RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris L.) TERHADAP PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK KOMPOS DAN MULSA JERAMI

Article History

Submited : December 11, 2025
Published : December 30, 2025

Produksi tanaman semangka di Sulawesi Tengah saat ini semakin menurun, hal ini menyebabkan produksinya tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pasar. Beberapa penyebabnya adalah lahan yang digunakan mengandung unsur hara yang tidak cukup dan sistem budidaya yang belum baik untuk pertumbuhan semangka. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang dapat mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tanaman semangka terhadap pemberian berbagai dosis pupuk kompos dan mulsa jerami. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanian Desa Karawana, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah dan dimulai dari bulan September sampai November 2020. Penelitian ini menggenakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial. Faktor pertama terdiri dari 6 aras berbagai dosis pupuk kompos adalah Kontrol (P0), Pupuk Kompos 5 ton/ha (P1), Pupuk Kompos 10 ton/ha (P2), Pupuk Kompos 15 ton/ha (P3), Pupuk Kompos 20 ton/ha (P4), Pupuk Kompos 25 ton/ha (P5), sedangkan faktor kedua mulsa yang terdiri dari dua aras adalah  Tanpa Mulsa (M0), Mulsa Jerami (M1). Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sebagai kelompok, sehingga terdapat 36 unit petak percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 12 tanaman. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam. Berdasarkan hasil penelitian intraksi pemberian pupuk kompos sapi 10 ton/ha menggunakan mulsa jerami memberikan nilai terbaik terhadap panjang tanaman sedangkan pemberian pupuk kompos sapi 20 ton/ha menggunakan mulsa jerami memberikan nilai terbaik terhadap bobot buah. Pemberian pupuk kompos sapi 5 ton/ha sendiri memberikan nilai terbaik terhadap pertambahan panjang tanaman 42 HST,  jumlah daun 28 HST dan jumlah bunga yang terbentuk. Perlakuan mulsa jerami memberikan nilai terbaik terhadap jumlah daun 14 HST dan jumlah buah yang terbentuk.

Andayani dan Sarido, L., (2013). Uji empat jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai keriting (Capsicum annum L.). Jurnal Agrifor. Vol. 12 (1). 22-29.
Chairani. 2006. Pengaruh Fosfor dan Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Padi (Oriza Sativa L) pada Lahan Sawah Tadah Hujan Dikabupaten Langkat, Sumatra Utara. J. Penelitian Pertanian Indonesia. Vol. 25 (1):8-17.
Harsono, P. 2012. Mulsa Organik: Pengaruh Terhadap Lingkungan Mikro,Sifat Kimia Tanah dan Keragaman Cabai Merah di Tanah Vertisol Sukoharjo Pada Musim Kemarau.J. Hotr. Indonesia. Vol. 3(1):35-41.
Kementrian Pertanian. 2019. Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Hortikultura Semangka. Sekjen Pusat Data dan Informasi Pertanian. Jakarta. 53 hlm.
Lakitan, B. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mahmoed, M., K. Farroq, A. Hussain dan R. Sher. 2002. Effect of mulching on growt and yield of potato crop. Asian J. Of Pant Sci. Vol. 1 (2):122-133.
Masdiana, T., Cahya, A. H. dan Hartiwidiastuti. 2016. Uji Aktivitas Antioksidan Buah Semangka (Citrullus lanatus) Dengan Metode Frap. As-Syifaa. 8 (1) : 31-38.
Multazam, A.M. 2014. Pengaruh Macam Pupuk Organk dan Mulsa pada Tanaman Brokoli (Brassica Oleraceae L. Var. Italca). Jurnal Produksi Tanaman. Vol. 2 (2): 154-161.
Musnamar. 2006. Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Organik Padat. Penebar Swadaya. Bogor.
Nyakpa, M.Y.N. Hakim, A.M. Lubis, M.A. Pulung, G. Amrah, A. Munawar dan G.B. Hong. 1988. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung. Lampung.
Purba, J. O., Barus A. Dan Syukri S. 2015. Respon pertumbuhan dan produksi semangka terhadap pemberian NPK dan pemangkasan buah. Jurnal Agroekoteknologi. Vol. 3 (2): 595 – 609.
Purnomo, J. S., Sutomo. W., Hartatik dan Rahman, A., 2007. Tanggapan Dosis Nitrogen dan Pemberian Berbagai Macam Bentuk Bolus Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascaloriscum L.). Staf Dinas Pertanian Kabupaten Brebes.
Sobir dan Siregar, FD. 2010. Budidaya Semangka 60 Hari. Jakarta: Penebar Swadaya.
Soepardi G. 1982. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sutedjo, S M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta : Jakarta
Sutejo M. dan Kartasapoetra. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Wicks, G.A., D.A Cruthcfield dan Buraside., 2004. Influence Of Weat (Triticum Aestvum) Straw Muich and Matolachlor On Corn (Zea Mays) Growth and Yield Weed Sci. Vol. 42 (1): 141-147.
Wijaya, K. A. 2008. Nutrisi Tanaman. Prestasi Pustaka. Jakarta. 115 hlm.
Wijayanto, T. W. O. R., Yani dan M.W. Arsana. 2012. Respon Hasil dan Jumlah Biji Buah Semangka (Citrullus vulgaris) dengan Aplikasi Hormon Giberelin (GA3) J. Agroteknos. Vol. 2(1):57-62.
Putri, N., & Hayati, N. (2025). RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris L.) TERHADAP PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK KOMPOS DAN MULSA JERAMI. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 13(6). https://doi.org/10.22487/agrotekbis.v13i6.2815
Fulltext