Penerapan Teknologi Spora Mikoriza Untuk Peningkatan Produksi Bawang Merah Varietas Lembah Palu

Article History

Submited : Desember 12, 2022
Published : Agustus 8, 2023

            Bawang merah varietas Lembah Palu merupakan salah satu komoditas unggulan Sulawesi Tengah dan merupakan bahan baku industri pengolahan bawang goreng serta telah menjadi “brand lokal” Kota Palu “. Fungi mikoriza sangat penting bagi ketersediaan unsur hara seperti P, Mg, K, Fe dan Mn untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini terjadi melalui pembentukan hifa pada permukaan akar (jaringan hifa eksternal) yang berfungsi sebagai perpanjangan akar dan memperluas bidang serapan unsur hara terutama di daerah yang kondisinya miskin unsur hara, pH rendah dan kurang air.  Penelitian ini dilaksanakan dikebun akademik Fakultas Pertanian, Kampus Universitas Tadulako, pada ketinggian sekitar 80 mdpl, yang berlangsung dari Maret sampai dengan November 2022. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. yang terdiri dari 4 taraf. Pertama control, mikoriza 100 g/bedeng, mikoriza 200 g/bedeng, mikoriza 300 g/bedeng. Dosis fungi mikoriza belum mampu memberikan pengaruh yang nyata terhadap  parameter tanaman bawang merah varitas lembah Palu.

Bertham, Y. H. & E. Inoriah. 2009. Dampak inokulasi ganda cendawan mioriza arbuskula dan rhizobium indegenous pada tiga genotip kedelai di tanah ultisol. J. Akta Agrosia 12(2) : 155- 166.

Brundrett, M. C,, Bougher, N., Dells, B., Grove, T., dan Malajozuk, N. 1996. Working with mycorrhizas in forestry and agriculture. Australian Centre for International Agricultural Research : Canberra.

BPS. Statistics Indonesia. 2020. Statistika Indonesia 2020. Badan Statistik Sulawesi Tengah.

Erny., Howara. D. B., Fahruddin. M., dan Safitri.D. Analisis Pendapatan Dan Kelayakan Usahatani Bawang Merah Varietas Lembah Palu Di Kabupaten Sigi. Agroland. Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian. Vol. 29 (3) 323 – 329.

Guadarrama, P., S. Castillo, J.A. Ramos-Zapata and L.V. Hernandez-Cueves. 2014. Arbuscular Mycorrhizal Fungal Communities in Changing Environments: The Effect of Seasonality and Anthropogenic Disturbance in a Seasonal Dry Forest. Pedobiologia-J. of Soil Biology 5 (7) : 87±95.

Hartoyo, B., M. Ghulamahdi., L. K. Darusman., S. A. Ariz., dan I. Mansur. 2011. Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) Pada Rizosfer Tanaman Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban. Jurnal Littri Vol. 17 No. 1 : 32 – 40.

Khalil, S., Loynachan, T. E., & Tabatabai, M. A. (1994). Mycorrhizal dependency and nutrient uptake by improved and unimproved corn and soybean cultivars. Agronomy journal, 86(6), 949-958.

Koide, R., Li, M., Lewis, J., & Irby, C. (1988). Role of mycorrhizal infection in the growth and reproduction of wild vs. cultivated plants. Oecologia, 77(4), 537-543.

Nusantara, A.D., Kusmana, C., Mansur, I., Darusman, L.K. dan Soedarmadi. 2007. Produksi Spora Glomus etunicatum Berbasis Bahan Alami. JIPI Edisi Khusus 3: 285-294.

Pandan, R. Wicaksono, dan R. Prematuri. 1999. Pengaruh Cendawan Mikoriza Arbuskular terhadap Peningkatan Produktivitas dan Nilai Gizi Umbi Kentang (Solanum tuberosum L.). Kumpulan Abstrak Seminar Mikoriza I. Bogor 15-16 Nopember. Hlm. 37.

Saputra, H., & Rizalinda, I. L. (2015). Jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada Perakaran Tanaman Bawang Mekah (Eleutherine americana Merr.). Protobiont, 4(1).

Setiadi, Y. (2000). Status penelitian dan pemanfaatan CMA dan Rhizobium untuk merehebilitasi lahan terdegradasi. Dalam Prosiding Seminar Nasional Mikoriza I. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan dan Perkebunan.

Yusriadi, Pata’dungan Y.S. dan Hasanah U. (2018). Kepadatan Dan Keragaman Spora Fungi Mikoriza Arbuskula Pada Daerah Perakaran Beberapa Tanaman Pangan Di Lahan Pertanian Desa Sidera. J. Agroland 25 (1) :64-73.