GOGO LOKAL (Oryza sativa L.) KULTIVAR DELIMA PADA TINGKAT KELENGASAN TANAH BERBEDA

Article History

Submited : July 9, 2021
Published : April 30, 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respons morfologi dan fisiologi padi gogo lokal kultivar delima pada tingkat kelengasan tanah berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu tingkat kelengasan tanah yang terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu, kondisi kapasitas lapang, 85% kapasitas lapang, 70% kapasitas lapang, dan 55% kapasitas lapang. Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali, sehingga terdapat 24 unit percobaan. Setiap unit percobaan diwakili 2 ember dan setiap ember terdapat 2 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat kelengasan tanah telah memberikan respons yang baik pada tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah anakan, presentase gabah hampa, jumlah gabah bernas, dan kandungan klorofil, dan penurunan terjadi pada kondisi 55%. Pada padi gogo kultivar delima 85% dan 70% memberikan respon pertumbuhan yang baik bahkan 55% masih tumbuh akan tetapi pertumbuhannya kerdil dan pengisian bulirnya tidak merata. Pengamatan yang baik pada kondisi 85% dan 70% yaitu pada tinggi tanaman.

 

Bray, E.A. 1997. Moleculer responses to water deficit. Plant Physiol. (103) :1035-1040.
Fagi, A.M., I Las., M Syam., A.K Makarim., dan A.Hasanuddin. 2003. Penelitian Padi : Menuju Revolusi Hijau Lestari. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Balai Penelitian Tanaman Padi.

Hendriyani, I. S dan N. Setiari. 2009. Kandungan Klorofil dan Pertumbuhan Kacang Panjang (Vigna sinensis) pada Tingkat Penyediaan Air yang Berbeda. J. Sains & Mat. 17(3): 145-150.

Islami, T. dan W. H. Utomo. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP Semarang Press. Semarang.

Jumin.H.B. 2002. Agroekologi Suatu Pendekatan Fisiologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Khairullah, I, S. Subowo, dan S. Sulaiman. 2001. Daya hasil dan penampilanfenotipik galur-galur harapan padi lahan pasang surut di Kalimantan Selatan. Prosiding Kongres IV dan Simposium Nasional Perhipi. Peran Pemuliaan dalam Memakmurkan Bangsa. Peripi Komda DIY dan Fak. Pertanian Universitas Gajah Mada. p. 169- 174.

Li, R., P. Guo, M. Baum, S. Grando, S. Ceccarelli. 2006. Evaluation of Chlorophyll Content and Fluorescence Parameters as Indicators of Drought Tolerance in Barley. Agricultural Sciences in China.

Matsuo, T.Y. and K. Hoshikawa. 1993. Science of the rice plant. Vol. 1: Morphology, Ford and Agricultural Policy Research Center. Tokyo. 686 p.

Noor, M. 1996. Padi Lahan Marjinal. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sammons, D.J., D.B. Peters, and T. Hymowitz. 1980. Screening Soybeans for Tolerance to Moisture Stress a Field Procedure. Field Crops Res.

Santoso B. 2010. Faktor-faktor Pertumbuhan dan Penggolongan Tanaman Hias. Fakultas Pertanian. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Taslim, Haeruddin, S. Partohardjono dan D. Suardi. 1993. Teknik Bertanam Padi Gogorancah. Dalam: Ismunanji, M., S. Partohardjono, M Syam dan A Widjono (Eds). Padi. Buku 2. Pusat Penelitian Tanaman Pangan, Bogor, Halaman 21-27.

Van der Mescht, A., J. A. de Ronde, F.T. Rossouw. 1999. Chlorophyll Fluorescence and Chlorophyll Content as A Measure of Drought Tolerance in Potato. South African Journal of Science 95:407-412.
Vankateswarlu, B. and R.M. Visperas. 1987. Source-Sink Relationship on Crop Plants. IRRI No. 125. 19 p.

Vergara, B.S. 1995. Bercocok Tanam Padi. Program Nasional PHT Pusat. Departemen Pertanian. Jakarta.
Yoshida, S. 1981. Fundamentals of Rice Crop Science. Internasional Rice Research Institute. Los Banos. Philipine

Tjondronegoro, P. D., S. Harran, dan Hamim. 1999. Fisiologi Tumbuhan Dasar Jilid I. Jurusan Biologi – FMIPA. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Khalifah, K., & Ete, A. (2021). GOGO LOKAL (Oryza sativa L.) KULTIVAR DELIMA PADA TINGKAT KELENGASAN TANAH BERBEDA. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 9(2), 304 - 313. Retrieved from http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/911
Fulltext