
ANALISIS PEMASARAN KERIPIK PISANG PADA UKM RAJA BAWANG DI KOTA PALU
Yuspan Y., Effendy E.

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MANGGA (Mangifera indica L.) SAMBUNG PUCUK DAN BERBAGAI JENIS ENTRES
Fitriyanti F., Syamsiar S., Marhani M.



PENGARUH WAKTU APLIKASI PUPUK ORGANIK TERHADAP DINAMIKA TUMBUH TANAMAN BAWANG MERAH VARIETAS LEMBAH PALU (Allium Wakegi Araki)
Safirah D., Anshar M., Fadliah F.

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DI DESA SOLONSA JAYA KECAMATAN WITA PONDA KABUPATEN MOROWALI
Irawan W., Lamusa A., Laihi M..

ANALISA TOPOGRAFI DAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAS TAPPARAN KABUPATEN TANA TORAJA
Datuan R., Somba B., Zainuddin R.



PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI AB MIX TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA SISTEM HIDROPONIK
Asmira A., Muhardi M., Salingkat C.
##issue.tableOfContents##
Articles
Abstract 35
Page 530-540
IDENTIFIKASI SIFAT KIMIA TANAH PADA LAHAN PERKEBUNAN KOPI DI DESA NUPABOMBA KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA
Muhammad Ulil Absar Abdillah, Abdul Rahim Thaha, Dwi Sartika
Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi yang tersusun dari bahan- bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan media atau tempat tumbuhnya tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta memperoleh informasi tentang beberapa parameter sifat kimia tanah pada lahan Kopi di Desa Nupabomba. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Nupa Bomba, KecamatanTanantovea, Kabupaten Donggala dan analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai November 2024. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif dan penentuan titik lokasi penelitian Pengambilan sampel tanah tidak utuh menggunakan metode purposive sampling dengan 3 titik pengambilan sampel pada kedalaman 0- 20 cm, 20-40 cm. Sampel tanah tidak utuh kemudian dikompositkan menjadi satu sampel dan dimasukkan kedalam kantong plastik serta diberi label yang kemudian dibawa ke laboratorium untuk di analisis kandungan unsur hara kimia tanah. Hasil analisis sifat kimia tanah menunjukkan bahwa pada lokasi tanaman Kopi didesa Nupabomba sangat bervariasi dengan pH tanah sangat masam dan masam, C-Organik rendah hingga sangat rendah, N-total sedang hingga sangat rendah, P-Tersedia sangat rendah hingga rendah, dan KTK dengan kriteria sedang hingga tinggi.
Abstract 36
Page 541-547
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR SISTEM HIDROPONIK
Irwansya Irwansya, Abdul Syakur
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pemberian pupuk organik cair NASA serta konsentrasi yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sawi dengan menggunakan sistem hidroponik rakit apung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai november 2020 di Green House (rumah kaca), Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang diulang sebanyak 5 kali, sehingga terdapat 25 petak penelitian dengan perlakuan pemberian POC Nasa (P) yang terdiri dari 5 taraf yaitu :P0 = Tanpa perlakuan, P1 = POC Nasa 2 cc/l air pemberian (7 HST sebanyak 40% dan 21 HST sebanyak 60%), P2 = POC Nasa 4 cc/l air pemberian (7 HST sebanyak 40% dan 21 HST sebanyak 60%), P3 = POC Nasa 6 cc/ l air pemberian (7 HST sebanyak 40% dan 21 HST sebanyak 60%), P4 = POC Nasa 8 cc/ l air pemberian (7 HST sebanyak 40% dan 21 HST sebanyak 60%). Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian konsentrasi pupuk organik cair NASA perlakuan P4 (8 cc/l air) memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibanding perlakuan lainnya yaitu, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah dan berat kering tanaman sawi.
