ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

Article History

Submited : May 15, 2024
Published : June 27, 2024

Salah satu sub sektor pertanian yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari adalah tanaman hortikultura. Salah satu komoditas tanaman hortikultura yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia adalah cabai rawit.Daerah-daerah di Indonesia memiliki makanan tradisional yang menggunakan cabai rawit sebagai salah satu bumbu yang sangat penting karena cabai memiliki rasa yang pedas.Cabai rawit tidak hanya digunakan sebagai bahan bumbu masakan saja, cabai rawit juga biasanya di olah menjadi berbagai macam bumbu instan, seperti sambal, saos, dan sebagai bumbu cemilan.Usahatani cabai rawit merupakan salah satu mata pencaharian bagi masyarakat yang ada di Sunju tersebut, hal inilah yang menjadikan Desa Sunju merupakan penyumbang cabai rawit terbesar di Kecamatan Marawola. Pada umumnya petani yang ada di Desa tersebut hanya menghitung penerimaan usahatani setelah menjual hasil produksi, tanpa menghitung berapa besar total biaya yang dikeluarkan selama proses usahataninya tersebut. Penting untuk diperhatikan apakah usahatani yang mereka kerjakan mendapatkan keuntungan atau kerugian.Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui besarnya tingkat Pendapatan Usahatani Cabai Rawit di Desa Sunju Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi.Penelitian telah dilaksanakan di Desa Sunju Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Sunju merupakandaerah penghasil cabai rawit terbesar di KecamatanMarawola Kabupaten Sigi. Penelitian telah dilaksanakan selama ± 2 bulan yakni bulan Mei – Juni 2020.Responden dalam penelitian ini adalah petanicabai rawit yang ada di Desa Sunju. Penetapan responden dilakukan dengan metode acak sederhana (Simpel Random Sampling), dimana yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah petani cabai rawit.Jumlah keseluruhan populasi yang ada sebanyak 106 orang yang dijadikan sampel adalah 31 orang petani cabai rawit.Hasil analisis menunjukan bahwa rata-rata penerimaan responden petani cabai rawitsebesarRp. 8.580.645,16/0,36 Ha/MT atau Rp.23.644.444,44Ha/MT, rata-rata total biaya responden petani cabai rawit sebesar Rp.3.220.031,59/0,36 Ha/MT atauRp. 8.872.975,92/Ha/MT. Sehingga rata-rata pendapatan usahatani cabai rawit di Desa Sunju Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi sebesar Rp. 5.360.613,58 /0,36 Ha/MT atau Rp. 14.771.468,52 Ha/MT.

BPS, 2018.Tenaga Kerja. Badan Pusat Statistik,
Palu.

BPS, 2018. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Kabupaten Sigi. Kabupaten Sigi Dalam Angka 2018.

BPS, 2018. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Kecamatan Morowola. Kecamatan Morowola Dalam Angka 2018.

Daryatmi., A. Astuti, I.S. Sudrajat. (2017). Analisis Biaya, Pendapatan dan Efisiensi Usahatani Cabai Rawit (Capsicum frutescens, L). (Studi Kasus di Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung). J.Agritas. Vol.1., No.1. 2017: 1-9.
Direktur Jendral Bina Produksi Hortikultura. 2015. Statistik Hortikultura Tahun 2014. Dirjen Hortikultura, Departemen Pertanian, Jakarta 125 hal.

Hadisapoetra, S. 1979. Biaya dan Pendapatan dalam Usahatani. Yogyakarta: Departemen Ekonomi Pertanian Universitas Gajah Mada.

Harpenas, Asep dan R. Dermawan. 2010. Budidaya Cabai Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.
Husni, Abdul Kholik Hidayah, dan Maskan AF. 2014. Analisis Finansial Usahatani Cabai Rawit (Capsicum frutescens L) Di Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan. Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014, ISSN : 1412 – 6885

Indriani, R, 2011. Analisis Pendaptan dan Kelayakan Usahatani Cabai di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Balago. Jurnal Ilmiah Agropolitan Vol.4 No. 1, April 2011: 207–217
Lamusa, Arifuddin. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tomat. di Wilayah Kebun Kopi Kecamatan Tawaeli Kabupaten Donggala. Julnal Ilmiah Agrisains. Vol. 5, No.1, Hal.171-211.
M. Faela Sofa,Saparto dan Wiharso (2019) : Pengaruh Biaya Sarana Produksi Dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah.Argomedia, Vol. 37, No. 1 : 2721-3080
Nuraida, 2015. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Peternak Ayam Petelur Hj. Sari Intan di Desa Potoya Kecamatan Dolo

Palar, N., P.A. Pangemanan, dan E.G.Tangkere. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Cabai Rawit di Kota Manado. Agrisosioekonomi, Vol.12, No.2, Mei 2016: 105-120.

Prasetyo . 2019. Analisis Usahatani Cabai Rawit di Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten Mukomuko. Jurnal AGRIBIS Vol 11. No. 2 Juli 2020 Hal 1592-1598.
Soehardjo A. dan Dahlan Patong, 1984.Sendi-Sendi Pokok Ilmu Usahatani.
Soekartawi, 2002.Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Sugiyono, 2007.“Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Alfabeta, Bandung.
Syukur, M. 2013. Sukses Panen Cabai Tiap hari. Penebar Swadaya. Jakarta.
Kurniawan, S. E., Lamusa, A., & Alaihi, M. A. (2024). ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 12(3). https://doi.org/10.22487/agrotekbis.v12i3.2200
Fulltext