KONTRIBUSI PRODUKSI KAKAO TERHADAP PEREKONOMIAN DI KABUPATEN SIGI
Article History
		 Submited : October 20, 2025
		 Published : October 31, 2025
		
Tujuan penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui produksi kakao merupakan sektor basis atau non basis di Kabupaten Sigi. Untuk mengetahui sejauh mana kontribusi produksi kakao terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Kabupaten Sigi. Berdasarkan analisis LQ dapat diketahui bahwa nilai LQ komoditi kakao selama 11 (sebelas) Tahun terakhir ini dengan nilai rata-rata LQ sebesar 1,86 persen. Dari Tahun 2009-2019 nilai LQ>1. Artinya komoditi kakao merupakan komoditi basis atau menjadi sumber pertumbuhan. Komoditi kakao memiliki keunggulan yang hasilnya tidak saja dapat memenuhi kebutuhan diwilayah bersangkutan, akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah Kabupaten Sigi. Kegiatan ekspor tersebut akan memberikan kontribusi besar yanga kana mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan pendapatan daerah sehingga kegiatan petani ataupun kegiatan ekonomi lainnya akan berkembang. Komoditi kakao memiliki kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Kabupaten Sigi atas dasar harga konstan setiap Tahunnya. Kontribusi komoditi kakao tiap Tahunnya memberikan kontribusi rata-rata sebesar 12,07 persen dari tahun 2009 hingga tahun 2019. Kontribusi terbesar komoditi kakao dalam pembentukan PDRB terjadi pada Tahun 2011 komoditi kakao memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB atas dasar harga konstan yaitu sebesar 21,98 persen dan kontribusi terendah terhadap PDRB atas dasar konstan yaitu pada tahun 2013 sebesar 8,50 persen. Hal ini menunjukan produksi komoditi kakao di Kabupaten Sigi masih memberikan kontribusi dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto setiap Tahunnya.
Asrul, L. 2013. Agribisnis Kakao. Media Bangsa. Jakarta.
Arsyad, L. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Edisi Pertama, BPFE. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik, 2020. Kabupaten Sigi Dalam Angka 2019 Kabupaten Sigi
Handayana, Rachmat. 2003. Aplikasi Metode Location Quotient (LQ). Dalam Penentuan Komoditas Unggulan Nasional. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Informatika Pertanian Bogor. Volume 12 No.1 : 1 -21. Bogor
Mangkoesoebroto, G dan Algifahri, 1992. Teori Ekonomi Makro. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta
Nurhayanti, E. D. 2012. Kontribusi Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Wilayah Kabupaten Pati. Journal Agroland. Volume 8 No. 2 : 21-33. Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim
Sitindaon. 2013. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Demak. Skripi. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Syahroni, M. 2005. Analisis Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Agribisnis Di Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tesis S-2 Program Pasca Sarjana Manajemen Dan Bisnis IPB. Bogor
Tampun, J . S. 2014. Peranan Sektor Pertanian Dalam Pembangunan Wilayah Kota Tomohon. Jurnalis S. Agroland Volume 1 No. 3 : 312- 212. Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi
Todara, M. P dan Smith Stephen, C. 2003. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Edisi Kedelapan. Jilid 2 Erlangga. Jakarta
Usman. 2016. Analisis Sektor Basis Dan Sub Sektor Pertanian Basis Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Kerom Provinsi Papua. SEPA: Volume 13 No.1 : 10-21 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua.
Vaulina, S dan Rahmi, E. 2013. Peran Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau. Fakultas Peternakan Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manis Padang. Jurnalis Dinamika Pertanian Volume 28. No. 3 : 245-254. Riau