KARAKTERISTIK KIMIAWI DAN DAYA HAMBAT TEPUNG BIJI KELOR (Moringa oleifera Lam.) SETELAH PENYIMPANAN PADA BAKTERI Escherichia coli

Article History

Submited : Pebruari 3, 2021
Published : Juni 30, 2020

Tanaman kelor merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia dan memiliki banyak manfaat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan lama penyimpanan tepung biji kelor yang memberikan pengaruh terbaik terhadap karakteristik kimia yang memiliki daya hambat terbaik terhadap bakteri Escherichia coli. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas satu faktor yaitu lama penyimpanan biji kelor dengan 5 taraf penyimpanan : 0 minggu, 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu yang diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan analisis keragaman, apabila perlakukan menunjukkan adanya pengaruh nyata atau sangat nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Uji BNJ (5% atau 1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata pada karakteristik kimia dan daya hambat bakteri. Daya hambat terbaik didapat pada tepung biji kelor 0 minggu (tanpa penyimpanan) yaitu 57,39 mm.

Andasuryani., F. Irsyad., dan H. M. Pardede. 2017. Pemodelan kinetik kehilangan vitamin C pada tepung bayam merah pada beberapa kondisi penyimpanan. Prosiding Seminar Nasional FKPT-TPI 2017. Kendari, Sulawesi Tenggara.

AOAC, 1990. Official Methods of Analisis. Association of Official Analitycal Chemist. AOAC. Washington DC. USA.

Budiyanto, M.A.K., 2002. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Bukar, A., T. I. Uba and Oyeyi. 2010. Antimicrobial profile of Moringa oleifera Lam. ekstracts against some food-borne microorganism. Bayero Journal of Pure and Applied Sciences, 3(1) : 43 – 48.

Cresna., M. Napitupulu., dan Ratman. 2014. Analisis vitamin C pada buah pepaya, sirsak, srikaya, dan langsat yang tumbuh di kabupaten donggala. Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Palu. J. Akad.Kim 3(3) : 58-65.

Damayanti, E dan T. B. Suparjana. 2007. Efek penghambatan beberapa fraksi ekstrak buah mengkudu terhadap Shigella dysenteriae. Prosiding Seminar Nasional Tehnik Kimia Kejuangan. Fakultas Biologi Universitas Jendeeral Soedirman. Yogyakarta.

Fahey, 2005. Moringa oleifera: A review of the medical evidence for its nutritional, therapeutik, and prophylactic properties. Trees for Life Journal, 1(5), 1-15.

Hasan, T., A. R. Patong., A. W. Wahab., dan M. N. Djide. 2014. Isolasi dan implementasi protein bioaktif kepah (Atactodea striata) sebagai bahan obat antibakteri. Al-Kimia, 47-57.

Ita, S. R., Endah, D. H., dan Sri, D. 2011. Pengaruh perlakuan konsentrasi kalsium klorida (CaCl2) dan lama penyimpanan terhadap kadar asam askorbat buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Buletin Anatomi dan Fisiologi, 19 (1).

Kusuma, S.A.F., 2010. Escherichia coli. Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Mendieta, A., B., E. Sporndly, .N.R., Sanchez, .F.S., Miranda, M. Halling., 2013. Biomass production and chemical composition of Moringa oleifera Lamk under different planting densities and levels of nitrogen fertilization. Agroforest. Syst. 87:81-92.

Mohammed AS, LAI OM, Muhammad SKS, Long K, Ghazali HM., 2003. Moringa oleifera, Potentially a New Source of Oleic Acid-type Oil for Malaysia. Investing in innovation, Vol 3: Bioscience and Biotechnology, pp 137-140. Universitas Putra Malaysia Press, Serdang Press, Selangor, Malaysia.

Naufalin, R. dan H. S. Rukmini., 2010. Potensi antioksidan hasil ekstrasi tanaman kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) selama penyimpanan. (Skripsi) Fakultas Pertanian Unsoed. Purwokerto.

Nurohman, S. H., T. Widiantara., dan Y. Ikrawan., 2016. kajian kandungan protein tepung kacang koro pedang (Canavalia ensifornis) yang dikemas LDPE (Low Density Polyethylene) selama penyimpanan menggunakan regresi linier sederhana. J. Penelitian Tugas Akhir.

Oliver, S. P., B. E. Gillespie, M. J. Lewis, S. J.Ivey, R. A. Almeida, D. A. Luther, D. L. Johnson, K. C. Lamar, H. D. Moorehead and H. H. Dowlen. 2001. Efficacy of a new premilking teat disinfectant containing a phenolic combination for the prevention of mastitis. J.Dairy Sci. 84 : 1545-1549.

Pandey, A., R.D. Pandey, P. Tripathi, P.P. Gupta, J. Haider, S. Bhatt , and A.V Singh., 2012. Moringa oleifera Lam. (Sahijan) – A Plant with Plethora of Diverse Therapeutic Benefits: An Updated Resrospection. J. Medicinal Aromatic Plants., 1(1) : 1-8.

Purwanti, S. 2004. Kajian suhu ruang simpan terhadap kualitas benih kedelai hitam dan kedelai kuning. Ilmu Pertanian, 11(1): 22-31

Rauf, A., P. Usman, dan F. A. Dewi., 2017. Aktivitas antioksidan dan penerimaan panelis teh bubuk daun alpukat (Persea americana Mill.) berdasarkan letak daun pada ranting. Jom Faperta 4(2): 1-12. Universitas Riau. Pekanbaru.

Rohmanto, K. 2013. Pengaruh ekstak metanol daun Sanseviera (Sanseviera trifasciata var. Launrentii) terhadap penghambatan pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro. Skripsi. Universitas Negerti Malang, Jawa Timur.

Sibagariang, E.E. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, Trans Info Media. Jakarta

Siregar, M.A. 2012. Karakteristik teh herbal dari rambut jagung (Zea mays) dengan perlakuan lama pelayuan dan pengeringan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Riau. Pekanbaru.

Susanti, Ary. 2008. Daya antibakteri ekstrak daun beluntas (Pluchea indica L.) terhadap Escherichia coli secara in vitro. Jurnal universitas airlangga 1(1). Surabaya: Universitas Airlangga.

Volk, W. A dan M. F. Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima jilid I. Penerjemah: Soenantono Adisoemarto. Jakarta: Erlangga.

Waluyo, L., 2002. Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. UMM Press.

Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Jaya. Jakarta.

Zhuang, W., J. Tay., A. Maszenan., L. Krumholz dan S. Tay. 2003. Importance of gram positive naphthalene degrading bacteria in oil contaminated tropical marine sediments. Lett Appl Microbiol. 36(4) : 7 – 251.