EFEKTIVITAS MIKROBA ENDOFIT TERHADAP HASIL TANAMANPADI GOGO LOKAL (Oryza sativa L.)

Article History

Submited : September 14, 2021
Published : December 28, 2020

Kebutuhan beras sebagai salah satu sumber pangan utama penduduk Indonesia terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dengan laju 2% per tahun (Sadimantara dan Muhidin, 2012). Bakteri endofit  merupakan saprofit  yang  hidup  dan  berasosiasi dengan jaringan  tanaman yang sehat  tanpa  menimbulkan  gejala penyakit (Backman  and Sikora, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas mikroba endofit  dari berbagai sumber isolat pada hasil tanaman padi gogo lokal. Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, pada ketinggian ± 65-70  m dpl, dimulai Pada bulan Oktober  2017 sampai Maret  2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap.  Perlakuan yang dicobakkan yakni berbagai isolat mikroba endofit yang berasal dari kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah yaitu. (1). Tanpa mikroba, (2). Sumber pada koordinat 103310” LS 1190’57’9” BT isolat mikroba endofit dari Desa winatu, koordinat dengan ketinggian 979,6 m dpl, (3). Sumber pada koordinat 10 32’13” LS 1190 58’38” BT isolat mikroba endofit dari Desa winatu, koordinat dengan ketinggian 957,3 m dpl), (4). Sumber pada koordinat 10 32’21” LS 119058’9” BT isolat mikroba endofit dari Desa winatu,koordinat dengan ketinggian 850,8 m dpl), Setiap perlakuan diulang sebanyak enam kali, dan setiap perlakuan diwakili dua polybag  sehingga diperoleh 4×6×2 = 48 unit percobaan. Hasil peneltian didapatkan salah satu isolat mikroba yang baik dalam proses pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo lokal.  yaitu isolat mikroba endofit dari Desa Winatu, koordinat dengan ketinggian 957,3 m dpl mampu menghasilkan anakan maksimum yang lebih banyak, pada jumlah anakan produktif isolat mikroba endofit, koordinat dengan ketinggian 850,8 m dpl menghasilkan malai yang lebih banyak, dan  mengasilkan malai yang lebih panjang. mikroba endofit koordinat dengan ketinggian 979,6 m dpl menghasilkann  jumlah gabah yang lebih banyak, dan menghasilkan bobot 1000 biji KA 14% yang lebih berat.

Aly, A.H., A. Debbab, and P. Proksch. 2011. Fungal endophytes: unique plant inhabi-tants with great promises. Applied Microbiol.and Biotechnol. 90:1829–1845.

Backman, P.A. and R.A. Sikora. 2008. Endophytes an emerging tool for biological control. Biological Control 46:1-3.

Bacon, C.W. and D.M. Hinton. 2002. Endophytic and biological control potential of Bacillus mojavensis and related species. Biological Control 23:274-284. Di akses pada tanggal 23- 12- 2018

BPTP. 2015. Budidaya Padi Gogo di Lahan Kering MH dan Lahan Sawah Landai. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Makasar.

Chandrashekhara. 2007. Endophytic Bacteria from Different Plant Origin Enhance Growthand Induce Downy Mildew Resistance in Pearl Millet. http://www.scialert.net [22:02:18].

Diniyah, S. 2010. Potensi Isolat Bakteri Endofit Sebagai Penghambat Pertumbuhan Bakteri (Ralstonia solanacearum) dan Jamur (Fusarium sp dan Phytopthora infestans) Penyebab Penyakit Layu Pada Tanaman. [Skripsi] Fak. Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Eliza. 2004. Pengendalian layu fusarium pada pisang dengan bakteri perakaran graminae. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 128 hal.

Ghimire, S.R. and K.D. Hyde. 2004. Fungal Endophyte. In. A. Varma, L. Abbott, D. Werner, and R. Hampp (Eds.). PlantSurface Microbiology.Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Pp. 281-292.

Hallmann, J. A. Hallmann, W.F. Mahaffee, and J.W. Kloepper. 1997. Bacterial endophytes in agricultural crops. Canadian Journal of Microbiology 43:895-914.

Ladha, J.K. and P.M. Reddy. 1995. Extension of Nitrogen fixation to rice—necessity and possibilities. GeoJournal. 35:363-372

Lodewyckx, C.J Vangronsveld, F. Porteous, R.B Moore, S. Taghavi, M. Mezgeay, and D. van der Lelie. 2002. Endophytic Bacteria and Their Potential Applications. Critical Reviews in Plant Sciences 21:583- 606.

Munif A, Wiyono S, Suwarno. 2012. Isolasi Bakteri endofit asal tanaman padi gogo dan potensinya sebagai agens biokontrol dan pemacu pertumbuhan tanaman. J Fitopatol Indones 8 (3):57-64.

Rodriguez, R.J., J.F. White, A.E. Arnold, and R.S Redman. 2009. Fungal endophytes: diversity and functional roles. Tansley review. New Phytologist 1-15. doi: 10.1111/j.1469-8137.2009.02773.x

Ryan RP, K. Germaine, K. Franks, D.J Ryan, dan DN. Dowling. 2008. Bacterial endophytes: recent developments and applications. FEMS Microbiol Lett. 278:1-9.

Sadimantara, G.R dan Muhidin. 2012. Karakterisasi Morfologi Ketahanan Kekeringan Plasma Nutfah Padi Gogo Lokal Asal Sulawesi Tenggara. Jurnal Agroteknos 2(2) : 81-92

Sturz, A.V., B.G. Christie, and J. Nowak. 2000. Bacterial endophytes: potential role in developing sustainable systems of crop production. Critical Review of Plant Science 19:1-30

Supramana, Supriadi dan R. Harni. 2007. Seleksi dan Karakterisasi Bakteri Endofit Untuk Mengendalikan Nematoda Peluka Akar (Prathylenchus brachyurus) Pada Tanaman Nilam. Proteksi tanaman Paferta. IPB. http://web.ipb.ac.id/ [22 05 2018]
Fadli, F., Made, U., & Adrianton, A. (2020). EFEKTIVITAS MIKROBA ENDOFIT TERHADAP HASIL TANAMANPADI GOGO LOKAL (Oryza sativa L.). AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 8(6), 1428 - 1435. Retrieved from http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/1008
Fulltext