KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN PENGAPLIKASIAN INSEKTISIDA BOTANI DAN TANPA PENGAPLIKASIAN INSEKTISIDA BOTANI
Article History
Submited : March 13, 2024
Published : April 19, 2024
Arthtropoda merupakan takson dengan jumlah terbanyak dari kingdom animalia. Kehadiran arthropoda dapat dijadikan sebagai indikator keseimbangan ekosistem. Pengelolaan agroekosistem berbasis PHT untuk mengendalikan hama merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kelestarian suatu ekosistem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis, nilai indeks keanekaragaman, nilai indeks kemerataan, dan nilai indeks dominansi arthtropoda pada tanaman jagung dengan pengaplikasian insektisida botani dan tanpa pengaplikasian insektisida botani. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Waktu penelitian dimulai dari bulan September sampai November 2022. Penelitian ini menggunakan metode Relatif (Nisbi) dengan mengamati arthtropoda yang tertangkap pada setiap perangkap yang dipasang terdiri atas pitfall trap, light trap, dan sweepnet. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah jumlah kelas, ordo, famili, dan spesies arthtropoda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tanpa aplikasi insektisida botani diperoleh hasil jumlah arthropoda sebanyak 4 kelas, 14 ordo, 44 famili, 57 spesies dan 1.112 individu, lebih tinggi dibandingkan perlakuan dengan aplikasi insektisida botani yaitu sebanyak 4 kelas, 14 ordo, 39 famili, 49 spesies dan 891 individu. Hasil analisis indeks keanekaragaman dan indeks kemerataan perlakuan tanpa aplikasi insektisida botani yaitu masing masing bernilai sebesar 3,04 dan 0,75 termasuk dalam kategori nilai indeks keanekaragaman dan kemerataan yang tinggi. Sedangkan pada perlakuan dengan aplikasi insektisida botani yaitu masing masing sebesar 2,81 dan 0,72, termasuk dalam kategori nilai indeks indeks keanekaragaman sedang dan kemerataan yang tinggi. Nilai indeks dominansi tanpa aplikasi insektisida botani 0,10 lebih kecil dibandingkan dengan aplikasi insektisida botani yaitu 0,12, namun keduanya termasuk dalam kategori rendah yang mengindikasikan bahwa tidak ada jenis yang mendominasi.
Afifah, L. Hidayat, P., Buchori, D. Dan Rahardjo, B.T. 2015. Pengaruh Perbedaan Pengelolaan Agroekosistem Tanaman Terhadap Struktur Komunitas Serangga Pada Pertanaman Kedelai di Ngale Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika. 15(1):53-64.
Alrazik, M. U., Jahidin, J., dan Damhuri, D. 2017. Keanekaragaman Serangga (Insecta) Subkelas Pterygota di Hutan Nanga-Nanga Papalia. Jurnal Ampibi. 2(1):1-10.
Amarullah, E.T., Ttizelia, Yaherwandi Dan H. Hamid. 2015. Analisis Keanekaragaman Hayati Musuh Alami Pada Ekosistem Padi Sawah di Daerah Endemic Dan Non-Endemik Wereng Batang Cokelat Nilaparvata lugens di Sumatera Barat. Pros. Sem.Nas.Biodiv.Indo.1(31):581-589.
Annam, A. C., dan Khasanah, N. 2017. Keanaekaragaman Arthropoda pada Pertanaman Kubis (Brassica oleracea L.) yang Dipalikasikan Insektisida Kimia dan Nabati. Jurnal Agrotekbis. 5(3):308-314.
Astriyani, N. K. 2014. Keragaman Dan Dinamika Populasi Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) yang Menyerang TanamanBuah Buahan di Bali. [Thesis]. Universitas Udayana. Hal. 49-73.
Badan Pusat Statistik. 2018. Data Produksi Padi dan Jagung. bps.go.id/tnmn.pgn.
Borror, D. J., N. F. Johnson dan C. A. Triplehorn. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga, edisi ke enam. Terjemahan Soetiyono. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Diputra, D. N. 2012. Keanekaragaman Arthropoda pada Ekosistem Pertanaman Bawang Merah (Allium ascolanicum L.) dengan Aplikasi dan Tanpa Aplikasi Insektisida. [Skripsi]. Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Hal. 1-11.
Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamidun, M. S. 2013. Struktur, Komposisi, dan Pola Distribusi Vegetasi Pada Kawasan Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas. Universitas Negeri Gorontalo.
Jasril, D. A., Hidrayani, Ikhsan, Z. 2016. Keanekaragaman Hymenoptera Parasitoid pada Tanaman Padi di Dataran Rendah dan Dataran Tinggi Sumatera Barat. Jurnal Agro Indragiri, 1(2):13-24.
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.
Latumahina, F., Sahetapy, B., dan Goo, N. (2020). Diversity of Invasive Ant Species In The Dusung Agroforestry Area of Ureng Village. International Journal Of Advanced Sciense And Technology, 29(5):134-140.
Leksono, A.S. 2017. Ekologi Arthtropoda (1st ed). UB Press.
Lilies C, 1994. Kunci Determinasi Serangga. Kanisus. Yogyakarta.
Melhanah, Supriati, L., dan araswati, D. 2015. Komunitas Arthropoda pada Agroekosistem Jagung Manis dan Kacang Panjang dengan dan Tanpa Perlakuan Insektisida di Lahan Gambut. Jurnal Agri Peat. 16(1):36-44.
Odum, E. P. 1998. Dasar-dasar ekologi. Diterjemahkan dari Fundamental of Ecology oleh T. Samingan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Orivel, J., dan Leroy, C. 2010. The Diversity and Ecology of Ant Gardens (Hymeniptera:Formicidae; Spermatophyta: Angiospermae). Mymecological News 73-85.
Simpson, E.H. 1949. Measurement of Diversity, Nature.
Siwi, S.S. 1991. Kunci Determinasi Serangga. Kanisius. Yogyakarta.
Suheriyanto, D. 2008. Ekologi Serangga. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Press.
Wati, H. D. 2022. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dalam Meningkatkan Pendapatan Petani di Desa Sindir Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep. Jurnal Cemara. 19(2):33-46.
Wati, N., dan Manurung, B. 2016. Kajian Ekologi Tumbuhan Liana di Hutan Primer Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Jurnal Biosains 2(1):12-18.
Yaherwandi. 2012. Community Strukture of Parasitoids Hymenoptera Associated with Brassicaeae an Non-Crop Vegetation. Jurnal Bioscience. 4:22-26.