Adopsi Petani Terhadap Pelaksanaan Konsep Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum L.) Di Desa Solove Kabupaten Sigi

Article History

Submited : June 23, 2020
Published : April 28, 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan tingkat adopsi petani terhadap komponen Pengendalian Hama Terpadu antara petani alumni Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu  dan petani yang belum mengikuti Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu tanaman Bawang merah. Metode penelitian digunakan dalam bentuk survei secara random dengan wawancara langsung kepada responden petani dengan pertanyaan yang telah tersaji dalam kuisioner. Sampel responden petani sebanyak 40 orang yang terdiri dari 20 orang petani SLPHT dan 20 orang petani Non SLPHT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi petani SLPHT lebih tinggi daripada petani Non SLPHT dengan nilai rata-rata yaitu 14,30 untuk petani SLPHT dan 10,25  untuk petani non SLPHT serta terdapat hubungan yang signifikan antara    faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi dengan tingkat adopsi petani SLPHT terhadap komponen PHT yaitu faktor keuntungan relatif (6,73), kompabilitas (6,99), kompleksitas (10,65), triabilitas (15,38), observabilitas (14,17) dan keputusan inovasi (9,37).

Salingkat, S., Anshary, A., & Shahabuddin, S. (2017). Adopsi Petani Terhadap Pelaksanaan Konsep Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum L.) Di Desa Solove Kabupaten Sigi. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 5(2), 161 - 166. Retrieved from http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/118
Fulltext