Tujuan penelitian bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi giberelin yang tepat dalam mempercepat proses pemecahan dormansi benih salak (Salacca zalacca Gaertner). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Perlakuan terdiri dari kontrol (P0), konsentrasi GA3 30 ppm (P1), konsentrasi GA3 40 ppm (P2), konsentrasi GA3 50 ppm (P3) dan konsentrasi GA3 60 ppm (P5). Variabel yang diamati yaitu daya berkecambah, kecepatan berkecambah, panjang plumula, panjang radikula, waktu munculnya aksis embrio dan bobot kering kecambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perendaman benih salak dalam larutan giberelin (GA3) pada konsentrasi 60 ppm dan 50 ppm optimal dalam pematahan dormansi benih salak pada pengamatan panjang plumula dan waktu munculnya aksis embrio.
Agung, Kristyanto. 2010. Pengaruh Bentuk , Tempat Dan Lama Simpan Serbuk Sari Terhadap Viabilitas Serbuk Sari Serta Fruitset Buah Salak (Salacca zalacca (Gaertner) Voss.) Lokal Banjarnegara. [Skripsi]. Universitas Sebelas Maret Surakarta .
Agustin, E.K., Aprilianti, P. 2011. Pengaruh Pemakaian Hormon Tumbuh Ga3 (Giberelin Acid) Terhadap Perkecambahan Dan Pertumbuhan Biji Verschaffeltia splendida H.A. Wendl. Berk. Hayati Edisi Khusus: 7A (157–160).
Asra, R dan Ubaidillah. 2012. Pengaruh Konsentrasi Giberilin (GA3) terhadap Nilai Nutrisi (Calopogonium caeruleum). Fakultas Peternakan. Univeristas Jambi
Astari, R.P., Rosmayanti dan Bayu, E.S. 2014. Pengaruh Pematahan Dormansi Secara Fisik Dan Kimia Terhadap Kemampuan Berkecambah Benih Mucuna (Mucuna Bracteata D.C). Jurnal Online Agroekoteknologi Vol 2 (2) : 803-812
Arifin, Z. 2011. Pengaruh Konsentrasi GA3 Terhadap Pembungaan dan Kualitas Benih Cabai Merah Keriting. Fakutas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistika. 2016. Badan Pusat Statistika Kota Palu Perkebunan. https://palu kota. bps.go.id/subject/5 / perkebunan.html#subjekViewTab3. Di akses tanggal 17 Mei 2019.
Falastin, Army Iba A. 2006. Pengaruh Giberelin (Ga3) Terhadap Viabiltas, Lama Waktu Perkecambahan Dan Kecepatan Perkecambahan Biji Salak (Salacca edulla Reinw.). [Skripsi]. Jurusan biologi. Universitas Airlangga. Surabaya.
Farida dan Rohaeni, N. 2019, Pengaruh Konsentrasi Hormon Giberelin Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L). Jurnal Ziraa’ah. Vol 44 (1) : 1-8
Kamil, J. 1979. Teknologi Benih. Angkasa Raya : Padang.
Maulana, Rizki S., Mukhlis dan Hilmiyah H.Qorry. 2016. Pengaruh Teknologi Pematahan Dormansi Secara Fisik Dan Kimia Terhadap Kemampuan Daya Berkecambah Benih Aren (Arengan pinnata). Jurnal Agrohita. Vol 1 (1) : 54-64
Nuraini, Anne., Pangaribuan, I.F., dan Suherman. 2016. Pemecahan Dormansi Benih Kelapa Sawit Dengan Metode Dry Heat Treatment Dan Pemberian Giberelin. Jurnal Agrin. Vol. 20 (2) : 99-105.
Purnomo, H. 2001. Budidaya Salak Pondoh. Penerbit Aneka Ilmu : Semarang.
Ramadhani, Syahri., Haryati dan Ginting, Jonatan . 2015. Pengaruh Perlakuan Pematahan Dormansi Secara Kimia Terhadap Viabilitas Benih Delima (Punica granatum L.). Jurnal Online Agroekoteaknologi. Vol.3 (2). Hal : 590 - 594
Subronto. 2002. Penggunaan Kacangan Penutup Tanah Mucuna Bracteata Pada Pertanaman Kelapa Sawit. Warta Pusat Penelitian Kelapa Sawit 10 (1) 2002: 16.
Sulaiman, F., Dwi, P.P., dan Tresna, R. 2008. Studi Pematahan Dormansi benih Mucuna bracteata. [Skripsi]. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Sukewijaya, I. M., Rai dan Mahendra. 2009. Development of Salak Bali as an Organic Fruit. J. Food ag-ind. Special issue : 37-43.
Susanti, Lina. 2006. Perbedaan penggunaan jenis kulit pisang terhadap kualitas nata de coco.
Rofik, A. dan E. Murniati. 2008. Pengaruh Perlakuan Deoperkulasi dan Media Perkecambahan untuk Meningkatkan Viabilitas Benih Aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.). Buletin Agronomi. Vol 36 (1) : 33 - 40.