PENINGKATAN MUTU FISIOLOGIS BENIH CABAI RAWIT ( Capsicum frutescens L.) DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK BAWANG MERAH DAN AIR KELAPA MUDA

Article History

Submited : October 23, 2025
Published : November 6, 2025

Benih yang unggul dan bermutu diperlukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai rawit. Salah satu indikator mutu benih adalah viabilitas dan vigor yang tinggi. Ekstrak bawang merah dan air kelapa muda dapat digunakan untuk meningktakan mutu fisiologis benih. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh benih cabai rawit yang memiliki mutu fisiologis tinggi pada setiap konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa muda yang sesuai untuk peningkatan mutu fisiologis benih cabai rawit, memperoleh benih cabai rawit yang memiliki mutu fisiologis tinggi, memperoleh konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa muda yang sesuai untuk peningkatan mutu fisiologis benih cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Waktu penelitian dimulai dari Bulan Januari sampai Maret 2025. Penelitian ini menggunakan benih cabai rawit kadaluarsa dan benih hasil petani  bermutu rendah. Faktor pertama yaitu benih cabai rawit. Faktor kedua adalah pengaruh pemberian 25% dan 30 % ekstrak bawang merah serta 25% dan 30 % air kelapa muda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan Analisis of Varian (ANOVA) dengan uji F (Fisher Test) pada kepercayaan 95%, apabila perlakuan memberikan pengaruh yang nyata, dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara benih cabai rawit dan konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa muda tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan mutu fisiologis benih, peningkatan mutu fisiologis benih kadaluarsa memberikan hasil yang terbaik  yaitu dengan nilai daya berkecambah 91%, kecepatan berkecambah 28,30%, serta potensi tumbuh maksimum 94%, peningkatan mutu fisiologis menggunakan air kelapa muda 30% memberikan hasil terbaik pada proses perkecambahan benih yaitu memiliki daya berkecambah 94% dan potensi tumbuh maksimum 96,67% sedangkan ekstrak bawang merah 30% memberikan hasil yang terbaik pada fase pertumbuhan yaitu panjang hipokotil 5,28 cm dan tinggi tanaman 7,13 cm.

Aisyah, N. Jumar. Tuti, H. 2020. Respon Viabilitas Benih Padi ( Oryza sativa L.) pada Perendaman Air Kelapa Muda. Agroekotek view. 3(2) : 8–14.

Amin, A. 2017. Pengaruh Konsentrasi dan Lamanya Perendaman dalam Larutan Giberelin Terhadap Perkecambahan Benih Kakao. Agrosamudra. 4(2) : 30-40.
Arisandi, N., Wahdah, R., & Rusmayadi, G. 2020. Peningkatan Performa Viabilitas Benih Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.) Dengan Organik Priming Ekstrak Tauge. EnviroScienteae. 16(2):309-317.
Ermawati, N., Agustiana, L. A., & Santika, P. 2024. Peningkatan Mutu Fisiologis dan Pertumbuhan Benih Cabai Rawit (Capsicum Frutescens) Kedaluwarsa Melalui Teknik Invigorasi Menggunakan Ekstrak Jagung Muda. Agroplantae. 13(1) : 57–71.
Ernawati, E., Rahardjo, P., & Suroso, B. 2017. Respon Benih Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Kadaluarsa Pada Lama Perendaman Air Kelapa Muda Terhadap Viabilitas, Vigor Dan Pertumbuhan Bibit. Agritrop: J. Ilmu-Ilmu Pertanian. 15(1) : 71-83
Faiz, C. A., & Sulistyono, N. B. E. 2019. Pemberian H₂SO₄ dan Ekstrak Bawang Merah Terhadap Uji Vigor Benih Kopi Robusta (Coffea robusta L.). Agriprima: Applied Agricultural Sciences. 3(1) : 71–80.
Gomez. A.K. dan Gomez. A.A., 1995. Prosedur Statistik Untuk PenelitianPertanian. Universitas Indonesia. Jakarta. Hal 80-100.
Hidayat, S., Saputri, W., & Astriani, M. (2018). Metodologi Penelitian Biologi (3rd ed.). Universitas Muhammadiyah Palembang Press.
Jabal Rahmat Ashar, A. Farhanah, A. Haris, S. Tuhuteru, Khaerana, R. Pangestuti, E. Puri Utami, & S. M. Dewi. 2024. Ilmu dan Teknologi Benih. Tohar Media. Makassar. Hal 46.
Jayati, R. D., & Nopiyanti, N. (2021). Efektivitas Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Alami Dan Kimiawi Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Mawar Jepang (Edisi pertama). Ahlimedia Press. Malang. Hal 51.
Junaidi, J., Lapanjang, I., & Bahrudin, B. 2018. Invigorasi Benih Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Kadaluarsa Dengan Aplikasi Air Kelapa Muda Dan Lama Inkubasi. Mitra Sains. 6(1) : 31-42.
Jyoti and C.P. Malik. 2013. Seed Deterioration.Internasional Journal of Life Sciences Biotechnology and Pharma Reasearch. 2(3) : 374-385
Karuntu, A. D., Mokodompit, M. E., & Waani, J. 2021. Uji Mutu Benih Jagung (Zea Mays L.) Bisi-2 Hasil Panen Petani Di Desa Rumoong Bawah. AgriSains, 22(2) : 89–95.
Kusumawardana, A., & Hidayati, N. 2019. Uji Cepat Mutu Benih. Ahlimedia Book. Malang. Hal 4-5.
Lubis, R. R., Kurniawan, T., & Zuyasna, Z. 2018. Invigorasi Benih Tomat Kadaluarsa Dengan Ekstrak Bawang Merah Pada Berbagai Konsentrasi Dan Lama Perendaman. J. Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 3(4) : 175-184.
Marliah, M., Ainun, M., Nasution, A., & Azmi, S. 2010. Pengaruh Masa Kedaluwarsa Dan Penggunaan Bahan Organik (Tomat, Jagung, Pisang) Terhadap Viabilitas Dan Vigor Benih Semangka (Citrullus vulgaris Schard.). Agrista. 14(2) : 44–50.
Mayura, E., Yudarfis, N., Idris, H., & Darwati, I. 2017. Pengaruh Pemberian Air Kelapa Dan Frekuensi Pemberian Terhadap Pertumbuhan Benih Cengkeh. Buletin Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat. Bul Littro 27(2) : 123.
Mulyani, C., Syukri, S., & Kurniawan, R. (2018). Respon Perkecambahan Benih Kopi (Coffea, Sp) terhadap Skarifikasi dan Perendaman dalam
Air Kelapa. Agrosamudra. 5(1) : 53-62.

