PENGARUH NAUNGAN DAN SERESAH TERHADAP Helopeltis spp. (HEMIPTERA:MIRIDAE) PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.)
Article History
Submited : June 30, 2021
Published : June 30, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh naungan dan serasah terhadap jumlah jenis, populasi, intensitas serangan dan populasi predator Helopeltis spp. yang terdapat pada sentra perkebunan kakao di lembah Napu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2018 di Desa Watumaeta, Banyusari, Wasa, dan Kaduaa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode porposive sampling dengan Rancangan Acak kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah persentase naungan (N) yang terdiri dari dua taraf yaitu: N1 = 0-40% dan N2 = 60-100%, faktor kedua adalah serasah (S) pada lingkungan kakao yang terdiri dari dua faktor yaitu: S1 = Serasah dengan kepadatan 1 ton dan S2 = Serasah dengan kepadatan 6 ton dengan 4 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 16 satuan unit percobaan. Perlakuan yang berpengaruh nyata diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 0,05%. Hasil penelitian ditemukan 2 spesies Helopeltis spp. yang terdapat pada perkebunan kakao rakyat di Kecamatan Lore utara, Kabupaten Poso yakni Helopeltis antonii Signoret dan Helopeltis theivora Waterhouse. Populasi Helopeltis spp. terendah 1,52 individu/ pohon pada perlakuan seresah 1 ton per plot (S1) pada pengamatan minggu ke delapan. Intensitas serangan Helopeltis spp. terendah pada perlakuan seresah 1 ton per plot (S1) pada pengamatan minggu keenam yaitu 17,62 %. Populasi predator Helopeltis spp. tertinggi pada perlakuan seresah 6 ton (S2) pada pengamatan minggu ke empat yaitu 127,3 individu per plot.
Badan Pusat Statistika (BPS), 2016. Hasil produksi perkebunan kakao Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka Tahun 2016. 255.
Centre for Agriculture dan Bioscience International (CABI), 2012. Dysmicoccus brevipes. [Distribution map]. Nosworthy Way. Wallingford. Oxfordshire: CAB International Publ.
Das, S., S. Roy, dan A. Mukhopadhyay, 2010. Diversity of arthropod natural enemies in the cocoa plantations of North Bengal with emphasis on their association with cocoa pests. Current Science 99(10): 1457–1463.
Hidayat, P. 2008. Kepik buah kakao Helopeltis spp. (Hemiptera: Miridae) pada pertanaman kakao di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi [Laporan penelitian]. Bogor (ID): Departemen Proteksi Tanaman, IPB.
Indriyati, dan L. Wibowo. 2008. Keragaman dan kelimpahan Collembola serta Arthropoda tanah di lahan sawah organik dan konvensional pada masa bero. J. HPT Tropika, 8 (2), 110-116.
Karmawati, E., T.H. Savitri, W.R. Atmadja, dan T.E. Wahyono, 2001. Pengendalian hama terpadu Helopeltis antoni pada tanaman jambu mete. Jurnal penelitian Tanaman industry 7 (1): 1-5.
Karmawati, E., Siswanto, dan E. A. Wikardi, 2004. Peranan semut (oecophylla smaragdina dan dolichhoderus sp) dalam pengendalian Helopeltis spp. dan sanurus indecora pada jambu mete. J Litri 10 (1) : 1-7.
Karmawati, E., dan T.L. Mardiningsih, 2005. Hama Helopeltis spp. pada jambu mete dan pengendaliannya. Jurnal Ilmiah Indonesia. 17(1):1-6.
Karmawati, E., 2010. Pengendalian hama Helopeltis spp. pada jambu mete berdasarkan ekologi Strategi dan implementasi. Pengembangan Inovasi Pertanian 3(2): 2010: 102-119.
Nanopriatno, 1978. Hama-hama penting tanaman coklat. Balai Penelitian Perkebunan Besar Bogor, Sub Balai Penelitian Budidaya Jember, 32 hlm.
Purwaningsih, A., M. Gatot, dan K. Sri 2014. pengaruh pengelolaan habitat terhadap serangan penggerek buah Conopomorpha cramerella dan kepik Helopeltis antonii pada kakao. Program Studi Ilmu Tanaman, Pasca Sarjana Universitas Brawijaya. jalan veteran Malang 65145 Indonesia J.TIDP 1(3),149-156.
Pedigo, L.P., dan G.D. Buntin. (2003). Handbook of sampling methods for Arthropods in agriculture (p. 714). London-Tokyo: CRC Press.
Rustam, R., MP. Sucahyono, dan D. Salbiah 2014. Biology of Helopeltis theivora (Hemiptera: Miridae) on Acacia mangium Wild. International Journal on Advanced Science Engineering. 4(5):62-65.
Shepard, B. M., A. T. Barrion dan J. A. litsinger., 1994. Serangga Laba-laba, dan Patogen yang membantu. Program nasional pengendalian hama terpadu, Jakarta selatan, Indonesia.
Srikumar, K.K., dan P.S. Bhat. 2012. Field survey and comparative biology of tea mosquito bug (Helopeltis spp.) on cashew (Anacardiumoccidentale Linn.). Journal of Cell and Animal Biology Vol. 6(14), pp. 200-206.
Stonedahl, G.M., (1991). The Oriental species of Helopeltis (Heteropetera: Miridae): a review of economic literature and guide to identification. Bull. Entomol. Res. 81:465-490.
Suin, N. M., 2006. Ekologi bahan ajar laboratorium. Padang: Andalas University Press.
Susanto, 1994. Budidaya dan pengelolaan hasil tanaman kakao. Kanisius, Yogyakarta.
Susniahti, N., Sumeno dan Sudarajat. 2005. Bahan ajar ilmu hama tumbuhan. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Syafitri, E. 2013. Kepadatan hama kepik penghisap buah (Helopeltis theivora Watt) (Hemiptera: Miridae) pada tanaman kakao (Theobroma cacao L.) di Sikucur Kecamatan V Kota Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Padang: STKIP PGRI. Sumatera Barat.