Tingkat Keberhasilan Sambung Pucuk Kakao (Theobroma cacao L.) Dengan Perlakuan Panjang Entries Berbeda
Article History
Submited : March 19, 2025
Published : April 30, 2025
Indonesia merupakan Negara produsen ke tiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, dan Indonesia mempunyai potensi menjadi produsen kakao yang terbesar pertama dunia pada Tahun 2020. Produksi kakao di Indonesia sebanyak 667.300 ton pada 2022. Jumlah tersebut lebih rendah 3,04% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 688.200 ton. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai panjang entres kakao yang sesuai bagi keberhasilan dan pertumbuhan penyambungan melalui grafting. Penelitian ini dilakukan Kebun Akademik, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Waktu penelitian dimulai dari bulan September sampai dengan bulan November 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok satu faktor. Perlakuan yang dicobakan adalah panjang entres atau batang atas yang berbeda terdiri dari 5 taraf yaitu 1= 3 cm, 2= 5 cm, 3= 7 cm, 4= 9 cm, dan 5= 11 cm. Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali sehingga didapat 25 unit. Setiap unit percobaan menggunakan tiga tanaman, jadi total terdapat 75 tanaman satuan pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa panjang entres 3 cm memiliki waktu awal bertaut tercepat yaitu 11,87 hari tetapi tingkat keberhasilan hidup rendah, sedangkan panjang entries 11 cm memiliki waktu awal bertaut 15,00 hari cm, persentase keberhasilan bertaut 100%, panjang tunas yaitu 5,34 cm, jumlah daun 7,05 helai dan persentase keberhasilan penyambungan yaitu 100%.
BPS Sulawesi Tengah, (2022). Produksi Tanaman Kakao di Sulawesi Tengah. BPS Sulawesi Tengah.
Direktorat Jenderal Perkebunan . 2017. Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kakao 2015 – 2017. Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia. Jakarta
Ferry, Y., & Saefudin. (2011). Pengaruh panjang entres terhadap keberhasilan sambung pucuk dan pertumbuhan benih jambu mete. Buletin RISTRI, 2(2), 121–124.(diakses pada 29 Januari 2024)
Indriyanto. 2013. Teknik dan Manajemen Persemaian. Buku. Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 270 hlm.
Ihsan dan Sukarmin.2011. Teknik Pengujian Umur Batang Bawah Terhadap Keberhasilan dan Pertumbuhan Rambutan Hasil Okulasi.
Irwanto. 2003. Biologi. Alih Bahasa: Wasmen Manalu. Erlangga. Jakarta (diakses 28 Januari 2024).
Junaedi, J., Thamrin, S., Darwisah, B., & Yana, R. N. (2017). Identifikasi Klon Unggul Kakao di Desa Tarengge Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur. Agrokompleks, 16(1), 23-26.
Jumriani, J. (2020). Isolasi dan Karakterisasi Jamur pada Daun Kakao Klon 45 yang Terserang Penyakit. Cokroaminoto Journal of Biological Science, 2(1), 1-5.
Lakitan, B. 2001. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta (diakses 28 Januari 2024).
Lindawati 2008, Respon Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.) terhadap Pemberian Kompos Kulit Buah Kakao dan Pupuk Majemuk Npk.Vol.6.No.2. E-ISSN No. 2337- 6597 (diakses pada 29 Januari 2024)
Limbongan.J, dan Djufry F, 2013.Pengembangan Teknologi Sambung Pucuk Sebagai Alternatif Pilihan Perbanyakan Bibit Kakao.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan. Makassar.
Lukito, A.M., Y. Mulyono, I. Tetty, Hadi dan R. Nofiandi. 2010. Budidaya Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jakarta. 298 hal.
Lukito, A.M., Mulyono, Yulia, T. dan Iswanto, H., 2004. Panduan Lengkap Budidaya Kakao. Agromedia Pustaka, Jakarta (diakses pada 4 Februari 2024).
