MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU
Article History
Submited : January 11, 2024
Published : February 28, 2024
Industri Tahu Afifah merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang agroindustri yang memanfaatkan Kedelai sebagai bahan baku utama. Industri Tahu Afifah masih kesulitan dalam mengatur proses produksi, dikarenakn harga bahan baku yang berubah-ubah (berfluktuasi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) berapa banyak pembelian bahan baku ekonomis (EOQ) untuk persediaan bahan baku pada Industri Tahu Afifah, (2) seberapa banyak persediaan pengaman (Safety Stock) pada Industri Tahu Afifah, (3) kapan waktu yang tepat bagi Industri Tahu Afifah untuk melakukan pemesanan kembali (ROP) terhadap persediaan bahan baku (4) total biaya persediaan (TIC) bahan baku pada Industri Tahu Afifah. Penelitiaan ini dilaksanakan pada Industri Tahu Afifah di Jalan Jati No.18, Kelurahan Nunu , Kecamatan Palu Barat Kota Palu. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangaan bahwa Tahu Afifah merupakan salah satu usaha yang memproduksi kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tahu di Kota Palu. Penelitiaan ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan April 2021. Responden ialah pemilik dan karyawan di Industri Tahu Afifah yang terpilih sebagai sumber informasih dalam penelitiaan, jumlah seluruh responden adalah 3 orang. Berdasarkan data yang akan diperoleh dari Industri Tahu Afifah mengenai masalah manajemen persediaan bahan baku kedelai maka analisis data yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ), Persediaan Pengaman (Safety Stock) Pemesanan Kembali (ROP), dan total biaya persediaan (TIC).Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manajemen persediaan bahan baku pada Industri Tahu Afifah dengan menggunakan metode (Economic Order Quantity) pada Bulan Januari-Desember 2020 rata-rata sebesar 40.926,20 kg. Persediaan pengaman (Safety Stock) bahan baku yang selalu tersedia pada Industri Tahu Afifah sebesar 24.727,67 kg. Pemesanan kembali (Reorder Point) yang harus dilakukan Industri Tahu Afifah Bulan Januari-Desember 2020 rata-rata sebesar 253.011,283 kg. Total biaya persediaan bahan baku kedelai yang dilakukan di Industri Tahu Afifah rata-rata sebesar Rp. 295.988,17/bulan.
Assauri, S. 2016. Manajemen Operasi Produksi. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Haming, M., M.Nurnajamaludin, 2012. Manajemen Produksi Modern Oprasi Manufaktural dan Jasa. Edisi kedua bumi aksara. Jakarta.
Handoko, H. 2000. Sumberdaya organisasi terhadap penemuan permintaan. Edisi kedua Bumi Aksara. Jakarta.
Indrajit dan Djokopranoto, 2003. Manajemen Persediaan, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.
Kapet palapas. 2009. Potensi Kota Palu. http : / / kapet palapas - palu. webs.com/ potensi kota palu. htm.
Diakses Pada Bulan Januari 2021.
Krisnawati, A. 2017. Kedelai Sebagai Sumber Pangan Fungsional. Iptek Tanaman pangan. Vol. 12 (1) : 57-65.
Lahu, E. P, Sumarauw, J. S. B. 2007. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Guna Meminimalkan Biaya Persediaan Pada Donuts Manado. Jurna EMBA. Vol. 5(3): 4175-4184.
Nova, R.P,. Handoyo, Dj, W., Sendhang, N. 2013. Analisis Persediaan Bahan Baku Roko Pada Pt,. Gentong Gotri Semarang Guna Meningkatkan efiensi Biaya Persediaa. Jurnal Ilmuan Admistrasi Bisnis, 2 (4): 27-34.
Nurliana, Lamusa, 2018 Strategi Pengembangan Usaha Tahu Pada Industri Tahu Vivi di Kota Palu, Jurnal Agrotekbis Vol 6 (2) : 217-224.
Riyanto, B. 2001 Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. BPFE, Yogyakarta.
Stephyana, 2011. Analisis Manajemen Persediaan Pada PT. United Tractor tbk, Cabang Semarang. J. Ilmiah. Vol 6(2):141-164.
Utami, Citra Perdani, Sukma Ayu Firianingrum, Ir. Kristina Haryani, M.T. 2012. “Pemanfaatan (Amorphophallus oncophylus) Sebagai Bahan Pengenyal Pada Pembuatan Tahu”. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. Vol. 2 (1) : 79-85.
Zahra, 2011. Respon Berbagai Varietas Kedelai (Glucine Max (L) Merril) Terhadap Pemberian Pupuk NPK Organik. J. Teknobiol. Vol. 2(1): 65-69.