Abstract 52
Page 548-556
PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)
Vindy Sara’pang, Bahrudin Bahrudin
Budidaya tanaman cabai rawit melakukan berbagai metode untuk dapat mencapai hasil panen yang tinggi, salah satunya adalah pemupukan. Pemupukan merupakan salah satu cara untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman. Tujuanpenelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi POC Herbafarm dan interaksi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai varietas Bara. Penelitian dilaksanakan dari bulanDesember 2020 sampai pada bulan Mei 2021 di Desa Sidera, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan konsentrasi POC Herbafarm. yaitu W0 (Kontrol), W1 (aplikasi 10 ml/l air), W2 (aplikasi 5 ml/l air), W3 (aplikasi 3,3 ml/l air), W4 (aplikasi 2,5 ml/l air),W5 (aplikasi 2 ml/l air). Hasil penelitian menunjukan bahwa Perlakuan konsentrasi POC Herbafarm 3,3ml/l (W3) memberikan hasil dan pertumbuhan terbaik yaitu rata-rata tinggi tanaman 47,7 cm, lingkaran batang tertinggi 3,0 cm, jumlah daun 100,3 helai, lebar tajuk 26,7 cm, umur mulai berbunga 47,6 hari, jumlah buah 5,91 buah, berat buah 4,92 g, berat buah perpetak 16,91 g, berat per10 buah 10,2 g, panjang buah 2,75 mm, dan diameter buah 2,83 mm.
Abstract 39
Page 557-562
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG
Fitria Handayani, Usman Made, Ichwan Madauna
Tanaman sawi (Brassica juncea L.) merupakan tanaman hortikultura semusim dan dapat dibudidayakan baik di dataran rendah maupun tinggi, yang dapat ditanam sepanjang tahun baik pada musim penghujan maupun kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemeberian pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2022 bertempat di kebun akademik Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 1 faktor perlakuan yang tediri atas 5 taraf yaitu tanpa pupuk kandang kambing, pemberian pupuk kandang kambing (5 ton ha-1), pemberian pupuk kandang kambing (10 ton ha-1), pemberian pupuk kandang kambing (15 ton ha-1) dan pemberian pupuk kandang kambing (20 ton ha-1). Masing-masing perlakuan diulang 4 kali sehingga terdapat 20 unit percobaan. Setiap unit percobaan menggunakan 2 polybag, dengan demikian total yang digunakan sebanyak 40 polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kambing dan tanpa pupuk kandang kambing memberikan perbedaan yang nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah dan berat kering tanaman. Tetapi pemberian pupuk kandang kambing 5 ton ha-1 telah nyata dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Abstract 32
Page 563-569
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU SEBAGAI PENAMBAH NUTRISI UNTUK PERTUMBUHAN VEGETATIF KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoria Robx)
Wandaria S, Ramal Yusuf, Sri Anjar Lasmini
Kunyit putih (Curcuma zedoria Robx) terbukti memiliki efek farmakologi yaitu memiliki sifat mempercepat penyembuhan luka akibat kanker dan tumor. Limbah industri tahu merupakan salah satu limbah industri yang belum banyak dimanfaatkan dan diperkirakan mengandung nutrisi penting pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi limbah tahu cair terhadap pertumbuhan kunyit putih. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai Agustus 2018 di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, dan dilanjutkan dilaboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Adapun perlakuannya sebagai berikut : kontrol, 500 ml limbah cair tahu/5 kg tanah, 1000 ml limbah cair/ 5 kg tanah, 1500 ml limbah cair tahu/ 5 kg tanah, 2000 ml limbah cair tahu / 5 kg tanah, dan 2500 ml limbah cair tahu/ 5 kg tahah. Terdapat 6 perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Penelitian ini menggunakan analisis keragaman atau uji F pada taraf α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah cair tahu L3 (1500 ml) berpengaruh nyata pada berat tanaman segar dan tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, kandungan klorofil, luas daun, berat segar akar, berat kering tanaman dan berat kering akar.
