Perubahan Sifat Fisik Tanah Pada Lahan Tambang Di Desa Bahomoahi Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali

Article History

Submited : October 19, 2020
Published : December 16, 2019

Kerusakan lahan akibat ahli fungsi menyebabkan penurunan kualitas sifat fisik tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perubahan sifat fisik tanah pada lahan tambang di Desa Bahomoahi Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali. Penelitian ini menggunakan metode survey serta pengambilan contoh tanah secara sengaja dilakukan dengan cara sistematik dan greet sistem. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai bulan Mei 2017. Lokasi pengambilan sampel pada wilayah tambang yang sudah ditinggalkan  dan wilayah tambang yang belum  dikelolah dan dianalisis di Laboratorium  Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Hasil penelitian menunjukkan pada wilayah tambang yang belum dikelola memiliki tekstur lempung berliat (25,4% pasir, 30,9% debu, dan 43,7% liat) liat (17,1%, pasir, 32,9% debu, 50,0% liat) liat berdebu (12,6%, pasir, 47,2% debu, 40,2% liat) dan bobot isi tanahnya 1,47g/cm, porositas 49,26%, konduktifitas hidrolik 10,98 cm/jam dan memiliki batas plastisitas 18,37 dan wilayah tambang yang sudah ditinggalkan memiliki tekstur tanah 26,5% lempung berdebu,  bobot isi tanahnya 1,54 g/cm, porositas 46,94%, konduktifitas hidrolik 0,53cm/jam dan memiliki batas plastisitas 19,35%.

Arifin, Z. 2011. Analisis Nilai Indeks Kualitas Tanah Entisol pada Penggunaan Lahan yang Berbeda.J. Agroteksos 21(1) : 47 – 54.

Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB
Press, Bogor.

Hanafiah, K.A. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Islami, T. Dan W.H. Utomo. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanah. IKIP Semarang Press. Semarang.

Jatmoko. H.D., 2000. Tinjauan sifat plastisitas tanah lempung yang distabilisasi dengan kapur. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Muhamadiyah Purworejo.

Klute A, Dirksen C. 1986. Hydraulic Conductivity and Diffusivity: Laboratory methods. Di dalam: Klute. A. editor. Methods of Soil Analysis.Part I. Ed ke-2. Madison : American Society of Agronomi. Hlm 687-732.

Muhtadi. A., 2011. Batas-batas Afterberg. Fakultas Teknik Sipil Universitas Narotama. Surabaya.

Rahim, S.E. 2003. Pengendalian Erosi Tanah dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup. Bumi Aksara, Jakarta.

Rohmat, D. dan I. Soekarno. 2006. Empirik untuk Meningkatkan Laju Infiltrasi). J. Bionatura Formulasi Efek Sifat Fisik Tanah terhadap Permeabilitas dan Suction Head Tanah (Kajian. Vol.8(1) : 1-9.

Sembiring, S., dan Simon. 2008. Sifat Kimia dan Fisik Tanah pada Areal Bekas Tambang Bauksit di Pulau Bintan, Riau. Info Hutan. Vol.5(2): 123-134.

Sukmana. 1984. Pengaruh Berat Isi terhadap Distribusi Ukuran Pori dan Pertumbuhan Tanaman Padi dan Kacang Tanah. Prosiding No 4 Pusat Penelitian Tanah Bogor.

Firman, 2013. Analisis data geolistrik dan data uji tanah untuk menentukan struktur bawa tanah daerah skyland distrik Abepura Papua. Jurusan PMIPA Prodi Fisika FKIP Unce. J. Fsika3(1) : 43-44.

Yunagardasari, C. 2016. Model Infiltrasi pada Berbagai Penggunaan Lahan di Desa Tulo Kecamata Dolo Kabupaten Sigi. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu. (tidak dipublikasikan)

Yudistira, hidayat, W.K, hadiyanto, A., 2008, ‘’Kajian Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Petambangan Pasir di Desa Keningar Daerah Kawasan Gunung Merapi” Jurnal IlmuLingkungan. Vol, 9 (2) hal. 76-8.
Arham, A., Ramlan, R., & Rahim Thaha, A. (2019). Perubahan Sifat Fisik Tanah Pada Lahan Tambang Di Desa Bahomoahi Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 7(6), 704 - 711. Retrieved from http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/588
Fulltext