PENGARUH PERBEDAAN PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMANBUAH NAGA (Hylocereus undatus)

Article History

Submited : September 8, 2020
Published : August 30, 2019

Buah naga atau dragon fruit merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memang belum lama dikenal, dibudidayakan, dan diusahakan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan panjang stekter hadap pertumbuhan bibit tanaman buah naga. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidera pada ketinggian 250 m dpl. Berlangsung pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok    (RAK ) dengan tujuh perlakuan dantiga ulangan Parameter yang diamati yaitu waktu muncul tunas, panjang tunas, dan jumlah tunas. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam ketiga parameter yang diamati yang menghasilkan pengaruh nyata pada perameter panjang tunas dan jumlah tunas. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perbedaan panjang stek berpengaruh nyata terhadap panjang tunas dan jumlah tunas. Panjang stek yang baik adalah panjang stek 40 cm dan panjang stek yang baik pada jumlah tunas adalah panjang stek antara15 cm sampai 35 cm.

Admin. 2017. Budidaya Buah Naga. www.kphjember.com. Di akses pada tanggal 15 Februari 2015.
Bellec FL, Vaillant F, Imbert E. 2006. Pitahaya (Hylocereus spp) : a new fruitcrop, a market with a future. Fruit. 61(4):237-250.37

Djamila S, Budiastra IW, Sutrisno. 2010. Ultrasound Wave Transmission Characteristics and Its Relationships with Physico Chemical of Dragon Fruit [Internet]. [diunduh 2012 Okt 18].

Febriana S. 2009.Pengaruh Konsentrasi ZPT dan Panjang Stek terhadap Pembentukan Akar dan Tunas pada Stek batang buah naga (Hylocereusundatus). Skripsi; Institut Pertanian Bogor.

Hartmann, H.T., D.E. Kester, F.T. Davies, Jr, R.L. Geneve. 2002. Plant Propagation: Principles and Practices. 7th edition. Prentice Hall Inc. 770p

Hardjadinata S. 2012. Budidaya Naga Super Red Secara Organik. Penebar Swadana. Depok. Hal : 18 –56.

Kristanto, D. 2010. Buah naga, pembudidayaan di pot dan di kebun. Penebar Swadaya. Bandung.

Prastowo, N.H., J.M. Roshetkodan G.E.S. Manurung. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah. World Agroforestry Centre (ICRAF) danWinrock International. Bogor.
Redaksi Agro Media. 2009. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Agro Media Pustaka, Jakarta.

Soelistiyari, HT. 2002. Prospek pengembangan buah naga (thangloy) di JawaTimur. Di dalam: Soelistiyari HT, editor. Prosiding Seminar dan Ekspose Teknologi Pertanian BPTP di Jawa Timur; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. hlm 267- 271.
Triatminingsih R. 2009. Jurnal Teknologi Budidaya dan Prospek Pengembangan Buah Naga
(Hylocereus sp.). Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Hal 24 – 29.
Truelsen. 1967. Auxin and Ribonukliase. Http: //www.auksinand ribonuklease.com. Diakses Pada Tanggal 25 November 2012 14 : 13 : 57.
Umayah E dan Amrun M. 2007. Uji aktivitas antioksidan ekstrak buah naga (Hylocereusundatus (Haw) Britt.& Rose). Jurnal Ilmu Dasar. 8(1):83-90.
Yusuf R, Laude S., Hawalinadan Setianingsih, N. 2017. Pertumbuhan tanaman buah naga (hylocereus undatus ) yang diberikan berbagai konsentrasi naa (napthalen acetic acid) secara in vitro.J. Agroland 24 (2) : 113 – 118.
Esna, E., Yusuf, R., & Hadid, A. (2019). PENGARUH PERBEDAAN PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMANBUAH NAGA (Hylocereus undatus). AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 7(4), 448 - 453. Retrieved from http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/532
Fulltext