Kandungan Protein, Lemak Daging Dan Kulit Itik, Entog Dan Mandalung Umur 8 Minggu

Article History

Submited : June 25, 2020
Published : June 25, 2020

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengukur komposisi kimia (kandungan gizi) pada itik, entog dan mandalung. 4 ekor itik, 3 ekor entog dan 3 ekor mandalung masing-masing berumur 8 minggu digunakan untuk analisis kandungan gizi umur 8 minggu (ke-3 spesies telah melewati titik infleksi). Data analisis proksimat kandungan protein, dan lemak daging dada, daging paha, kulit dada dan kulit paha yang didapatkan dianalisis secara deskriptif. Dari setiap spesies kadar protein daging dada tertinggi terlihat pada itik (20.04%) kemudian diikuti oleh mandalung (19.01) dan entok (18.29 %). Kandungan protein kulit tertinggi terdapat pada kulit dada entog (12.91) dan kulit paha mandalung (12.98). Kandungan protein kulit yang tinggi pada mandalung dan entog dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan olahan pangan yang bergizi setelah mengalami proses pengolahan yang tepat. Dari hasil penelitian ini terlihat setelah melewati titik infleksi sampai pada minggu kedelapan kandungan lemak pada daging itik berada dibawah mandalung. Kandungan protein daging dada itik diatas mandalung dan entog namun kandungan protein daging paha, kulit dada dan kulit paha itik jauh dibawah kedua spesies yang lain. Hal ini menunjukkan itik tidak efisien dimanfaatkan sebagai sumber daging. Tetapi jika ingin memperoleh protein daging dari itik sebaiknya mengkonsumsi bagian dada karena kadar protein daging dada pada itik lebih tinggi (20.04%) dibanding dua spesies yang lain. Kandungan lemak daging dada entog hasil penelitian ini ( 3.47%), itik (3.84%) dan mandalung (5.06%). Kandungan lemak daging paha itik 8.47%, entog 5.27%, mandalung 11.69%. Kandungan lemak kulit dada dan kulit paha itik, entog dan mandalung masing-masing : 59.325% ; 52.67% , 38.67% ;47.64%, dan 68.49% ; 48.85%. Hasil analisis menunjukkan tingginya kandungan lemak kulit pada ke-3 spesies sehingga jika ingin menghindari konsumsi lemak yang berlebihan dianjurkan untuk mengkonsumsi daging unggas air tanpa kulit.

Bons A., Timmler R., Jeroch H., 1998 Œ Changes in body composition and content of fat and protein in carcass of male and female Pekin ducks during growth. Zeszyty Naukowe Przegl¹du Hodowlanego 36, 165-175. dalam Animal Science Papers and Reports vol. 21 (2003) no. 4, 260.

Baeza, E, Dessay C, Wacrenier N, Marche. G dan Listrat A, 2002. Effect of selection for improved body weight and composition on muscle and meat characteristics in Muscovy duck. Br Poult Sci. 2002 Sep;43(4):560-8.

Baeza, E, Salichon MR, Marche G, Wacrenier N, Dominguez B, Culioli J. 2000. Effects of age and sex on the structural, chemical and technological characteristics of mule duck meat. Br Poult Sci. 2000 Jul;41(3):300-7.

Bons A., Timmler R., Jeroch H., 1999 Œ Changes in body composition and crude nutrient content of Pekin ducks during growth. Proceedings of First World™s Waterfowl Conference, December 1-4, Taichung, 328-332. dalam Animal Science Papers and Reports vol. 21 (2003) no. 4, 260.

Chaves ER Farhat A, 2000. Comparative performance, blood chemistry, and carcass composition of two lines of Pekin ducks reared mixed or separated by sex. dalam Poultry Sci. 2000 Apr;79(4):460-5.

Damayanti, A.P., 2005. Pengukuran Aktivitas Metabolisme Basal Pada Itik, Entog dan Mandalung. Jurnal Ilmiah Agrisains, Volume 6 No 2 : Agustus 2005.hal : 114-120.

Dean, WF, 1978. Nutrient Requirements of Ducks. Proc. 1978 Cornell Nutrition Conference, pp. 132-140.

Harahap, D. 1993. Potensi itik mandalung sebagai penghasil daging ditinjau dari berat karkas dan penilaian organoleptik dagingnya dibandingkan dengan tetuanya. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Program Pascasarjana, Program Studi Ilmu Ternak.

Khalifa AH dan Nassar AM, 2001. Nutritional and bacteriological properties of some game duck carcasses. Nahrung. 2001 Aug;45(4):286-92. Pingel H., Birla M., 1981a .Œ Wp³yw czynników przedubojowych na jakoœæ tuszki u ptactwa wodnego (The effect of antemortem factors on the carcass quality of waterfowl). In Polish with English summary. Prace Badawcze Zak³adu Hodowli Drobiu (Instytut Zootechniki) 9, 121-126. dalam Animal Science Papers and Reports vol. 21 (2003) no. 4, 260.

Pingel,H., Birla M., 1981b. Œ Poprawa jakoœci tuszki kaczek przez selekcjê (Improvement of duck carcass quality by selection). In Polish with English summary. Prace Badawcze Zak³adu Hodowli Drobiu (Instytut Zootechniki) 9, 127-131. dalam Animal Science Papers and Reports vol. 21 (2003) no. 4, 260.

Suryawijaya, M.K.B., 1984. Memelihara entog. Poultry Indonesia. No. 50/th V/25 jan Ŕ 25 feb.

Sukarini, I.A., P. Sutedja dan D. Darmadja. 1975. Fertilitas keturunan dari hasil persilangan itik dengan entog. Bulletin No. 046. Fakultas Kedokteran Hewan & Peternakan Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia.

Smith, H D.P., Fletcher D.L., Buhr R.J., Beyer R.S., 1993 ΠPecking duckling and broiler chicken pectoralis muscle structure and composition. Poultry Science 72, 202-208. dalam Animal Science Papers and Reports vol. 21 (2003) no. 4, 260.

Witkiewicz, K., 1998. Porównanie kaczek z dwóch rodów hodowlanych pod wzglêdem wybranych cech przy¿yciowych i poubojowych (Comparison of ducks from two breeding strains with regard to some selected live and slaughter traits). In Polish with English summary. Roczniki Akademii Rolniczej w Poznaniu 302, 243-251. dalam Animal Science Papers and Reports vol. 21 (2003) no. 4, 251-263

Witkiewicz, K., 2000. Pomiary zoometryczne, wartoœæ rze.na i sk³ad chemiczny miêœnia piersiowego u dwu rodów kaczek typu pekin (Zoometric measurements, slaughter value and chemical composition of the breast muscle in two strains of ducks of Pekin type). In Polish with English summary. Roczniki Akademii Rolniczej w Poznaniu 330, 231-240. dalam Animal Science Papers and Reports vol. 21 (2003) no. 4, 251-263.
Damayanti, A. P. (2020). Kandungan Protein, Lemak Daging Dan Kulit Itik, Entog Dan Mandalung Umur 8 Minggu. Agroland: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 13(3), 313 - 317. Retrieved from http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrolandnasional/article/view/243
Fulltext