ANALISIS PENDAPATAN USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI LINDA DI KOTA PALU
Article History
Submited : August 18, 2022
Published : August 1, 2022
Bawang merah varietas Lembah Palu (Allium Wakegi Arraki), yang diunggulkan Provinsi Sulawesi Tengah adalah jenis bawang goreng, yakni bawang merah lokal yang biasa disebut sebagai bawang batu dan sudah dikenal keunggulannya dari segi aroma serta tekstur yang khas sehingga banyak disukai konsumen, baik di nusantara maupun mancanegara. Bawang merah jenis goreng ini sering disebut juga bawang merah lembah Palu, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pendapatan industri bawang goreng Linda Di Kota Palu. Penelitian dilaksanakan di Industri bawang goreng Linda pada bulan Januari sampai Februari 2020. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purpossive). Responden berjumlah 3 yaitu pemilik dan 2 karyawan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penerimaan yang diperoleh industri bawang goreng Linda pada bulan Januari 2020 sebesar Rp. 19.830.000.,-/ bulan dikurangi dengan total biaya sebesar Rp. 14.567.509,1 ,-/ bulan. Jadi Pendapatan yang diperoleh Industri Bawang Goreng Linda per bulannya yaitu sebesar Rp. 5.262.490,9,-/ bulan.
Antara, M. 2011. Analisis Titik Pulang Pokok Usaha Bawang Goreng (Studi Kasus Pada UD. Sri Rejeki di Kota Palu). J. Agroland Vol 18 (2) hal 134-142
BPPN. 2015. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 Republik Indonesia. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Disperindakop Kota Palu Sulawesi Tengah. 2018, Nama-Nama Industri Bawang Goreng di Kota Palu.
Hadi, S., 2011. Analisis Kecenderungan Perubahan Harga Bawang Goreng Palu di Kota Palu Sulawesi Tengah, Skripsi, Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Universitas Tadulako, Palu
Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Mediatama. Surakarta.
Horngren, Charles T, et al. 2008. Akuntansi Biaya. Edisi 7. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.
Limbongan, J dan Maskar, 2003. Potensi Pengembangan dan Ketersediaan Teknologi Bawang Merah Palu Sulawesi Tengah. J. Litbang Pertanian, 22(3): 103-108
Maskar, Basrum, A. Lasenggo, dan Mamiek Slamet. 2001. Uji Multikolasi Bawang Merah LokalPalu. Laporan Tahun 2001, BPTP Sulawesi Tengah.
Maulana M, Simatupang P dan Reni Kustiari. 2017. Outlook Indikator Makro Global dan Sekror Pertanian 2016-2019. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian (Agricultural Policy Analysis). Volume 15. Nomor 2. Hal. 151-165.
Mulyadi, 2015. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Nur Alam, M. 2011. Strategi Penyediaan Benih Bawang Merah Lembah Palu di Desa Bulupountu Jaya Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi. J. Agroland Vol 18 (2) hal: 134-142
Purwaningsih, 2006. Teori Ekonomi Produksi, Rajawali Press, Jakarta.
Sukmawan Yan, Sudrajat, dan Sugiyanta. 2015. Peranan Pupuk Organik dan NPK Majemuk terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit TBM 1 di Lahan Marginal. Jurnal J. Agron. Indonesia. Volume 43 No 3. Halaman 242-249.
Syanti, Yulihardi, dan Dina Amaluis. 2014. Pengaruh Biaya dan Produksi dan Harga Jual Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Terhadap Pendapatan Petani di Kud Lingkung Aur Li Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Vol. No 1. Maret 2014.
Soekartawi, 2013. Agribisnis Teori danAplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta