APLIKASI BERBAGAI KOMBINASI JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS LEMBAH PALU
Article History
Submited : December 24, 2021
Published : December 15, 2021
Di Sulawesi Tengah khususnya Lembah palu yang beriklim kering terdapat jenis bawang merah yang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Jenis bawang merah ini dikenal dengan nama bawang merah Varietas Lembah Palu. Aplikasi pupuk organik cair (POC), berupa Biourin sapi yang difermentasi dan air kelapa dapat meningkatkan produktivitas bawang merah varietas Lembah Palu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi jenis dan konsentrasi pupuk organik cair (POC) yang memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan bibit bawang merah varietas Lembah Palu. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Bulupontou Jaya, Desa Sidera, Kecamatan Sigi-Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, pada bulan April sampai Juni 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan satu faktor, diulang sebanyak tiga kali. Dengan perlakuan berbagai Konsentrasi POC Biourine dan air Kelapa, yang terdiri atas Po = Kontrol (tanpa Biourine tanpa Air kelapa), P1 = Biourine 100%, P2 = Air Kelapa 100%, P3 = Biourine 50% + 50% Air kelapa, P4 = Biourine 25% + 75% Air kelapa, P5 = Biourine 75% + 25% Air kelapa, P6 = Biourine 50% + Air 50% dan P7 = Air kelapa 50% + Air 50%. Dengan demikian terdapat 8 perlakuan, dimana setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga secara keseluruhan terdapat 24 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi pupuk organik cair (POC) yang memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan bibit bawang merah varietas Lembah Palu adalah perlakuan Biourine 50% + Air 50% pada semua parameter pengamatan terkecuali daya berkecambah dan waktu berkecambah.
Azwin. 2016. Pemberian Pupuk Kandang dan Urea pada Bibit Tanaman Mahoni (Switenia macrophylla King). Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol.11, No.1.
Bangun dan Pane. 1990. Pengendalian Gulma pada Budidaya Jagung. Pusat penelitian dan Pengembangan tanaman pangan. Bogor.
Ete, A. dan N. Alam. 2009. Karakteristik Mutu Bawang Goreng Palu Sebelum Penyimpanan. Agroland Vol 16(4): 273-280.
Gunawan, L. W. 1988. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas (PAU) Bioteknologi.Institut Pertanian Bogor.36-101.
Murdianingtyas, P. Didik dan G, Nikardi. 2014. Effect Of Defoliating Leaves On The Growth And Yield Of Two Sweet Pepper Varieties (Capsicum annum Var. Grossum) Hydroponics. Vegetalika. 1(3): 1-11.
Pahan. 2008. Pemupukan Tanaman Bawang Merah. Rajawali Press, Jakarta.
Phrimantoro. 2002. Kompos. http://www. Kompas.com/kompascetak/020/10/jatim/urin 28 htm. (13 Juni 2018).
Prastowo, N., J.M. Roshetko. 2013. Teknik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah. World Agroforestry Center: Bogor.
Schmidt, L. 2000. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Indonesia Forest Seed Project. Buku. Gramedia. Jakarta. 530 p.
Setiyowati S., Haryanti dan R. B. Hastuti, 2010. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap Produksi Bawang Merah (Allium ascalanicum L ). Bioma, Vol 12 (2): 44-48.
Surachman, D. 2011. Teknik Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Perbanyakan Nilam Secara In Vitro. Buletin Teknik Pertanian 16(1) : 31-33.
Tandi, O.G., J. Paulus, A. Pinaria. 2015. Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Berbasis Aplikasi Biourin Sapi. Jurnal Eugenia. 21(3): 142-150.
Yuniarti, N., Megawati, dan L. Budi. 2013. Pengaruh Metode Ekstraksi dan Ukuran Benih Terhadap Mutu Fisik-Fisiologis Benih Acacia crassicarpa. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman.10(3): 129--137 p.
Yuwono, D. 2005. Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta.