KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) PADA TANAH SEKITAR AREA PENGOLAHAN EMAS DI LAGARUTU KOTA PALU

Article History

Submited : Juli 28, 2023
Published : Agustus 22, 2023

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan merkuri yang terkandung di permukaan tanah sekitar area pengolahan emas di Lagarutu Kota Palu. penelitian lapangan dan pengambilan sampel bertempat di pengolahan emas di Lagarutu Keluharan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Sedangkan sampel tanah dianalisis di Laboratorium Unit Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2021 sampai Oktober 2021. Pengambilan sampel dilapangan dilakukan dengan metode survey, dan titik pengambilan sampelnya ditentukan secara sengaja (Purposive Sampling). Adapun tahapan tersebut, Tahap Persiapan, Tahap Survey Pendahuluan, Survey Utama, Pengambilan Sampel Tanah dan Analisis Laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Area Pengolahan Emas Di Lagarutu, Memiliki Kandungan Logam Berat yaitu (0,0068-0,0305 ppm) dengan kriteria Normal. C- Organik memiliki nilai (2,32-2,91%) dengan kriteria sedang. pH memiliki nilai (6,26-6,93) dengan kriteria Agak masam dan Netral. Permeabilitas memiliki nilai (0,99-10,02 cm/jam) dengan kriteria Sangat Lambat,Agak Lambat, Sedang dan Cepat.

Adyana, (2002) .Pengembangan Sistem Usaha tani Pertanian Berkelanjutan dan Forum Penelitian Agro Ekonomi. Vol. 19 (2) : 38-49.

Alfian, Zul., 2006, Merkuri : Antara Manfaat dan Efek Penggunaannya Bagi Kesehatan Manusia dan Lingkungan, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Amzani, F. (2012). Pencemaran Tanah dan Cara Penanggulangannya. Makalah Pencemaran Lingkungan, Lampung (online). Tersedia: http//hortikultura polinela. Files. Wordpress.com /2012/10/fuadamzani. Pdf (05 Maret 2013).

Delgado, A.L., Lopez, F.A., Alguacil, F.J., Padilla, I., dan Guarreero. A.2012. A Microencapsulation Process of Liquid Mercury by Sulfur Polymer Stabilization/SolidificationTechnology. Part I: Characterization of Materials, Revista de Metalurgia, Vol. 48 (1) : 45-57.

Govindasamy, C., Arulpriya, M., Ruban, P., Fransisca, L.J., llayaraja , A., 2011, Concentration of Heavy Metals in Seagresses Tissue of the Palk Strait, Bay of Bengal . international Journal of Environmetal Sciences, Vol. 3 (4) : 145- 153.

Hanafiah, K. A. 2012. Dasar- Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2015. Dasar- Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo. Jakarta. 288 hal.

Lestarisa, Trilianty. 2010. Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Keracunan Merkuri (Hg) pada Penambang Emas Tanpa Ijin (PETI) di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Semarang: Tesis Universitas Diponegoro.

Mirdad, Patadungan, dan Isrun. 2013. Status Logam Berat Merkuri (Hg) Dalam Tanah Pada Kawasan Pengolahan Tamban Emas Dikelurahan Poboya, Kota Palu. E-j Agrotekbis Vol. 1 (2) : 127-134.

Pivetz, E. Bruce. EPA 2001. Phytoremediation and of Contaminated Soil and GroundWater at Hazandous Waxte Sites. EPA Ground Water Issue.

Nabilussalam, 2011, PERMEABILITAS TANAH- Selangkah Lebih Baik, https://nabilussalam.wordpress.com/2011/04/07/permeabilitastanah/, diakses 15 Agustus 2016.

Novizan, 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Oksana, 2012. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit terhadap sifat kimia tanah. Jurnal Agroforestri, Vol. 3 (1) : 22-32
Putranto, T. T. (2011). Pencemaran Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Air Tanah. Teknik Vol 32 (1) : 62-69.

Rahim, S. 2003. Pengendalian Erosi Tanah Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup. PT Bumi Aksara. Jakarta. 148 hal.

Rohmat, D., 2009, Tipikal Kapasitas Infiltrasi Menurut Karakteristik Lahan (Kajian Empirik di DAS Cimanuk Bagian Hulu), Jurnal Forum Geografi, Vol. 23 (1) : 41-56.

Ruslan dan Khairudin, 2011. Studi Potensi Pencemaran Lingkungan dari Perttambangan Emas Rakyat Poboya Kota Palu, Skripsi.

Zhang, K. et al. (2013) ‘Pollution from lifestock and crop waste’, in Guidelines to control water pollution from agriculture in China. Rome: Food and Agriculture Organization of UN, p. 71.