Abstract 19
UJI ANTAGONIS Bacillus subtilis TERHADAP JAMUR Alternaria porri, Fusarium oxysporum DAN Colletotrichum gloesporioides ASAL BAWANG MERAH SECARA IN-VITRO
Mauliana Radhia Putri, Asrul Asrul, Mutmainah Mutmainah
Untuk membandingkan kemampuan daya hambat bakteri Bacillus subtilis dalam menekan pertumbuhan jamur Alternaria porri, Fusarium oxysporum dan Colleotorichum gloesporioides asal bawang merah secara in-vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman Agroteknologi, Fakutas Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Maret-September 2024. Penelitian ini menggunakan analisis Beda Nyata Jujur (BNJ) 5% dengan 3 perlakuan, yaitu A. porri, F. oxysporum, dan C. gloesporioides, setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga menghasilkan 15 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan daya hambat B. subtilis menunjukkan pengaruh nyata pada presentase hambat A. porri 70,95% , F. oxysporum 50,89% , dan C. gloesporioides 44,38%. Pada perlakuan P1 (A. porri + B. subtilis) menunjukkan rata-rata dimana B. subtilis lebih mampu menghambat pertumbuhan A.porri pada media NA (Nutrient Agar) secara signifikan.
Abstract 16
PENGARUH MULSA DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis Sativus L.)
Hidayah Miftahul Jannah, Nur Hayati
Mulsa merupakan salah satu komponen penting dalam usaha meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman karena memberikan keuntungan antara lain menghemat penggunaan air dengan mengurangi laju evaporasi dari permukaan lahan, memperkecil fluktuasi suhu tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan akar dan mikroorganisme tanah, mengatasi erosi tanah dan menghambat pertumbuhan gulma. Kandungan yang tersedia pada pupuk kandang diantaranya unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial. Faktor Pertama terdiri dari 3 taraf pemberian mulsa yaitu (M0) Tanpa Mulsa, (M1) Mulsa Jerami 10 ton/ha, (M2) Mulsa Plastik Hitam Perak, sedangkan faktor kedua pemberian berbagai dosis pupuk kandang sapi yang terdiri dari 3 taraf yaitu (S0) Tanpa Pupuk, (S1) 15 ton/ha Pupuk Kandang Sapi, (S2) 25 ton/ha Pupuk Kandang Sapi. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 27 unit percobaan dan setiap unit percobaan terdapat 16 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis mulsa dan pupuk kandang sapi memberikan interaksi nyata terhadap tinggi tanaman 3, 4 dan 5 MST. Penggunaan mulsa memberikan pengaruh yang nyata terhadap diameter batang, jumlah daun, jumlah buah, panjang buah, diameter buah, berat buah per tanaman dan berat buah per hektar (t/ha). Penggunaan pupuk kandang sapi dengan dosis 25 ton/ha memberikan pengaruh yang sangat baik dibandingkan dengan dosis pupuk 15 ton/ha terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun.
