PEMETAAN STATUS HARA KALIUM PADA LAHAN SAWAH INTENSIF DI KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Article History

Submited : Desember 5, 2023
Published : Januari 3, 2024

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan melakukan pemetaan status hara kalium pada lahan sawah intensif di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penentuan lokasi pengambilan sampel menggunakan (Global Position System). Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, dilaksanakan pada bulan Juni sampai Desember 2020. Hasil penelitian menujukkan bahwa Status K-total pada lahan sawah di Kecamatan Palolo Status tergolong sangat rendah berkisar 2,41 (mg/100 g) sampai 9,62 (mg/100 g) seluas 137,78 Ha atau 60,64%, Kecamatan Gumbasa tergolong sedang berkisar 22,79 (mg/100 g) sampai 38,49 (mg/100 g) seluas 211,82 Ha atau 66.38%, dan Kecamatan Biromaru tergolong sangat tinggi berkisar 75,86 (mg/100 g) sampai 205,26 (mg/100 g) seluas 80,78 Ha atau 58,90% . Status K-tersedia pada lahan sawah di Kecamatan Palolo tergolong rendah berkisar  0,1 (me/100 g) sampai 0,26 (me/100 g) seluas 178,51 Ha atau 78,56%, Kecamatan Gumbasa tergolong sedang berkisar 0,34 (me/100 g) sampai 0,45 (me/100 g)seluas 231,03 Ha atau 72,4 %, dan Kecamatan Biromaru tergolong sedang berkisar antara 0,31 (me/100 g) sampai 0,45 (me/100 g) seluas 89,01 Ha atau 64,90%.

Adiwiganda, R., P. Purba, F. Chaniago, Z. Pulungan dan T. Hutomo. 1995. Pedoman Penilaian Kesesuaian Lahan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Asmin dan Karimuna. L. 2014. Kajian Pemupukan Kalium Dengan Aplikasi Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah Pada Lahan Sawah Bukaa Baru di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. JURNAL AGROTEKNOS Vol. 4(3):180-188.
Balai Penelitian Tanah. 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Bogor : Pusat Penelitian dan Tanah Agroklimat Deptan.
Bolbol, H., M.K. Eghbal, H. Torabi, and N. Davatgar. 2013. Fertility Capability Classification of Paddy Soils in Comparison With The Soil Taxonomy Inguilan Province, Iran. International Journal of Agriculture: Research and Review, Vol 3(4):873-880.
Brady, N.C. 1990. The Nature and Properties of Soil. Mac Millan Publishing Co. New
York.
Damanik, M. M. B., Hasibuan B. E., Fauzi, Sarifuddin dan H. Hanum. 2011. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press.
Dobermann, A. dan Fairhurst, T. 2000. Rice: Nutrient Disorders & Nutrient Management. Handbook Series, Potash & Phosphate Institute (PPI), Potash & Phosphate Institute of Canada (PPIC) and International Rice Research Institute, Philippine.
Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nogroho, M. Rusdi Saul, M.A. Diha, Go Ban Hong, dan H.H. Bayle. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Hanafiah, K.A, 2008. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Akademia Pressindo. Jakarta
Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Pressindo
Hardjowigeno, S., Subagyo, H., dan Luthfi, R.M. 2004. Morfologi dan Klasifikasi Tanah Sawah. Di dalam: Tanah Sawah dan Teknologi pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Departemen Pertanian: Bogor
Kaya, E. 2013. Pengaruh Kompos Jerami Dan Pupuk NPK Terhadap N-Tersedia Tanah, Serapan-N, Pertumbuhan, Dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L). Agrologia Vol. 2(1) : 43-50.
Mu'min M. I. A, Joy B, Yuniarti A. 2016. Dinamika Kalium Tanah dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.) akibat Pemberian NPK Majemuk dan Penggenangan pada Fluvaquentic Epiaquepts. Universitas Padjadjaran. Soilrens, Vol. 14(1):11-15.
Musa, L., Mukhlis, dan A. Rauf. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Ponnamperuma, F.N. 1972. Chemical Kinetics of Wetland Rice Soils Relative to Soil Fertility. In : Wetland Soils: Characterization, Clasification and Utilization, p. 71-90. Los Banos, Laguna, Philippines The International Rice Research Institute.
Prasetyo, B. H. dan Kasno, A.. 1998. Sifat morfologi, komposisi mineral dan fisika-kimia tanah sawah irigasi di Propinsi Lampung. Jurnal Tanah Tropika. Vol. 6(12): 155-168.
Rostaman, T., L. Angria, and A. Kasno. Ketersediaan Hara P dan K Pada Lahan Sawah Dengan Penambahan Bahan Organik Pada Inceptisols. Prosiding Seminar dan Kongres Nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) X. Buku 1: 116-124. Jurusan Ilmu tanah Fakultas Pertanian UNS Bekerjasama dengan Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI).
Starast, M., K. Karp, U. Moor, E. Vool, dan T. Paal. 2003. Effect Of Fertilization on Soil pH and Growth of Low Bush Blueberry (Vaccinium angustifolium Ait). Estonian Agricultural University.
Subandi. 2013. Peran dan Pengolahan Hara Kalium Untuk Produksi Pangan di Indonesia. Pengembangan Inovasi Pertanian Vol. 6 (1):1-10.
Sugiyono. 2016. Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT. Alfabet.
Suhartatik E., dan Roechan S. 2001. Tanggap tanaman padi sistem tanam benih langsung terhadap pemberian jerami dan kalium. Penelitian Pertanian, Vol 20(2):23-38.
Sumarno, Unang G. Kartasasmita, dan Pasaribu, D. 2009. Pengayaan Kandungan Bahan Organik Tanah Mendukung Keberlanjutan Sistem Produksi Padi Sawah. Badan Litbang Pertanian, Vol. 4(1):18-32.
Supriyadi S., A. Imam dan A. Amzeri. 2009. Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Pangan di Desa Bilaporah, Bangkalan. Agrovigor Vol. 2(2):110-117.
Tangketasik, A. 2012. Kadar Bahan Organik Tanah pada Tanah Sawah dan Tegalan di Bali serta Hubungannya dengan Tekstur Tanah. Fakultas Pertanian Udayana. Bali. AGROTROP, Vol. 2(2): 101- 107.