UJI KETAHANAN ENAM KLON KAKAO TERHADAP PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO (Phytophthora palmivora Butl.)

Article History

Submited : September 8, 2020
Published : August 30, 2019

Salah satu penyakit utama pada pertanaman kakao di Indonesia adalah busuk buah (Black pod) yang disebabkan oleh jamurPhytophthora palmivora.Tujuan penelitian ini untuk membedakan tingkat ketahanan enam klon kakao terhadap infeksi jamur P. palmivora penyebab penyakit busuk buah kakao.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017-September 2017.Lokasi pengambilan sampel busuk buah kakao di perkebunan kakao Desa Sejahtera, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, dan pengujian ketahanan klon kakao bertempat di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam klon kakao yang terdiri atas Klon Untad I, Lokal II, Lokal III, Palolo, S2, dan Irian, yang diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan masa inkubasi klon S2 lebih cepat 2 hari dibandingkan klon lainnya (3 hari), pada pengamatan perkembangan gejala infeksi berdasarkan luas bercak menunjukkan bahwaklon S2 dengan rata-rata luas bercak 114,37 cm2 termasuk kelompok sangat rentan, klon Untad I, Lokal III, dan irian termasuk kelompok agak tahan dengan masing masing luas bercak, 27,85 cm2, 25,09 cm2, 26,88 cm2,lokal II termasuk kategori rentan dengan luas bercak 75,02 cm2, dan klon Palolo dengan rata-rata luas bercak 21,17 cm2 termasuk ke dalam kelompok tahan atau resisten terhadap penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora Butl.)

 

Akai S. and M. Fukutomi. 1980. Preformed internal Physical Defenses. Dalam : J.A. Bailey & B.J. Deverall (Eds).Dynamic of Host Defence.Academic Press. Sydny.

Darmono,T. W, Jamil, I. dan Andreas, D. 2006. pengembangan penanda molekuler untuk deteksi Phytophthora Palmivora pada tanaman Kakao. Faperta IPB. Menara Perkebunan 2006 vol. 74(2): 87-96 hal.

Drent A. dan Sendall B. 2001.Practical Guide to Detection and Identification of Phytophthora.CRC for Tropical Plant Protection, Brisbane. Australia. 41 p.

Fulton. R. H. 1989. Cocoa disease trilogy . black pod, monilia pod rot and witches broom. Plant disease 73 (7): 601-603.

Goodwin, T. W. and E. I. Mercer. 1990. Introduction to Plant Biochemistry. Pergamon Press, Oxford. 677p.

Guest, D. 2007. Black pod: Diverse pathogens with a global impact on cocoa yield. Phytopathology vol. 97(12):1650-1653.

Karmawati, E., Z. Mahmud, M. Syakir, S.J. Munarso, I.K. Ardana dan Rubiyo, 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kakao. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.99 hal.
Lakani, I., 2007. Pengujian Resistensi Beberapa Klon Kakao TerhadapPhytopthora palmivora Butler. Laporan Praktikum. Institut Pertanian Bogor.

Mardinus. 2006. Jamur Patogenik Tumbuhan. Andalas University Press. Kampus Unad Limau Manis. 241 hal.

Mc. Mahon, P. and A. Purwantara. 2004. Phytopthora on Cocoa. Dalam: Diversity and management of Phytophthora in Southeast Asia. p. 259-265.

Rahardjo, P., 1999. Perkembangan bahan tanam kakao di Indonesia, 2004. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, vol. 15 (2): 184-189.


Rubiyo, Purwantara, A. dan Sudarsono. 2010. ketahanan 35 klon kakao terhadap Infeksi Phytophthora palmivora Butl Berdasarkan Uji DetachedPod. Jurnal litri Vol.16. No. 4 Desember 2010: 172-178 hal.

Rubiyo.dan Amaria W., 2013. Ketahanan Tanaman Kakao Terhadap Penyakit Busuk Buah (Phytophthora palmivora Butl.) Jurnal perspektif, vol. 12 (1): 23-36 hal.

Semangun, H. 2000. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.835 hlm.

Statistik Perkebunan Indonesia, (2014-2016). Potensi Kakao di Sulawesi Tengah, Departemen Pertanian Direktorat Jendral Perkebunan, Jakarta Selatan
12550.

Suhendi, D.,Winarno, H. dan Susilo, A.W., 2004.Peningkatan Produksi dan Mutu Hasil Kakao Melalui Penggunaan Klon Unggul Baru.Prosiding Simposium Kakao 2004, Yogyakarta.

Suhendi , D., H. Winarno dan A. W. Susilo, 2005.Peningkatan produksi dan mutu hasil kakao melalui penggunaan klon baru.Pro.Simp.Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jogjakarta, 4-5 Oktober 2004 : 98-111.

Tarjot, M. 1972. Etude anatomique de la Cabosse de Cacaoyer en Relation avec Lattaque du Phytophthora palmivora.Proc. IV Int. Cacao Research Conf. St Augustine, Trinidad. 8-18th January. p. 379-397.
.1974. Physiologi of Fungus. In: P.H. Gregory (ed). Phytophthora Disease of Cocoa: 103-116pp. Longman . London.

Umayah, A. dan Purwantara, A. 2006.Identifikasi IsolatPhytophthora Asal Kakao. Menara Perkebunan 74 (2).76-85 hal.
Waterhouse, G.M. (1974). Phytophthora palmivora and some related species. In Gregory P.H (Ed).Phytophthora Disease of cocoa. London. Longman p.51-70.

Wood GAR. 1985. Establisment. In G.A.R. Wood & R.A. Lass (Eds.) Cocoa: 119-165. Longman, London.
Mahmud, I., & Asrul, A. (2019). UJI KETAHANAN ENAM KLON KAKAO TERHADAP PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO (Phytophthora palmivora Butl.). AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 7(4), 454 - 461. Retrieved from http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/533
Fulltext