PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI BIO-URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK BATANG TANAMAN PURING (Codiaeum varigatum)

Article History

Submited : September 18, 2023
Published : Oktober 23, 2023

Tanaman puring telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Di Indonesia, tanaman yang memiliki daun dengan banyak corak warna ini ditanam sebagai penghias taman, untuk pagar, atau sebagai tanaman peneduh di makam-makam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman pada konsentrasi bio urin terhadap pertumbuhan stek tanaman Puring. Penelitian ini  dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Waktu pelaksanaan penelitian ini di lakukan mulai bulan September–Desember 2019. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari satu faktor, dngan perlakuan sebanyak lima taraf yaitu K0=(Kontrol), K1=50 ml/100ml air, K2=100 ml/100ml air, K3=150 ml/100ml air, K4=200 ml/100ml air, setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Setiap satuan percobaan terdapat 3 tanaman sehingga terdapat 45 sampel tanaman yang diamati. Penelitian ini meliputi, jumlah tunas, jumlah daun, panjang akar, volume akar, dan persentase stek hidup. Hasil penelitian hanya terdapat satu yang berpengaruh nyata yaitu volume akar terhadap perlakuan bio urin sapi.

Affandi. 2008. Pemanfaatan Urin Sapi
Yang difermentasi sebagai Nutrisi Tanaman. www.google.Affandi21’s
weblogolder.(8Juli2013)Anty, K. 1980. Urin Sapi. http///Kompas-cetak, barisan. 15.htm 2.(8 Juli 2013)

Bari Z F, dkk 2017. “Pengaruh konsentrasi dan interval pemberian urin sapi fermentasi terhadap pertumbuhan bibit tebu (Saccharum officinarum L.) metode single bud planting (SBP)”. Journal of Applied Agricultural Sciences. 1(2): 148-157.
Bari Z F dkk l2017, Kadar auksin bio urin sapi betina lebih tinggi daripada sapi jantan“Pengaruh konsentrasi dan interval pemberian urin sapi fermentasi terhadap pertumbuhan bibit tebu (Saccharum officinarum L.) metode single bud planting (SBP)”. Journal of Applied Agricultural Sciences. 1(2): 148-157.
Chandra, L & Sitanggang, M.2007. Pesona Puring.Jakarta:Agro Media Pustaka.
Dwijoseputro, D. 1996. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia, Jakarta.
Hidayat, Y. 2010. Pertumbuhan Akar Primer, Sekunder, dan Tersier Stek Batang Bibit Durian. Wanna Mukti Forestry Research, 10 (2): 1-8.
Hani, A. dan Geraldine, L. P. (2016). Pengaruh jarak tanam dan pemberian pupuk cair urin kambing terhadap pertumbuhan awal manglid (Magnolia champaca (L.) Baill. Ex. Pierre). Jurnal Wasian, 3(2), 51-58.

Kurniadinata, Ferry.2008.Pemanfaatan fesesdan Urine Sapi Sebagai Pupuk Organik dalam Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeisguineensisjacg.). Samarinda: Universitas Mulawarman Kalimantan Timur.

Lingga(1991)jeniskandunganharapadaurinsapiyaitu N = 1,00%, P = 0,50% dan K = 1,50%.
Noviolla L., Suparjo, 2018. Pertumbuhan stek Aquilaria malaccensis Lam. Dengan pemberian Biourine sapi. Bio-site, 04 (2): 68-77.
Perdana, 2015, Bio urin sapi dapat memberikan peningkatan hasil tanaman yang hampir menyamai bahan penyubur tanaman (BPT)
Phrimantoro.2002.http://www.Kompas.com/kompascetak/020/10/jatim/urin 28 htm.(13Januari 2012).
Rizqiani N F, Embarwati E, dan Yuwono N W. 2006. Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phaseolus yulgaris L.) Dataran Rendah. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
Siburian I R, Suntari R, Prijono S. 2016. “Pengaruh aplikasi urea dan pupuk organik cair (urin sapi dan teh kompos sampah) terhadap serapan N serta produksi sawi pada entisol”. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. 3(1): 303-310.
Wudianto, R. dalam S ari 1994 Suryani, T.V. 2008. Galeri Puring. Jakarta: Penebar Swadaya. Membuat stek, cangkok, dan okulasi, P.T. Penebar Swadaya, Jakarta