Nur, M., Rafli, M., Dabet, A., Faisal, F., Ismadi, I., & Safriwardy, F. 2024. Pengaruh Ekstrak Bawang Merah Dan Jenis Media Terhadap Perkecambahan Benih Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Kadaluarsa Menggunakan Alat F&F Manual Germinator. J. Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi. 3(1) : 6–12.
Nugroho, I. J., Suharsi, S., & Wijaya, D. (2022). Pengaruh Umur Panen Terhadap Mutu Benih Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). J. Agroqua. 20(2) : 399–406.
Puspitaningrum, D. A., Azimatun Nur, M. M., Widayanto, B., Mukhlis, M., & Azhar, M. F. 2024. Rantai Pasok Produksi Dan Penilaian Dalam Agroindustri. Azzia Karya Bersama. Padang. Hal 55.
Riswanda, A. P., & Santika, P. 2024. Efektivitas Ekstrak Bawang Merah Dalam Meningkatkan Mutu Fisiologis Dan Pertumbuhan Vegetatif Benih Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Kedaluwarsa. Agropross: National Conference Proceedings of Agriculture. 26–31.
Sambayu, D. S., & Muharam, M. 2021. Invigorasi Benih dengan Berbagai Zat Pengatur Tumbuh (Zpt) Terhadap Cabai Keriting (Capsicum annum L). J. Ilmiah Wahana Pendidikan. 7(2) : 288-295.
Sutedjo. M.M. dan Kartasapoetra A.G. 1987. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT.Bina Aksara. Bandung. Hal 58.
Syofia, I., Munar, A., & Sofyan, M. (2014). Pengaruh Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharatasturt). Agrium: J. Ilmu Pertanian. 18(3) : 208-2018





Taiba, L., Sahputra, H., & Junita, D. 2022. Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa Pada Beberapa Lama Simpan Terhadap Viabilitas Dan Vigor Benih Cabai Merah (Capsicum annum L.). J. Pertanian Agros. 24(1) : 87–95.
Triani, N. 2021. Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Daya Berkecambah Benih Leci (Litchi chinensis, Sonn.). G‑Tech: J. Teknologi Terapan. 5(1) : 346–352
Andani, S., & Maemunah, M. (2025). PENINGKATAN MUTU FISIOLOGIS BENIH CABAI RAWIT ( Capsicum frutescens L.) DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK BAWANG MERAH DAN AIR KELAPA MUDA. AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-Journal), 13(4). https://doi.org/10.22487/agrotekbis.v13i4.2734
Fulltext