Abstract 13
ANALISA TOPOGRAFI DAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAS TAPPARAN KABUPATEN TANA TORAJA
Rani Inestasya Datuan, Bunga Elim Somba, Rachmat Zainuddin
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang secara topografis dibatasi oleh punggung–punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan kemudian menyalurkannya kelaut melalui sungai utama, DAS mempunyai karakteristik yang spesifik serta berkaitan erat dengan unsur utamanya seperti jenis tanah, tata guna lahan, topografi, kemiringan lereng dan panjang lereng. Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan wilayah ini berada di daerah ketinggian dan merupakan daerah yang kondisi topografinya paling tinggi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, daerah ini tidak memiliki wilayah laut sebagaimana tipikal sebuah daerah ketinggian. Secara umum kondisi topografi Kabupaten Tana Toraja relatif bergelombang dan berbukit, sedangkan topografi datar relatif sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi topografi daerah Sub-Sub DAS Tapparan, serta untuk menghasilkan peta topografi daerah tersebut. Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber referensi penelitian mengenai topografi Sub-Sub DAS Tapparan, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja. Penelitian ini dilakukan di Desa Tapparan, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis terletak pada koordinat 119°48'0"BT - 119°48'40"BT dan 3°2'40"LS - 3°3'20"LS. Adapun waktu penelitian ini berlangsung pada bulan Oktober 2024 sampai bulan November. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu GPS, alat tulis, Citra Demnas, Software Arcgis, dan SAS Planet. Adapun bahan yang digunakan adalah peta dasar topografi, peta penggunaan lahan (tutupan lahan), dan peta DAS. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survey dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung dilapangan dengan menggunakan tahap pengumpulan data secara observasi dengan meninjau langsung kondisi fisik yang dimiliki wilayah tersebut dan mencatat informasi sebagaimana yang dilihat selama penelitian penentuan titik koordinat pada setiap titik pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi topografi diwilayah DAS Tapparan didominasi oleh kemiringan lereng 0-8% (datar) dengan luas 256 ha (29%) dari total luas DAS, kemiringan 8-15% (landai) dengan luas 247 ha (28%), kemiringan 15-25% (agak curam) dengan luas 223 ha (25%),`kemiringan 25-45% (curam) dengan luas 152 ha (17%), dan kemiringan >45% (sangat curam) dengan luas 5 ha (1%). Aliran sungai DAS Tapparan merupakan aliran sub dendritik dengan polah yang menyerupai pohon rindang, dengan tahapan geomorfik muda hingga dewasa. Penggunaan lahan/tutupan lahan di DAS Tapparan didominasi oleh hutan dengan luas 383 ha (43%) dari total luas DAS, kemudian sawah dengan luas 348 ha (40%), semak belukar dengan luas 80 ha (9%), ladang dengan luas 52 ha (6%), dan pemukiman dengan luas 20 ha (2%).
Abstract 14
ANALISIS PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DI DESA SOLONSA JAYA KECAMATAN WITA PONDA KABUPATEN MOROWALI
Wawan Irawan, Arifuddin Lamusa, Moh. Alfit A. Laihi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit di Desa Solonsa Jaya, Kecamatan Wita Ponda, Kabupaten Morowali. Penelitian ini di lakukan di Desa Solonsa Jaya, Kecamatan Wita Ponda, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive Sampling), dengan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan salah satu daerah penghasil kelapa sawit di Kecamatan Wita Ponda dengan luas areal 31.443 ha yang merupakan areal terbesar di Sulawesi Tengah. Penelitian di lakukan pada bulan April sampai bulan Juni 2020. Responden dalam penelitian ini di tentukan dengan metode sampel acak sederhana atau simple random sampling, yang di lakukan secara acak pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi terkecil, sehingga memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. Jumlah sampel yang di teliti sebanyak 32 responden. Data yang di gunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan rata-rata usahatani kelapa sawit di Desa Solonsa Jaya adalah sebesar Rp. 19.996.569/2,75Ha atau Rp. 7.271.479,54/Ha sedangkan total biaya rata-rata yang dikeluarkan petani kelapa sawit sebesar Rp. 9.202.995,31/2,75Ha atau Rp. 3.346.543,75/Ha, sehingga diperoleh pendapatan rata-rata petani kelapa sawit di Desa Solonsa Jaya sebesar Rp. 10.793.573,44/2,75Ha atau Rp. 3.924.935,79/Ha. Hasil R/C sebesar 2,17, yang artinya usahatani kelapa di Desa Solonsa Jaya Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah Meguntungkan.
Abstract 15
PENGARUH WAKTU APLIKASI PUPUK ORGANIK TERHADAP DINAMIKA TUMBUH TANAMAN BAWANG MERAH VARIETAS LEMBAH PALU (Allium Wakegi Araki)
Dhela Safirah, Muhammad Anshar, Fadliah Fadliah
Bawang merah varietas Lembah Palu (Alium Wakegi Araki) merupakan salah satu jenis bawang merah lokal yang di budidayakan secara tradisional oleh petani terutama di Lembah Palu, Sulawesi Tengah. Bawang ini merupakan salah satu komoditi sayuran hortikultura yang biasa digunakan sebagai kebutuhan pokok, tetapi dibutuhkan oleh konsumen rumah tangga sebagai penyedap bumbu masakan, bahan baku industri makanan. Di Propinsi Sulawesi Tengah, khususnya di Lembah Palu terdapat komoditas bawang merah unggul lokal daerah yang sudah cukup dikenal sebagai sumber bahan baku bawang goreng dan dikenal sangat khas dibandingkan dengan bawang lain yang ada di tanah air. Jenis bawang merah lokal Palu saat ini banyak diusahakan di Lembah Palu tetapi produksi yang dihasilkan masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu aplikasi pupuk organik terhadap dinamika tumbuh tanaman bawang merah varietas lembah Palu. Penelitian akan dilaksanakan di kebun akademik Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah. Penelitian ini akan berlangsung selama 2 bulan Agustus sampai September 2023. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, dengan perlakuan yang dicobakan ialah waktu aplikasi pupuk kandang sapi yang terdiri dari empat taraf yaitu W1 = sehari setelah tanam, W2 = 5 hari setelah tanam, W3 = 10 hari setelah tanam, dan W4 = 15 hari setelah tanam. Penelitian menunjukan bahwa waktu aplikasi pupuk organik pada parameter Barat kering pertanaman, Luas daun pertanaman, Laju asimilasi bersih, Laju tumbuh relatif dan nisbah luas daun. Tabel rata-rata Anova tidak berpengaruh nyata terhadap waktu pemupukan pada tanaman bawang merah diduga akibat kurangnya suplai unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama untuk pembentukan umbi. Tanah juga sangat berpengaruh pada tanaman oleh karena itu kurangnya unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman bawang merah terutama untuk pembentukan umbi.
Abstract 13
RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) TERHADAP PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG
Indriyani Indriyani, Bahrudin Bahrudin
Bawang daun (Allium fistulosum L.), merupakan tanaman sayuran daun semusim yang berbentuk rumput, sering disebut bawang daun karena yang di konsumsi daunnya saja. Teknik budidaya yang digunakan yaitu tabulampot yaitu teknik dengan memanfaatkan ruangan yang terbatas untuk menumbuhkan tanaman yang produktif dalam pot, jenis metode yang digunakan adalah pemupukan. Pemupukan merupakan salah satu cara untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai Februari 2022 di Desa Parigimpu’u, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan dosis pupuk kandang terdiri dari 5 taraf yaitu: M0 (kontrol), M1 (50g setara dengan 5 ton/ha), M2 (100g setara dengan 10 ton/ha), M3 (150g setara dengan 15 ton/ha), M4 (200g setara dengan 20 ton/ha). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Setiap perlakuan terdiri dari 3 tanaman sehingga diperoleh 45 tanaman. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemberian pupuk kandang pada tanaman bawang daun berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun jumlah anakan umur 40 HST, 50 HST, dan 60 HST. Perlakuan M4 dengan dosis pupuk 200g/tanaman memberikan hasil yaitu rata-rata tinggi tanaman 53,55 cm, jumlah daun 11,11 helai, jumlah anakan 3.00 anakan, luas daun 98,57 cm², berat basah 27,35g, berat kering 4,50g, dibandingkan dengan perlakuan M0, M1, M2, M3.
Abstract 0
PENGARUH EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.F) DAN BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP MORTALITAS WERENG BATANG COKELAT (Nilaparvata lugens Stal.)
Elma Sya’bani, Burhanuddin Haji Nasir, Nur Khasanah
Salah satu hama utama yang menyerang tanaman padi yaitu Wereng Batang Cokelat/WBC (Nilaparvata lugens Stal.) yang mampu menyerang hampir pada seluruh fase pertumbuhan tanaman padi. Oleh karena itu, diperlukan penekanan terhadap serangan hama ini di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh ekstrak daun sambiloto (A. paniculata) dan buah mengkudu (M. citrifolia), terhadap mortalitas hama wereng batang coklat (N. lugens). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako dan di Desa Pombewe Kabupaten Sigi pada bulan September 2023 sampai Februari 2024, menggunakan metode RAK (Rancangan Acak Kelompok) non faktorial, 5 taraf perlakuan, meliputi K- (Air), K+ (Insektisida Sintetik dengan bahan aktif Metomil 40%), A (ekstrak sambiloto 0,625 gr), B (ekstrak mengkudu 0,25 gr) dan C (ekstrak sambiloto (0,625 gr) + mengkudu (0,25 gr) sebanyak 5 ulangan. Data hasil pengamatan menggunakan analisis sidik ragam Anova menunjukkan pengaruh sangat nyata dengan uji lanjut DMRT taraf 5%. Hasil pengamatan pada hari ketujuh (168 JSA) menunjukkan mortalitas tertinggi pada perlakuan C (81%) yang berbeda dengan K- (8%), K+ (100%), A (51%) dan B (66%).
Abstract 0
PENGARUH KOMBINASI PUPUK KANDANG DENGAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)
Yohanis Tambing, Fikran Fikran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi Pupuk kandang dengan Pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2019. Penelitian bertempat di Desa Sidera Kecamatan Sigi biromaru Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Penelitian didesain menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga didapatkan 18 unit percobaan.Kemudian setiap unit percobaan digunakan 4 tanaman sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 72 t5anaman. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi pupuk kandang dengan NPK sebagai berikut: P1 : 10 ton/ha pupuk kandang+100 kg/ha NPK, P2 : 10 ton/ha pupuk kandang +200 kg/ha NPK,P3 : 15 ton/ha pupuk kandang +100 kg/ha NPK, P4 :15 ton/ha pupuk kandang +200 kg/haNPK,P5 : 20 ton/ha pupuk kandang +100 kg/ha NPK, P6 : 20 ton/ha pupuk kandang +200 kg/ha. Hasil penelitan menunjukkan bahwa kombinasi 15 ton/ha pupuk kandang +200 kg/ha NPK memberikan hasil terbaik pada semua variabel pengamatan (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, dan berat segar per petak, berat segar per tanaman, berat kering per tanaman).
Abstract 0
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MANGGA (Mangifera indica L.) SAMBUNG PUCUK DAN BERBAGAI JENIS ENTRES
Fitriyanti Fitriyanti, Syamsiar Syamsiar, Marhani Marhani
Mangga (Mangifera indica L.) adalah salah satu buah tropis yang paling populer di Indonesia. Tanaman ini termasuk salah satu yang memiliki prospek untuk menjadi komoditas unggulan, baik untuk kebutuhan dalam negri maupun untuk tujuan ekspor, meskipun produksinya belum sebesar di Pulau Jawa. Di wilayah Sulawesi Tengah memiliki tanah subur dan iklim tropis yang mendukung pertumbuhan mangga. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kembali produksi mangga yaitu dengan penanaman bibit unggul. Cara memperoleh bibit unggul tersebut dapat dilakukan dengan perbanyakan secara vegetatif seperti teknik penyambungan (Grafting) serta menambahkan agen hayati berupa fungi mikoriza arbuskula (FMA). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi jenis entres yang berbeda dan dosis mikoriza terhadap pertumbuhan sambung pucuk tanaman mangga, untuk mendapatkan dosis mikoriza terbaik terhadap pertumbuhan tanaman mangga sambung pucuk serta untuk mendapatkan jenis entres yang terbaik terhadap pertumbuhan tanaman mangga sambung pucuk. Penelitian ini dilaksanakan di lahan terbuka. Jl. Uegoyo, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Waktu penelitian dimulai dari bulan Febuari sampai Juni 2023. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor, yaitu faktor pertama dosis FMA dengan 3 taraf perlakuan yaitu: M0: Kontrol (tanpa mikoriza), M1: 5 g/polybag, M2: 10 g/polybag. Dan faktor kedua jenis entres dengan 3 jenis entres yang berbeda yaitu EL: Entres Manalagi, EA: Entres Arumanis dan EM: Entres Madu. Masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali sehingga memperoleh 27 unit percobaan, masing-masing unit terdapat 2 polybag sehingga terdapat 54. Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan uji BNJ 5% diketahui bahwa dosis FMA terbaik terdapat pada 10 g/polybag. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu, tidak terdapat interaksi antar kedua perlakuan terhadap pertumbuhan tanaman mangga sambung pucuk, perlakuan dosis FMA 10 g/polybag berpengaruh terhadap parameter periode muncul tunas, tinggi tunas pada umur 2, 4, 8, 10 dan 12 MSSP (Minggu Setelah Sambung Pucuk), jumlah daun dan jumlah spora. Serta terdapat pengaruh perlakuan jenis entres yang berbeda terhadap pengamatan jumlah spora.
