. Medan 74 hal.

Karamoy, Lientje Th., 2009. Hubungan Iklim dengan Pertumbuhan Kedelai (Glycine .max L. Merrill). Soil Environment , Vol. 7(1): 65-68.

Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 44 hal.

Maemunah, T. Wardayati, B.Guritno, A.Noor Sugiarto. 2015. The Influence of Storage Area, Storage Method and Seed Quality Character on the Quality of Shallot Seed. Adv.Res.Biol.Sci.2(1)

Napitupulu, D dan L. Winarto. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Jurnal Hort. Vol. 20(1): 27-35.

Novizan, 2007. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Jakarta: Agromedia Pustaka. 54 hal.

Pangestuti, R., & Sulistyaningsih, E. 2011. Potensi Penggunaan True Seed Shallot TSS) Sebagai Sumber Benih Bawang Merah di Indonesia. Prosiding Semiloka Nasional “Dukungan Agro-Inovasi Untuk Pemberdayaan Petani,” August 2011. Hal 258–266.

Vidya., Suparman dan Karjo. 2016. Kajian Pupuk Majemuk PK terhadap Produksi Bawang Merah di Lahan Berpasir Dataran Rendah. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian. Jurnal Pertanian. Vol. 7(1): 890-895.

Rauf, A. W., Syamsuddin, T., Sri, R. S., 2000. Peranan Pupuk NPK pada Tanaman Padi. Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Loka Pengkajian Teknologi Petanian Koya Barat. Irian Jaya.
Saidah, Muchtar, Syafruddin, & Pangestu, R. 2019. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Asal Biji di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON. Vol. 2(2): 210-121.

Sumiati, E dan O.S. Gunawan. 2007. Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza Untuk Meningkatkan Serapan Unsur Hara NPK Serta Pengaruhnya Terhadap Hasil Dan Kualitas Hasil Bawang Merah. J. Hort. Vol. 17(1): 34-42.

Suriani, N. 2011. Bawang Bawa Untung. Budidaya Bawang Merah. Cahaya Utma Pustaka. Yogyakarta. 57 hal.

Suwandi, R. Sutarna, Firmansyah, I, Adiyoga, 2012. Perbaikan teknologi produksi bawang merah untuk meningkatkan kuantitas umbi bawang merah. Laporan akhir, Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Kementrian Perikanan Republik Indonesia, Jakarta.

Syarief. 2005. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana Bandung. 112 hal.

Wibowo, S. 2007. Budidaya Bawang Merah dan Bawang Bombay, Seri Agribisnis. Penebar Swadaya, Jakarta. 116 hal.