ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH VARIETAS LEMBAH PALU DI DESA GUNTARANO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

Article History

Submited : Juni 27, 2023
Published : Juni 7, 2023

Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan hortikultura Sulawesi Tengah. Bawang merah seperti komoditas hortikultura lainnya mempunyai sifat mudah rusak (perishable) dan setelah panen dapat mengalami perubahan yang cenderung merugikan akibat kegiatan pasca panen yang buruk, bawang Merah lokal Palu merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat Sulawesi Tengah yang bekerja disektor pertanian dan juga telah menjadi salah satu Sumber Pendapatan Daerah (PAD). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usahatani bawang merah varietas lembah palu di Desa Guntarano Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Penelitian ini di laksanakan pada bulan juli sampai bulan september 2019. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (simple random sampling), dengan jumlah sampel 30 responden petani bawang merah varietas lembah palu. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pendapatan petani bawang merah varietas lembah palu rata-rata luas lahan petani responden adalah 0,5/ha dari luas lahan di peroleh rata-rata produksi bawang merah varietas lembah palu  1.605 kg dengan rata-rata harga jual Rp 30.000/kg, maka diperoleh rata-rata penerimaan sebesar Rp. 48.164.516/0,50 ha atau senilai Rp. 96.329.032/ha. Rata-rata biaya produksi Rp. 24.462.546/0,50 ha atau 48.925.092/ha, sehingga rata-rata pendapatan usahatani bawang merah varietas lembah palu yang di peroleh petani responden di Desa Guntarano sebesar Rp. 23.701.970/0,50 atau senilai Rp 47.403.940/ha. Nilai R/C adalah 1,96 (> 1) yang menunjukkan bahwa petani bawang merah varietas lembah palu layak untuk diusahakan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah 2018

Dinas Pertanian Kabupaten Donggala 2018

Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tengah, 2018

Deperindakop, 2009. Laporan Akhir Studi Kelayakan Investasi Industri Bawang Goreng. Deperindakop Palu.

Hasmari Noer. 2017. Pengembangan Tanaman Bawang Merah di Desa Bulupontu Jaya Kecamatan Sigi Biromaru di Tinjau dari Faktor-Faktor Produksi. Jurnal agrotech , Vol. 8 (1) : 29-33

Kaslan, A. Tohir. 2006. Seuntai Pengetahuan Usahatani Indonesia. Rineka Cipta.

Limbongan dan Maskar. 2003. Potensi Pengembangan Dan Ketersediaan Teknologi Bawang Merah Palu di Sulawesi Tengah. Jurnal Litbang Pertanian, Vol.22 (3):103-108.

Ningsih Wahyu Cahyanti Dewi. 2013. Analisis Nilai Tambah Bawang Merah Lokal Palu Menjadi Bawang Goreng Di Kota Palu. Jurnal agrotekbis, Vol. 1 (4) : 353-360.

Nurhapsa. 2015. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Jurnal Galung Tropi. Vol 4 (3) : 137-143

Soekartawi, 2003 Agribisnis Teori Dan Aplikasinya. PT. RajaGrafindo Persada Jakarta.
Soekartawi, 2011 Ilmu usahatani dan penelitian untuk pengembangan petani kecil. Universitas Indonesia Jakarta.

Soekartawi, 2002. Ilmu UsahaTani. Universitas. PT. PT. RajaGrafindo Persada Jakarta

Sumarni, N, dan Hidayat, A., 2005. Panduan Teknis Budidaya Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang.

Teang Miriam. 2015. Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah Lokal Palu di Desa Wombo Kalonggo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Jurnal Agrotekbis Vol. 3 (5) : 644-652.