SURVEI TINGKAT KEJADIAN PENYAKIT BUSUK BATANG DAN TINDAKAN PETANI PADA TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DI KABUPATEN MOROWALI

Article History

Submited : December 11, 2025
Published : December 30, 2025

Penelitian ini bertujuan menghitung tingkat kejadian penyakit busuk batang pada tanaman buah naga, mengetahui tindakan petani dalam pengendalian penyakit busuk batang pada tanaman buah naga dan mengetahui hubungan antara tingkat kejadian penyakit busuk batang dan tindakan petani dalam pengendalian penyakit busuk batang di Kabupaten Morowali. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai bulan Juni 2019. Penelitian terdiri atas dua kegiatan , yaitu survey kejadian penyakit busuk batang dilapangan dan wawancara dengan petani buah naga. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistic korelasi rank sperman menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0  untuk menghitung dan menghubungkan tingkat serangan penyakit busuk batang dan tindakan petani pada tanaman buah naga. Hasil survei menunjukan tingkat kejadian penyakit busuk batang tertinggi berada di lahan keempat sebesar 85.13 % dan terendah di lahan kedua sebesar 42.26 %. Tindakan petani dalam pengendalian penyakit busuk batang dengan pemangkasan,pembakaran tanaman terinfeksi, dan pergantian tanaman baru. Hubungan antara tindakan petani dan tingkat kejadian penyakit busuk batang sangat kuat yaitu pada variabel pengalaman bertani buah naga dan penggunaan pupuk terhadap tingkat kejadian penyakit busuk batang dengan koefesien korelasi -0,632 dan -0,500 sedangkan hubungan sangat lemah berada pada variabel tingkat pendidikan petani terhadap tingkat kejadian penyakit busuk batang dengan nilai koefesien korelasi sebesar -0.250.

Andoko A, Nurrasyid H. 2012. 5 jurus sukses hasilkan buah naga kualitas prima.Edisi 1. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Barthana, D., Nasril dan Jumjunidang. 2013. Deskripsi Gejala dan Tingkat Serangan Penyakit Busuk Kuning pada Batang Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus L.) di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Bowman JE, 2008. Good agricultural practices and EurepGAP certification for Vietnam’s small farmer-based dragon fruit industry [710]. 2008 Joint Annual Meeting, Celebrating the Internasional Year of Planet Earth. George R. Brown Convention Center, Houston, Texas, 5-9 October 2008.
Departemen pertanian. 2005. Pengembangan Agribisnis Buah Naga (dragon fruit) Indonesia dalam Mencapai Pasar Ekspor. Departemen Pertanian, Jakarta
Harman GE, Howell CR, Viterbo A, Chet I, and Lorito M. 2004. Trichoderma species–opportunistic, avirulent plant symbionts. Nat.Rev. Microbiol.2: 43–56.
Hardjadinata. 2010. Budidaya Buah Naga Super Red secara Organik. Penebar Swadaya, Bogor. Mizrahi Y, Nerd A. 1999. Climbing
Isnaini, M., Muthahanas, I., Jaya, I. K. D. 2010. Studi Pendahuluan tentang Penyakit Busuk Batang pada Tanaman Buah Naga di Kabupaten Lombok Utara. Laporan Penelitian – Pusat Penelitian Universitas Mataram. ]
Jumjumidang, Riska dan I. Muas. 2012. Outbreak penyakit busuk batang tanaman buah naga di Sumatera Barat. Laporan hasil survey OPT disentra produksi buah naga Sumatera Barat. Balitbu Tropika Solok.
Kristanto D. 2009. Buah Naga : Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta: Penebar Swadaya.
Masyahit, M., K. Sijam, Y. Awang and M. Ghazali. 2009. First report on bacterial soft rot disease on dragon Fruit (Hylocereus spp.) in peninsular Malaysia. Int. J. Agric. Biol., 11: 659–666
Palungkun R, Indrayani YH. 1992. Hama Penyakit Sayur dan Palawija. Ed ke1. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
Purba 2007. Prospek Buah Naga. https://nikmatnyaberbisnis.wordpress.com/ diakses pada tanggal 05 April 201
Sujarweni W. 2012.SPSS untuk Paramedis. Yogyakarta: Gava Medis.
Suwhyono, U. 2009. Biopestisida. Pt. Niaga Swadaya. Jakarta. Winarih. 2007. Hasilkan Buah Berkualitas Baik. Trubus Mei 2007
Winarsih, S. 2007. Mengenal dan membudidayakan buah naga. Semarang: Aneka Ilmu
ende, M., & Lakani, I. (2025). SURVEI TINGKAT KEJADIAN PENYAKIT BUSUK BATANG DAN TINDAKAN PETANI PADA TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DI KABUPATEN MOROWALI. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 13(6). https://doi.org/10.22487/agrotekbis.v13i6.2834
Fulltext