ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KAKAO DI DESA OGODOPI KECAMATAN KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Article History

Submited : February 29, 2024
Published : April 16, 2024

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kelayakan Finansial Usahatani Kakao Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2019, lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (Purpossive) dengan pertimbangan bahwa di desa ini merupakan salah satu daerah penghasil kakao di Kecamatan  Kasimbar. Penentuan responden dilakukan dengan metode sampel acak sederhana (simple random sampling) dengan menggunakan standar deviasi dan mendapatkan sampel 33 yang digunakan sebagai sampel yang akan diteliti.Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kriteria investasi Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period  (PP), Analisis sensitivitas. Hasil perhitungan kelayakan finansial  Net Present Value (NPV) yang diperoleh sebesar Rp. 576.322.972, Net Benefit Cost Ration (Net B/C) yang diperoleh sebesar 1,33, Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh sebesar 10  persen, Payback Periode (PP) yang diperoleh memiliki masa pengembalian selama 1,3 tahun (1 tahun 3 bulan 2 Minggu). Dengan tingkat  sensitivitas usahatani kakao di Desa Ogodopi dengan asumsi 10 persen berdasarkan hasil  perhitungan  tersebut diperoleh dalam nilai (NPV) sebesar  Rp. 858.617.192 lebih besar dari 0, (Net B/C) Sebesar, 0,50 lebih  besar dari 1, Internal Rate of Return (IRR) diperoleh 39,35 persen yang  mana lebih besar dari suku bunga yang diambil 15 persen, Payback Periode (PP) yang mana masa pengembalian selama 1,4 tahun (1 tahun  4 bulan 2 Minggu) terjadinya penurunan untuk asumsi 10 persen kedepan untuk melihat produksi terjadi penurunan.

Aklimawati dan Wahyudi. 2013. Estimasi volatilitas harga kakao menggunakan model ARCH dan GARCH. Pelita Perkebunan Vol. 29. (2),: 142-158. Agustus 2013

Arsyad, M., dan Kawamura, Y. 2011. Mengurangi kemiskinan petani kakao di Indonesia: Apakah kegiatan ekonomi pertanian masih menjadi pelopor? Ekonomi dan Keuangan di Indonesia, Vol 58 (2), : 217–238.

Arsyad, 2006. Konsep Agribisnis. Jurnal Pengembangan Teknologi Vol. 17, (6),: 10-40 April 2006.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2009. Buku Panduan Teknis Budidaya Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.). Kementrian Pertanian Jakarta.

Djamail.A.2000. Manajemen usahatani,: Depdikns, Jakarta.
Haryadi, M. dan Supriyanto. 2012. Pengelolahan Kakao menjadi Bahan Pangan. Pusat antar Universitas Pangan dan Gizi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Vol 7 (2) : 56-70.

Hasibuan,U,S,2008.Perananperkebunan.http:/www.kpbptpn.co.id diakses pada tanggal 28) juli 2018.

Ibrahim. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisis Revisi. Rineka Cipta. Jakarta.

Kasmir . 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi-1 Prenada Media Group. Jakarta.

Kuswandi. 2007. Analisis Perekonomian Proyek. Andi Offset. Yogyakarta.

Lihan, Irham dan Yogi. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Poliyama Widya Pustaka. Jakarta.

Minawati. 2010. Payback Period Analysis, [online],http//PaybackPeriod.Blogspot.com,diakses pada hari Selasa, 13 Januari 2017.
.
Nurhidayani,2006. Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Kakao. Rajawali Pres, Jakarta.

Rubiyo, & Siswanto. (2012). Peningkatan produksi dan pengembangan kakao (Theobroma cacao L.) di Indonesia. Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri, Vol 3 (1), 33–48.

Siswanto, & Karmawati, E. (2012). Pengendalian hama utama kakao (Conopomorpha cramerella dan Helopeltis spp.) dengan pestisida nabati dan agens hayati. Perspektif, Vol. 11 (2), 103–112.

Susila. WR 1996. Prospek pasar kakao dunia. Warta. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Jember. Vol. 12 (1). 25-40
Siska, S., Antara, M., & Christoporus, C. (2024). ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KAKAO DI DESA OGODOPI KECAMATAN KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 12(2), 386 - 394. https://doi.org/10.22487/agrotekbis.v12i2.2100
Fulltext