ANALISIS PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Article History

Submited : September 8, 2020
Published : August 30, 2019

Tujuan penelitian ini adalah untuk  mengetahui saluran pemasaran cabai merah keriting, besarnya marjin pemasaran yang diperoleh setiap lembaga pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran,  besarnya bagian harga yang diterima oleh produsen pada masing-masing saluran pemasaran dan efisiensi pemasaran cabai merah keriting. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. 33 responden produsen cabai merah keriting dari 50 petani cabai merah keriting yang ada di Desa Jono Oge, penentuan responden menggunakan  metode sampel acak sederhana (simple random sampling method), metode penjajakan (tracing sampling) sebanyak 3 orang pedagang, yang terdiri atas 1 orang pedagang pengumpul  tingkat kecamatan dan 2 orang pedangang pengecer ditingkat Kota Palu, sedangkan responden konsumen sebanyak 5 orang yang di tentukan (purposive), sehingga jumlah keseluruhan responden sebanyak 41 orang. Hasil analisis menunjukan bahwa, saluran pemasaran cabai merah keriting di daerah penelitian tersebut dua saluran :1.Petani          Pedagang Pengumpul              Pedagang Pengecer               Konsumen.  2.   Petani              Pedagang Pengecer              Konsumen. Total margin pemasaran cabai merah keriting yang diperoleh untuk saluran pertama yaitu sebesar  Rp 6.000 dan total margin pemasaran cabai merah keriting yang diperoleh untuk saluran kedua sebesar Rp 3.000. Bagian harga yang diterima petani saluran pertama sebesar 82,60% dan bagian harga yang diterima petani pada saluran kedua sebesar 86,36%, sehingga bagian yang paling besar diterima petani adalah pada saluran pertama. Saluran pertama ini efisiensinya sebesar 3,04%, sedangkan pada saluran kedua nilai efisiensinya sebesar 1,81%. Dari dua saluran pemasaran cabai merah keriting tersebut, saluran yang efisien adalah  saluran kedua.

Badan Pusat Statistik (BPS), 2017. Sulawesi Tengah dalam angka 2016. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia.

Daniel M, 2002, Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta.
Ikhsan,2004.Tantangan dan Strategi Pengembangan Agribisnis. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi 15: 45-51.

Muhammad Thamrin, Surna Herman dan Fahrul Hanaf, 2012. Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Petani Pinang.J. Agrium Volume 17 No.2.

Saragih. 2001. Kumpulan Pemikiran Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Pustaka Wirausaha Muda. Bogor.

Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta (ID): Raja Grafindo
Persada.

Sabang Jahira, (2011). Sistem Pemasaran Cabai Merah Keriting. Di Desa Bangun Rejo Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Agribisnis, 8 (2) : 41-47 Maret 2011. Universitas Mulawarman. Samarinda.

Sobirin, 2009. Efisiensi Pemasaran di Kecamatan Sumbang Kabupaten Bayumas, http://www.deptan.go.idDiakses pada tanggal 26 November 2012.

Sugiyono, 2007.“ Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D “. Alfabeta, Bandung.

Yantu, M.R. 2007.Peranan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Wilayah Sulawesi Tengah. Jurnal Agroland 14 (1) : 31-37. Maret 2007.

Zuraida dan Yayuk Minta Wahyuningsih, 2015. Efisiensi Pemasaran Kacang Tanah (Arachis Hypogeae L) Di Kelurahan Landasan Ulin Tengah Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Hal. 212-217. Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas .Achmad Yani, Banjarbaru.
Mariana, M., Kassa, S., & Muis, A. (2019). ANALISIS PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 7(4), 505 - 510. Retrieved from http://jurnal.faperta.untad.ac.id/index.php/agrotekbis/article/view/540
Fulltext