SERAPAN HARA N PADA TANAMAN TOMAT (Solanum Lycopersicum L.) AKIBAT PEMBERIAN BOKASHI KOTORAN SAPI PADA ENTISOL SIDERA

Article History

Submited : July 23, 2024
Published : August 5, 2024

Tanaman tomat (Solanum Iycopersicum L.) adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Entisols lembah Palu terbentuk di bawah pengaruh iklim kering dengan bahan induk didominasi mineral kuarsa yang sangat resistensi terhadap pelapukan. Iklim kering menyebabkan pelapukan dan reaksi-reaksi kimia dalam tanah berlangsung sangat lambat. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serapan hara N pada tanaman tomat akibat pemberian bokashi kotoran sapi  pada entisols Sidera. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan RE. Martadinata, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Kota Palu. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2020 sampai Desember 2020. Penelitian ini dilakukan dengan 6 taraf perlakuan bokashi kotoran sapi kode = B, dan diulang 4 kali, sehingga terdapat 24 unit. Adapun perlakuan dimaksud adalah sebagai berikut : B0= Kontrol  (tanpa perlakuan), B1 = 5 ton/h (16,23 g/polybag), B2 = 10 ton/ha (32,46 g/polibag), B3 = 15 ton/ha (48,70 g/polybag), B4 = 20 ton/ha  (64,93 g/polybag), B5 = 25 ton/ha (81,16 g/polybag). Berdasarkan hasil penelitian tentang serapan unsur hara N pada tanaman tomat akibat pemberian bokashi kotoran sapi pada entisol sidera dapat disimpulka bahwa Berdasarkan hasil penelitian tentang serapan unsur hara N pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) akibat pemberian bokashi kotoran sapi pada entisol sidera bahwa semakin tinggi pemberian dosis pupuk bokashi kotoran sapi pada tanah entisol Sidera dimana sampel B5 dengan pemberian pupuk bokashi kotoran sapi dengan dosis tertinggi yaitu sebesar 25 ton/ha atau 81,16 g/pot memiliki nilai yang tinggi yaitu  pH 7,15, C-organik 3,21%, N-total 0,85, pada sampel tanah. Pada sampel serapan N nilai tertinggi terdapat pada sampel B5 dengan dosis 25 ton/ha atau 81,16 g/pot yaitu sebesar 2,91%

Anas, I., 2000. Potensi Kompos Sampah Kota untuk Pertanian di Indonesia. Seminar dan Lokakarya Pengelolaan Sampah Organik Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan dan Kelestarian Lahan Pertanian. Faperta Unibraw, Malang. h: 1-9.
Bayer C, Martin-Neto LP, Mielniczuk J, Pillon CN, Sangoi L. 2001. Changes in Soil Organic Matter Fractions Under Subtropical No-Till Cropping Systems.Soil Sci. Soc. Am. J. Vol.2 (6): 1473-1478.
Cahyono Bambang, Ir. 1998, Tomat Budidaya dan Analisis Budaya Tani, Yogyakarta
Hamed, M.H., M.A. Desoky., A.M. Ghallab., M.A. Faragallah. 2014. Effect Of Incubation Periods and Some Organic Materials On Phosphorus Forms In Calcareous Soils. International Journal Of Technology Enhancements And Emerging Engineering Research Vol.2 (6): 2347-4289.
Jamilah. 2003. Pengaruh pemberian pupuk kandang dan kelengasan terhadap perubahan bahan organik dan nitrogen total entisol http://library.usu.ac.id/download/sp/tanah-jamilah.[0line][diakses 8 agustus 2019].
Lin, C. F., T. S. L. Wong, A.H. Chang and C.Y Cheng 1973. Effect of some Long Term Fertilizer Treatment on the Chemical Properties of Soil and Yield of Rice. Journal of Taiwan Agricultural Research. Vol.3 (2): 241 – 292
Listyaningsih, S. 2007. Pengaruh Imbangan Pupuk NP, Batuan Ber-leusit, terhadap Ketersediaan N, P, K, Entisols dengan Indikator Tanaman Padi (Oryza sativa L.). Judul Skripsi S1 Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.
Reganold, J. P. 1989. Comparison of Soil Properties as Influenced by Organic and Conventional farming Systems. American Journal Alternative Agriculture Vol.2 (3): 144-145.
Rosmarkam, A dan Yuwono, N.W. 2004. Kesuburan Tanah. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Scnitzer, M. 1991. Soil Organik Matter. The Next 75 Year Soil Science. American Journal Alternative Agriculture Vol.3 (2): 122-143.
Shoreayanto. 2002. Pengaruh dosis dan waktu pemberian bokashi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang putih (allium sativum L.) Fakultas pertanian jurusan agronomi. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi.Tidak Diterbitkan
Sutedjo, M.M dan A.G.Kartasapoetra. 1999. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
Tan, K.H. 1993. Environ Mental Soil Science. Marcel Dekker. Inc. New york.
Tisdale, S.L., W.L., Nelson dan J.D. Braton. 1990. Soil Fertility and Fertilizer. 4th Edition Macmillan Pub. Co. Mining Science and Techonology. Vol.3 (1): 34 - 41
Utami, S.N. dan Handayani, S. 2003. Sifat kimia Entisol pada sistem pertanian organik. Ilmu Pertanian Vol.10 (2): 63-69.
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah, Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava Media.
Rahman, B., & Rois, R. (2024). SERAPAN HARA N PADA TANAMAN TOMAT (Solanum Lycopersicum L.) AKIBAT PEMBERIAN BOKASHI KOTORAN SAPI PADA ENTISOL SIDERA. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 12(4), 850 - 857. https://doi.org/10.22487/agrotekbis.v12i4.2249
Fulltext