Martono, B. (2014). Karakteristik morfologi dan kegiatan plasma nutfah tanaman kakao. IAARD Press.
Musa, M. A., Parawansa, A. K., & Ralle, A. (2022). Ketahanan Beberapa Klon Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Kanker Batang Phytophthora palmivora. AGrotekMAS Jurnal Indonesia: Jurnal Ilmu Pertanian, 3(2), 18-25.
Naim, M. (2022). Optimalisasi Pemanfaatan Kotoran Kelelawar terhadap Pertumbuhan Sambung Pucuk Tanaman Kakao Klon M-45. Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 10(1), 147-156.
Nayli, N. (2019). Budidaya Tanaman Kakao (Theobroma Cacao L.) Di Kebun Kendeng lembu Ptpn Xii Glenmore-Banyuwangi Kajian Khusus: Panen Buah Kakao.
Parsaulian T, Putu D, B, dan Patriani. Pengaruh Panjang Entres terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk Tanaman Jambu Air. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian. Vol. 1, No. 1:1-9.(diakses 28 Januari 2024).
Pranowo, D., dan Wardiana, E. (2020). Kompatibilitas lima klon unggul kakao sebagai batang atas dengan batang bawah progeni half-sib klon Sulawesi 01.
Prastowo, N.H., Roshetko, J.M., Maurung, G. E. S., Nungraha, E., tkan, J. N., dan harum, F. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah. Jurnal. World Agroforestry Centre (ICRAF) International. Bogor, Indonesia
Putri, D., Gustia, H., dan Suryati, Y. (2017). Pengaruh panjang entres terhadap keberhasilan penyambungan tanaman alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal Agrosains dan Teknologi, 1(1), 32-45.
Pendas. 2013. Budidaya Tanaman Kakao. Bogor
Puspita, R., Hidayat, K., dan Yulianto, E. (2015). Pengaruh Produksi Kakao Domestik, Harga Kakao Internasional, Dan Nilai Tukar Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Ke Amerika Serikat (Studi pada Ekspor Kakao Periode Tahun 2010-2013). Brawijaya University.
Samaniego, Iván, Espín, Susana, Quiroz, James, Ortiz, Bladimir, Carrillo, Wilman, García-Viguera, Cristina, & Mena, Pedro. (2020). Effect of the growing area on the methylxanthines and flavan-3-ols content in cocoa beans from Ecuador. Journal of Food Composition and Analysis, 88, 103448.
Setiyono. A.E., Munir, M. (2017). Respon Pertumbuhan Bibit Secara Grafting terhadap Posisi Entres dan Beberapa Varietas Mangga Garifta (Mangifera indica L.). Jurnal Agrotech biz 4 (1): 17- 24 (diakses pada 29 Januari 2024).
Setiawan, W. 2009. Jaringan Tumbuhan. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Siregar, T, H.S., Riyadi, S., Nuraeni, L. 2011. Budidaya Coklat. Jakarta: Penebar Swadaya.
Soegito, A., Soemargono, & Rebin. (2002). Kompatibilitas antara batang bawah dan batang atas terhadap pertumbuhan mangga di daerah rendah basah. J. Ilmu Pertanian Farming. 1(1), 121-126. (diakses pada 29 Januari 2024)
Sutomo, N., Hariyadi, B. W., & Ali, M. (2018). Budidaya Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.).
Suwandi. 2014. Petunjuk Teknik Perbanyakan Tanaman Dengan Cara Sambungan (Grafting). Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta.
Tambing, Y, Hadid, A. (2008). Keberhasilan Pertautan Sambung Pucuk pada Mangga dengan Waktu Penyambungan dan Panjang Entres Berbeda. Jurnal Agroland 15(4): 296- 301.
Tirtawinata, M. R. (2003). Kajian Anatomi dan Fisiologi Sambungan Bibit Manggis Dengan Beberapa Anggota Kerabat Clusiaceae. Disertasi Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.(diakses pada 29 Januari 2024)