RESPON PERTUMBUHAN SAWI (Brassica juncea L) YANG DIBERI MIKROORGANISME LOKAL DAN BERBAGAI BAHAN ORGANIK
Article History
Submited : September 8, 2020
Published : August 30, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bonggol pisang, rebung bambu serta campuran buah pisang dan pepaya sebagai substrat mikroorganisme yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sawi,megetahui potensi beberapa jenis bahan organik terhadap pertumbuhan sawi dan mengetahui pengaruh mikroorganisme lokal terhadap bahan organik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2017 di Screen house Kebun Akademik Fakultas Pertanian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) pola faktorial 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis mikroorganisme lokal yang terdiri dari 4 jenis: kontrol, bonggol pisang, rebung bambu dan campuran buah pisang dan pepaya. Faktor kedua adalah jenis bahan organik yang terdiri dari 4 jenis: pupuk kandang sapi, pupuk kandang ayam, pupuk kandang kambing dan kompos. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan sawi yang diberi mikroorganisme lokal lebih baik dibandingkan dengan tanpa mikroorganisme lokal. Mikroorganisme lokal terbaik berasal dari bonggol pisang, pertumbuhan sawi yang diberi bahan organik pupuk kandang kambing lebih baik dibandingkan dengan pupuk kandang sapi, pupuk kandang ayam dan kompos serta tidak ada interaksi antara mikroorganisme lokal dan bahan organik pada pertumbuhan sawi.
Akbari, Gh. Abbas, Arab. S.M., Alikhani, A.H., allahdadi and M.H. Arzanesh. 2007. Isolation and Selection of Indigenous Azospirillium spp. and the IAA of superior strain effects on wheat roots, world J. Agric. Sei., 3(4):523-529.
Antonius, S., Maman, R., Dwi, A. M. 2015. Pemanfaatan Inokulan Mikroba Sebagai Pengkaya Kompos Pada Budidaya Sayuran. Jurnal Berita Biologi 14(3):224-234.
Danapriatna, N. 2010. “Biokimia Penambatan Nitrogen Oleh Bakteri Non Simbiotik”. Jurnal Agribisnis Dan Pengembangan Wilayah Vol. 1 hal:1-10
Effi, Im M. 2009. Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Orgaik. Cair Dan Padat. Penebar Swadaya. Jakarta.
Firmansyah, I., Syakir, M., Lukman, L. 2017. Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk N, P, dan K Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena L.). BPTP Jawa Tengah, BPTP Jawa Barat dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jakarta Selatan. J. Hort. Vol. 27 No. 1: 69-78.
Hardjowigeno, S. 2015. Ilmu Tanah. Akademi Presindo. Jakarta.
Hindersah, R dan Simarmata, T. 2004. Kontribisi Rhizobakteri Azotobacter Dalam Meningkatkan Kesehatan Tanah Melalui Fiksasi N2 Dan Produksi Fitohormon Do Rizosfir. Jurnal Nature Indonesia 6: 127-133.
Manoharachary C, K Sridhar, R Singh, A Adholeya, TS Sauryanarayanan, S Rawa and BN Johri. 2005. Fungal Biodiversity: Distribution, Conservation and Prospecting of Fungi from India. Current Science. 89 (1), 58-71.
Subandi. 2013. Peran Dan Pengelolaan Hara Kalium Untuk Produksi Pangan Di Indonesia. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian Vol. 6 No. 1 Maret 2013: 1-10.
Thamrin, M., Susanto, S., Susila, AD., Sutandi, A. 2013. Hubungan Konsentrasi Hara Nitrogen, Fosfor, dan Kalium Daun Dengan Produksi Buah Sebelumnya Pada Tanaman Jeruk Pamelo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan. J. Hort. 23(3):225-234.
Wahyudi. 2010. Petunjuk Praktis Bertanam Sayur. Agromedia pustaka. Jakarta.
Widawati, S dan Suliasih. 2006. Augmentasi Bakteri pelarut Fosfat (BPF) Potensial Sebagai Pemacu Pertumbuhan Caysim( Brassica caventis Oed.) Di Tanah marginal. Biodiversitas 7(1):10-14.
Widowati, L.R., S. Widati., U. Jaenudin, dan W. Hartatik. 2005. Pengaruh Kompos Pupuk Organik yang Diperkaya dengan Bahan Mineral dan Pupuk Hayati terhadap Sifat-sifat Tanah, Serapan Hara dan Produksi Sayuran Organik. Laporan Proyek Penelitian Program Pengembangan Agribisnis, Balai Penelitian Tanah.
Yuniarti, I. 2012. Pengaruh Pupuk Kandang Sapi TerhadapPertumbuhan Dan Hasil Kubis BungaPada Tanah Gambut. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Pontianak.