APLIKASI KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PUPUK KANDANG PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Article History

Submited : Januari 21, 2021
Published : Juni 30, 2020

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman asli Indonesia, termasuk salah satu jenis tanaman obat yang potensial untuk dikembangkan, karena memiliki banyak manfaat dan khasiat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil  tanaman temulawak dengan menggunakan media tanam arang sekam padi dan serbuk sabut kelapa serta pupuk  kandang kambing. Kegunaan penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh media tanam arang sekam padi, serbuk sabut kelapa  dan pupuk kandang kambing, dapat digunakan sebagai media tanam yang baik pada budidaya tanaman temulawak. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 2 faktor Faktor pertama adalah komposisi media tanam terdiri dari 3 macam yaitu B1 = Tanah + arang sekam padi (2:1) B2 = Tanah + serbuk sabut kelapa (2:1), B3 = Tanah + arang sekam padi + serbuk sabut kelapa (2:1:1) sedangkan Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang yang terdiri atas 3 taraf yaitu P1= dosis pupuk kandang 10 ton/ha (182 g/polibag), P2= pupuk kandang 20 ton/ha (364 g/polibag), dan P3= dosis pupuk kandang 30 tonha (546 g/polibag). Dalam penelitian ini terdapat 9 kombinasi perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 3 tanaman, sehingga diperlukan 81 tanaman. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis of varians (ANOVA) dan menggunakan uji lanjut BNJ(Beda Nyata Jujur) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam tanah +arang sekam padi+serbuk sabut kelapa dengan dosis pupuk kandang 30 ton/ha (B3P3) memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik pada tinggi tanaman, jumlah tunas, bobot segar tajuk, dan bobot segar rimpang dibanding perlakuan lainnya dan untuk media tanam tanah+serbuk sabut kelapa dengan dosis pupuk kandang 20 ton/ha (B2P2) memberikan hasil yang lebih baik pada bobot kering rimpang temulawak dibanding perlakuan lainnya.

Anata, R., Nirwan,S., dan Andi,E. 2014. Pengaruh Berbagai Komposisi Media Tanam dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Daun Dewa (Gynura pseudochina L.) (DC). e-J. Agrotekbis Vol.2(1):10-20.

Anjarwati. H., Waluyo. S., dan Purwanti. S. 2017. Pengaruh Macam Media dan Takaran Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi Hijau (Brassica rapa L.). Journal Vegetalika. 6(1): 35-45

BPS. Statistik Indonesia. 2015. Statistik Tanaman Biofarmaka. Indonesia

Ferry Y., Bambang E.T., Randriani, E. 2009. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Umur Panen Terhadap Pertumbuhan, Produksi, dan Kualitas Hasil Temulawak Di Antara Tanaman Kelapa. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri, Sukabumi.

Foth, H. D. 1998. Dasar –Dasar Ilmu Tanah. Gajah Mada University Press.Yokjakarta.
Jumini, Hasinah HAR, dan Armis. 2012. “Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Organik Cair Enviro Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Mentimun (Cucumis sativus L.)”. Fakultas Pertanian. Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh.
Rambe, Muhammad Yunus. 2013.” Penggunaan Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Media Gambut. Fak. Pertanian Univ. Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Rosita SMD, O. Rostiana dan W. Haryudin. 2006. Respon kencur (Kaempforia galanga L) terhadap pemupukan. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Tumbuhan Obat Indonesia XX VIII. Balittro, Pokjanas TOI. Ditjen Tan Sayuran dan Biofarmaka.141 – 146.
Simarmata. 2005. Aplikasi Pupuk Biologis dan Pupuk Organik Untuk Meningkatkan Kesehatan Tanah dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Jatinangor. J. Agroland. Vol. 12(3):261-266.
Sudiato., dan M. Rahardjo. 2004. Wacana Mempercepat Pengembangan Tanaman Obat di Indonesia. Majala Warta. Vol. 10 (2): 16-20.

Syamsu. I. R 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo. Vol. 1 (1) :30-41