UJI KETAHANAN KEKERINGAN BEBERAPA KULTIVAR PADI GOGO MENGGUNAKAN BERBAGAI KONSENTRASI PEG 6000 PADA FASE PERKECAMBAHAN

Article History

Submited : Juli 28, 2023
Published : Agustus 18, 2023

Kekeringan merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan produksi padi gogo, untuk itulah sifat ketahanan kekeringan sangat penting untuk diketahui agar dapat menjadi rekomendasi kultivar padi gogo yang cocok dan dapat ditanam pada lahan-lahan marginal untuk menghasilkan produksi yang terbaik.  Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mencari batas toleransi masing-masing kultivar padi gogo lokal yang dicobakan pada fase perkecambahan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini dimulai dari bulan November sampai dengan desember 2020. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2 faktor. Faktor pertama terdiri dari tiga kultivar padi gogo yaitu K1 (Dongan), K2 (Pulu Tau Leru), dan K3 (Uva Buya). dan faktor kedua terdiri atas Empat taraf pemberian PEG 6000 yaitu: Kontrol (air), 10%, 20%, 30% sehingga diperoleh 12 unit percobaan yang diulang sebanyak tiga kali dengan total 36 unit percobaan. Percobaan menggunakan metode uji Kertas Digulung didirikan dalam plastik (UKDdp) dimana setiap unit percobaan terdapat 50 benih, sehingga jumlah benih yang dibutuhkan sebanyak 1.800 butir benih.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultivar Dongan dan kultivar Pulu Tau Leru mampu berkecambah dengan baik hingga konsentrasi 20% dengan daya berkecambah 92.67 dan 90.62%. Sedangakan kultivar Uva Buya mampu berkecambah dengan baik hingga konsentrasi 30% dengan daya berkecambahnya 88.67%.

Asnawi, R., Z. Zahara, dan R. W. Arief, (2013). Peningkatan Produktivitas Dan Pendapatan Petani Melalui Penerapan Model Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah Di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Prop. Sumsel.

Badan Pusat Statistic. 2018. Agustus 2018. Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,34 persen. Diakses dari Https://www.bps.go.id/ publication/ 2018/12/21/7 faa198f 77150c12c31df395 /ringkasan –ekseskutif -luas-panen-dan -produksi-beras-di-indonesia -2019.html pada tanggal 22 April 2021.

Badan Pusat Statitistik Kabupaten Probolinggo. (2020). Kabupaten Probolinggo Dalam Angka 2019. Probolinggo: Badan Pusat Statistik Kabupaten Probolinggo.

Blum, A., and C. Y. Sullivan, (1997). The effect of plant size on Wheat response to Agents of Drought Stress. Australian Journal of Plant Physiology. 24(1): 35-41.

Eslami. M., A. Ahmadikhah, M-R. Azimi, dan A. Saedi, (2018). Diffrential Response Of An International Rice (Oriza sativa L.) Collection To Drought Simulated Stress (PEG) At Vegetative Stage. Australian Journal of Crop Science. 12(06): 855-869.

Firdausya, A. F., N. Khumaida, dan D. S. W. Ardie, (2016). Toleransi Beberapa Genotipe Gandum (Triticum aestivum L.) Terhadap Kekeringan pada Stadia Perkecambahan. Jurnal Agronomi Indonesia. 44(2): 154. https://doi.org/10.24831/jai.v44i2.13484

Hairmansis, A., Yullianida, Supartopo, dan Suwarno, (2016). Pemuliaan Padi Gogo Adaptif pada Lahan Kering. Jurnal Iptek Tanaman Pangan. 11(1): 95-106.

Ilyani, D. S., I. Suliansyah, dan I. Dwipa, (2017). Pengujian Resistensi Kekeringan terhadap Beberapa Genotipe Padi Beras Merah (Oryza sativa. L.) Lokal Sumatera Barat pada Fase Vegetatif. Jaguar: Jurnal Agroteknologi Universitas Andalas. 1(1): 6-14.

Indraswati, D. S., Zulkifli, dan T. T. Handayani, (2015). Uji Ketahanan Pada Kecambah Padi Gogo (Oryza sativa L.) Terhadap Cekaman Kekeringan Yang Diinduksi Oleh Polietilen Glikol 6000. Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan. April: 16–24.

Irsam, S. Samudin, dan E. Adelina, (2016). Respon Perkecambahan Beberapa Kultivar Padi Gogo Pada Tekanan Osmosis PEG (Polyethylene glycol) Yang Berbeda. Jurnal Agrotekbis. 4(3): 235–243.

Maisura, M. A. Chozin, I. Lubis, A. Junaedi, dan H. Ehara, (2016). Prosiding Seminar Nasional BKS- PTN wilayah Barat Bidang Ilmu Pertanian, Lhokseumawe, 04-06 Agustus 2016. Volume 1. ISBN 978-602-1373-78-2.

Meutia, S. A., A. Anwar, dan I. Suliansyah, (2010). Uji Toleransi Beberapa Genotipe Padi Lokal (Oryza sativa L.) Sumatera Barat terhadap Cekaman Kekeringan. Jerami. 3(2): 71-81.

Mirbahar, A. A., R. Saeed, and G. S. Markhand, (2013). Effect Of Polyethylene Glycol-6000 On Wheat Seed Germination . Int. J. Biol. Biotech. 10:401-405.

Mustakim, Maemunah, dan Adrianton, (2017). Drought Tolerance Test Of Three Gogo Rice Cultivars Using PEG Atgrmination Phase. Agroland: The Agriculture Science Journal. 4(2): 98-103.

Mustakim, S. Samudin, dan Maemunah, (2019). Establishment Of Genetic Variability, Heritability And Correlatin Between The Charat eristicof Several Local Upload Rice Cultivars. Agroland: The Agriculture Sciance Journal. 6(1): 17-23.

Mustakim, S. Samudin, E. Adelina, A. Ete, Yusran, (2020), Uji Ketahanan Salinitas Beberapa Kultivar Padi Gogo Dengan Menggunakan Berbagai Konsentrasi Nacl Pada Fase Perkecambahan. e-J. Agrotekbis. 8(1): 160-166

Nazirah, L., E. Purba, C. Hanum, dan A. Rauf, (2015). Evaluasi Toleransi Berbagai Varietas Padi Gogo Terhadap Cekaman Kekeringan Dengan Penggunaan Peg (Polyetilene Glicol). Lentera. 15(16): 61–68.
Nio, S. A., S. M. Tondais, and R. Butarbutar, (2010). Evaluasi Indikator Toleransi Cekaman Kekeringan Pada Fase Perkecambahan Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Biologi XIV(1): 50-54.

Nio, S. A., dan P. Torey, (2013). Karakter Morfologi Akar sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman. Jurnal Bioslogos. 3(1): 31-39.

Sadjad, S. (1993). Dari Benih Kepada Benih. Jakarta: Grasindo.

Shekhar, H., G. Bidhan, dan C. K. Viswavidyalaya, (2017). Drought Tolerance Indices for Screening Some of Rice Genotypes. International Journal of Advanced Biological Research. 7: 671–674.

Sujinah, dan A. Jamil, (2016). Mekanisme respon tanaman padi terhadap cekamankekeringan dan varietas toleran. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Iptek Tanaman Pangan. 11(1): 1-7. http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/4217