PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)

Article History

Submited : September 4, 2024
Published : October 23, 2024

Selada merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. produksi selada di Indonesia masih tergolong rendah sehingga belum memenuhi kebutuhan selada nasional. Pemberian air merupakan salah satu faktor penting untuk dilakukan, dimana air berfungsi sebagai pereaksi dalam proses fotosintesis dan berbagai proses hidrolisis, serta untuk menjaga turginitas tanaman, dengan demikian perlu adanya penelitian untuk meningkatkan hasil selada dengan pemberian air yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interval pemberian air yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman selada. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah kaca Fakultas Pertanian, yang berlangsung  bulan Agustus sampai dengan bulan September  2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang dikelompokan berdasarkan tinggi tanaman yaitu kelompok I (rendah), Kelompok II (sedang), Kelompok III (sedang), Kelompok IV (tinggi)   dengan perlakuan interval pemberian air secara langsung pada media tanam, yaitu A1 (Penyiraman 1  hari sekali), A2 (Penyiraman 2 hari sekali), A3 (Penyiraman 3 hari sekali), dan A4  (Penyiraman 4 hari sekali), setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali, sehingga menghasilkan 16 unit percobaan, setiap unit percobaan diwakili oleh 4 tanaman, sehingga secara keseluruhan digunakan 64 tanaman. Data hasil pengamatan dianalisis keragaman atau uji F pada taraf α=0,05. dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf α=0,05. Hasil penelitian interval pemberian air terhadap pertumbuhan tanaman selada dapat disimpulkan menunjukan bahwa interval pemberian air berpengaruh  nyata terhadap tinggi tanaman dan bobot segar tajuk  tanaman. Perlakuan pemberian air 1 hari sekali dengan kondisi kapasitas lapang menghasilkan tinggi tanaman dan bobot segar tajuk tanaman selada yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan penyiraman 2, 3, dan 4 hari sekali.

Anshar, M., Tohari, B. H. Sunarminto, dan E. Sulistyaningsih, 2011. Pengaruh lengas tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas lokal bawang merah pada ketinggian tempat berbeda. Jurnal Agroland 18(1):8-14

Arricha W. P., 2017. Pengaruh Warna Light Emitting Deode (LED) Terhadap Pertumbuhan Tiga Jenis Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Secara Hidroponik. [Skripsi] Program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Jember

Asona, M. 2013. Pertumbuhan Dan Produksi Bayam (Amaranthus sp.) Berdasarkan Waktu Pemberian Air. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo.

Badan Pusat Statistik, 2017. Produksi Tanaman Selada di Indonesia Tahun 2014-2017

Dora F. N., Y. Astuti, dan S. Diana, 2019. Pengaruh Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays). Jurnal Lansium 1(1) : 40-41

Firda, Y., 2009. Respon Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) Terhadap Cekaman Kekurangan Air dan Pemupukan Kalium.

Islami, T., dan W.H. Utomo, 2010. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP : Semarang Press. Semarang.

Lakitan, B., 2011. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta. 205 hal
Mansfield, T.A. dan C.J. Atkinson. 1990. Stomatal Behavior in Water Stressed Plants. In Alscher ang Cumming. Editor. Stress Respons In Plant :Adaptation and Acclimation Mechanisms. New York: Wiley-Liss Inc. P 241-246.
Mubiyanto, B.M., 2007. Tanggapan Tanaman Kopi terhadap Cekaman Air. Warta Puslit Kopi dan Kakao. Jurnal Produksi Tanaman 13(2):83-95

Nurdin dan Syahari, 2008. Komoditas Jagung Sebagai Sumber Daya Non Migas. Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin. Makasar
Nurlaili, 2009. Tanggap Beberapa Klon Anjuran dan Periode Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brassilliensis Muell. Arg.) dalam Polybag. J. Penelitian Universitas Baturaja 1(1):48–56

Nio S. A. dan P. Torey, 2013. Karakter morfologi akar sebagai inidikator kekurangan air pada tanaman (Root morphological characters as water-deficit indicators in plants).Jurnal Biologos. 3(1) : 36

Rukmini, A., 2017. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau (vigna radiata L.) pada Kondisi Kadar Air Tanah yang Berbeda. [Skripsi]. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri. Malang.

Sakya AT, dan M. Rahayu, 2010. Pengaruh pemberian unsur mikro besi (Fe) terhadap kualitas anthurium. Agrosains 12(1): 29–33

Samanhudi. 2010. Pengujian cepat ketahanan tanaman sorgum manis terhadap cekaman kekeringan. Agrosains 12(1): 9-13.

Sinaga R., 2008. Keterkaitan nisbah tajuk akar dan efisiensi penggunaan air pada rumput gajah dan rumput raja akibat penurunan ketersediaan air tanah. Jurnal Biologi Sumatera 3(1):29-35
Sinar S., A. Djunaedy dan A. Triendari, 2014. Respon tanaman sambiloto ( andrographis paniculata, NESS) akibat naungan dan selang penyiraman air. Jurnal Embryo. 4(2):154
Suhartono, 2008. Pengaruh Interval Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glicine max L. Merril) pada Berbagai Jenis Tanah. [Skripsi]. Fakultas Pertanian unijoyo
Supriati, Y dan E. Herlina, 2011. 15 Sayuran Organik Dalam Pot. Penebar Swadaya. Jakarta. 148 hal

Sopandie, 2014. Fisiologi Adaptasi Tanaman. IPB Press. Bogor
Wahyuni, F., & Anshar, M. (2024). PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.). AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 12(5), 1096 -. https://doi.org/10.22487/agrotekbis.v12i5.2314
Fulltext