Abstract 0
ANALISIS PEMASARAN KERIPIK PISANG PADA UKM RAJA BAWANG DI KOTA PALU
Yuspan Yuspan, Effendy Effendy
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui bentuk saluran pemasaran keripik pisang pada Ukm Raja Bawang di kota palu. Mengetahui besarnya margin pemasaran keripik pisang pada masing-masing saluran pemasaran di Ukm Raja Bawang Jalan abdul rahman saleh di kota palu. Mengetahui efisiensi pemasaran keripik pisang pada Ukm Raja Bawang dikota Palu. Hasil penelitian ini menunjukan Besarnya margin pemasaran pada saluran pertama dari produsen ke konsumen yaitu sebesar 0, atau tidak memiliki margin pemasaran, disebabkan karena tidak ada pedagang perantara yang terlibat dalam pemasaran, konsumen datang langsung kepada produsen untuk membeli keripik pisang. Sedangkan besar margin pemasaran pada saluran kedua dari produsen kepedagang pengecer yaitu sebesar Rp 2.000, Besar bagian harga yang diterima oleh produsen Industri Radja bawang di kota palu pada saluran pertama sebesar 100%, sedangkan besar bagian harga pada saluran kedua sebesar 86,67%.Tingkat efisiensi yang dicapai oleh produsen pada saluran pertama sebesar 32,63%, sedangkan tingkat efisien pada saluran kedua sebesar 38,19%.
Abstract 19
Page 570-577
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI AB MIX TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA SISTEM HIDROPONIK
Adhe Asmira, Muhardi Muhardi, Chitra Anggriani Salingkat
Dalam proses budidaya tanaman selada ada berbagai macam metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil panen yang baik, salah satunya ialah budidaya tanaman selada dengan sistem hidroponik. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah namun menggunakan nutrisi sebagai sumber makanan bagi tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi AB mix terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada sistem hidroponik Deep Flow Technique (DFT). Penelitian dilaksanakan di PT. Nina Agrojaya Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang berlangsung pada bulan Januari sampai Maret 2024. Penelitian disusun menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) berdasarkan konsentrasi AB mix yang terdiri dari 5 taraf yaitu P1 (800 ppm), P2 (1000 ppm), P3 (1200 ppm), P4 (1400 ppm), dan P5 (1600 ppm). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 25 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis of variant, apabila perlakuan yang telah dibuat memberikan pengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji beda nyata jujur (BNJ) 5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi AB mix 1.400 ppm berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (28,48 cm), jumlah daun (22,48 helai), luas daun (123,38 cm2), volume akar (41,60 cm3) berat segar (126,46 g) dan berat kering (7,51 g).
Jurnal ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi hasil-hasil penelitian dibidang pertanian, khususnya teknik pertanian (agroteknologi) dan agribisnis. Jurnal diterbitkan secara online (E-Jurnal) dengan terbit 6 edisi selama setahun. Jurnal ini juga sebagai media publikasi hasil-hasil penelitian dari ringkasan skripsi mahasiswa strata satu dan dari berbagai hasil penelitian lainnya yang belum pernah dipublikasi pada berkala yang lain sebelumnya.